Cinderella Hinata's Version

1.8K 56 2
                                    


Kehidupan telah membawaku
Ke masa lalu
Aku dikelilingi oleh kenangan
Yang tak terhitung jumlahnya

Sekarang aku menemukan
Jawaban yang kucari
Apa yang kurindukan
Dan apa yang kuterima

Aku diperintahkan untuk terus hidup
Tapi tanpamu
Namun dalam hatiku
Api cinta selalu membakar
Untukmu

...

Karisma seseorang yang tinggi membuat para kaum hawa pun dengan mudah berpaling padanya. setiap kali dia lewat, wanita akan menatapnya dengan pandangan penuh puja.
Begitu pula dengan Naruto. Dengan tas punggung yang bertengger di punggung tegapnya, dia turun dari taksi. Hampir seluruh perempuan yang melihatnya seolah-olah ingin memakannya. Wajah mereka pun memerah.
Setelah memasuki area sepi, dia bernapas lega. Menurutnya, para wanita yang seperti itu padanya cukup mengganggunya.
Kakinya telah menginjak tempat yang selalu menjadi tempatnya bersembunyi, bermain, dan berlari. Tidak ada yang berubah dari tempat ini. Masih terasa sejuk dan sepi dari orang-orang. Dan yang paling penting adalah tidak jauh dari rumahnya karena hanya berjarak beberapa meter saja sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Dia lepaskan tas punggungnya di bawah pohon lalu berjalan menyusuri tepi danau dengan airnya yang jernih dan tenang. Yang dia tempat ini tidak akan ada orang yang mendatangai, ternyata dia salah. Di jembatan yang dekat dengan jalanan ada seorang gadis sedang berjalan di depannya.
Saat Naruto sedikit lagi melewati gadis itu, tiba tiba saja...
SRRREEEETT
"WHOOOAA!!!"
Dia menyenggol gadis itu dan sedikit lagi akan terjun ke air.
TAP
Dengan sigap, Naruto menarik tangan gadis itu sehingga tidak jadi jatuh. Di sini cukup berbahaya karena jembatan ini tidak ada sisi yang membatasi dan juga jaraknya yang sangat dekat dengan belokan jalan yang selalu dilalui pengguna kendaraan. Dan sekarang terjadilah pada dirinya yang tersenggol motor sehingga gadis inilah yang kena batunya.
Gadis itu pun sama terkejutnya dengan dirinya. Posisinya sangat tidak seperti kecelakaan yang terselamatkan. Jika ada yang melihat, pasti orang mengira bahwa Naruto sedang bermesraan yang posisinya yang begitu intim. Lihat saja, dengan napas yang terengah-engah, dia memeluk gadis itu setelah menarik tangannya. Dan gadis itu pun memeluk dirinya. Kepalanya yang bersandar pada dadanya dan kedua tangannya yang melingkari tubuhnya.
Gadis itu mengangkat kepalanya sehingga Naruto dapat melihat kedua mata lavender yang menatapnya. Namun, tiba-tiba dia melepaskan dirinya dan menjauh.
"KYAAA!!!"
Dia berteriak karena kakinya tidak sengaja terpeleset di ujung jembatan lalu jatuh ke bawah karena punggungnya tidak menyentuh tanah.
BYYUUURRR
"Sial!" umpat Naruto karena melihat gadis itu panic karena mungkin tidak bisa berenang.
Akhirnya dia pun ikut terjun ke danau untuk menyelamatkan gadis itu.
...
Gadis bersurai indigo itu tampak sedikit mengigil. Maklum saja karena air danau sangat dingin meski di musim panas.
Naruto mengambil tasnya dan meletakannya di samping gadis itu terduduk. Dia menatapnya dari bawah ke atas. Tadi dia menyebutkan bahwa namanya adalah Hinata. Menurut Naruto dia memang cantik, tapi cara berpakaiannyalah yang terlihat kuno dan kurang modis.
Tangannya meraba-raba lehernya yang putih. Lalu tiba-tiba wajahnya terlihat panik.
"Kalungku!" gumamnya.
"Kalungku!" dia berucap lagi sambil merangkak ke tepi danau.
"Hei, apa yang kau lakukan?" Naruto mencengkram bahunya untuk mencegah gadis itu masuk lagi ke dalam danau.
TAP
Hinata malah menepis tangannya. "DIAM!" bentaknya.
Naruto yang gereget, menarik tubuh Hinata sehingga wajah mereka berhadapan.
"Apa kau ingin mati? Kau kan tidak bisa berenang!" Naruto balik membentaknya tapi dengan nada yang sedikit rendah.
TAP
Lagi-lagi Hinata menepis tangannya dan mencoba kembali berenang. Kakinya telah masuk ke dalam air.
"Kaa-san!"
Naruto sedikit terkejut dengan nama yang diucapkan gadis itu. apa benda itu pemberian dari ibunya sehingga sangat berharga dan dia pun ingin bertaruh nyawa hanya untuk kalung?
Kini Naruto memegang tangan Hinata. "Biar aku yang mengambilnya untukmu."
Tanpa pikir panjang lagi, Naruto kembali berenang ke dalam danau dan mencari kalung yang dicari gadis itu. dia menyusuri tempat tadi mereka tenggelam dan dilalui saat mereka akan berenang ke tepi.
Ah, akhirnya Naruto mendapatkannya! Kepalanya muncul ke permukaan sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi yang memegang kalung itu. Hinata bersorak riang dan menyambut sang penyelamatnya yang berada menuju kearahnya.
"Arigatou!" ucap Hinata sambil menatap Naruto dan mengangkat tasnya.
"Douita!"
Namun tiba-tiba tubuh Naruto terjatuh dan membuat Hinata panic. Gadis itu membuat tubuh Naruto bersandar pada batang pohon dan meluruskan kakinya. Dia melihat kaki Naruto yang berdarah seperti habis digigit serangga beracun. Lalu dia mengambil air dari danau untuk membersihkan dulu luka Naruto. Dengan lihai Hinata mengeluarkan racun dari luka Naruto dengan mulutnya. Setelah itu dia merobek ujung bajunya yang bersih dan mongering untuk menutupi luka Naruto.
"Sekarang sudah lebih baik. Jika takut akan terjadi sesuatu, kau bisa pergi ke dokter. Kau masih kuat, kan?" tanya Hinata.
Naruto mengangguk.
"Kalau begitu, aku pergi. Maaf sudah membuatmu begini. Dan sekali lagi terima kasih karena sudah menyelamatkanku dan mengambilkan kalungku. Benda ini sangat berharga untukku karena merupakan satu-satunya benda peninggalan ibuku yang sudah tidak ada." Jelasnya. "Sekali lagi, arigatou dan gomenasai!"
Setelah itu, Hinata pergi meninggalkan Naruto. Sebelum itu, dia berhenti sejenak dan membalikkan badannya untuk menatap Naruto lalu tersenyum padanya. lalu kembali melanjutkan perjalanannya. Kini Naruto hanya bisa menatap punggung gadis itu yang semakin menjauh.

Anata no TameniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang