Datang pada waktu yang tepat.

864 62 0
                                    

Karenina POV

Aku berjalan masuk kedalam rumah, terdengar suara ayah dan bunda yang sedang bertengkar. Sudah sekitar seminggu ini ayah dan bunda sering sekali bertengkar dan akupun tidak tahu apa masalahnya.

Tidak menghiraukan mereka, akupun berlari ke kamarku yang berada di lantai dua.

Seketika mood ku benar-benar hancur. Aku duduk sambil memeluk dengkulku, tidak terasa butiran air jatuh mengenai pipiku.

Kemana ayah sama bunda yang dulu? Yang selalu tertawa dan bahagia bersamaku. Kenapa semua berubah begitu cepat? Dulu mereka yang membuatku tertawa, tapi sekarang apa? Mereka malah membuatku menangis di saat aku mendengar mereka yang terus bertengkar. Ayah... bunda... aku seperti kehilangan sebagian hidupku. Tidakkah kalian ingat kalau disini masih ada aku...

Tangisku semakin besar, ini membuatku ingin pergi sejenak dari rumah ini.

LINE!!!...

Notification line masuk, lalu aku segera melihatnya.

AnggaBS: add back ya cantik
KareninaAS: iyaa
AnggaBS: iya doang??
KareninaAS: terus maunya apaa?
AnggaBS: aku maunya kamu wkwk
KareninaAS: gombal mulu ngga
AnggaBS: Gapapa lah, kan gue ngegombalnya sama lo doang
KareninaAS: yaelah, gombalan receh.
AnggaBS: AnggaBS send a picture.

AnggaBS: AnggaBS send a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AnggaBS: na. Gue gabut ni

Nina sudah mulai merasa ngantuk, dan akhirnya tertidur

Keesokan paginya nina bangun dengan keadaan mata yang sembap. Ia baru ingat kalau semalem chat dari angga belum ia balas.

Nina melihat hapenya dan ternyata ada notifikasi dari angga.

AnggaBS: na. Kok ngga di bales?
AnggaBS: oyyyyyyy
AnggaBS: ninaaaaaa
AnggaBS: nina bobo ooh nina bobo, kalau tidak bobo digigit angga
AnggaBS: si bego, ko gue malah nyanyi ya-_-
AnggaBS: nina udah bobo ya? Yaudah deh night ya. Sleep tight...

Senyum nina mengembang ketika membaca line dari angga tadi malam. Nina tidak membalas pesan angga, nina berjalan keluar kamar untuk mandi.

30 menit kemudian...

Nina keluar kamar mandi dengan keadaan rapi. Tiba-tiba ia mendengar suara ayah dan bundanya yang kembali bertengkar di ruang tv, ia pun segera berjalan menghampiri ayah dan bundanya.

"BUNDA! AYAH! STOP" teriak nina
"Nina cape ngedenger kalian terus berantem kaya gini, aku emang nggak tau apa masalah kalian, tapi kan kalian sudah dewasa dan seharusnya masalahnya di selesaikan dengan baik-baik nggak kaya gini caranya!" Ucap nina kepada ayah dan bundanya. Nina memang kurang ajar tapi nina sudah tidak kuat lagi mendengar mereka yang terus-terusan bertengkar.

Nina pergi meninggalkan mereka yang masih menatap nina yang pergi menuju kamarnya.

Nina menutup kamarnya rapat-rapat dan ia menangis sejadi-jadinya, saat ini yang dia butuhkan adalah seseorang yang bisa menghibur dia.

Ninapun mencari hapenya dan membalas line dari angga.

KareninaAS: ngga lo lagi sibuk nggak?

Tidak menunggu lama angga pun membalas line dari nina.

AnggaBS: Nggak na. Lagipula kan sekarang hari sabtu.
KareninaAS: pliss ngga, gue butuh lo. Bawa gue pergi sebentar dari rumah gue, kemanapun ngga.
AnggaBS: lo kenapa na? Oke gue kesana. 10 menit lagi sampe.

Nina tidak membalas line dari angga. NIna bersiap-siap untuk pergi bersama angga.

Hari ini nima memakai skiny jeans yang di padukan dengan sweater berwarna merah maroon dan juga sepatu conversenya.

Nina keluar rumahnya dan ternyata angga sudah menunggunya di depan gerbang rumahnya. Tanpa berbicara nina langsung naik keatas motor angga.

Di perjalanan tidak ada yang berbicara, angga tau kalau mood nina sedang tidak baik makanya dia memilih untuk diam.

Setelah 15 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah danau.

Angga turun dari motornya, lalu ia menggenggam tangan nina yang masih duduk di atas motor.

"Kalo masih belom mau cerita nggak papa kok na" ucao angga sambil mengelus punggung tangan nina.

NIna hanya menundukkan kepalanya menahan agar tangisnya tidak meluap, tapi semua itu sia-sia air matanya keluar begitu saja.

Melihat nina menangis, angga langsung menarik nina kedalam pelukannya, lalu mengelus kepala nina dengan lembut.

Nina menangis sejadi-jadinya di pelukan angga, meluapkan semua kekesalan yang menyesakkan dirinya.

Tolong vote+commentnya ya guys..

-Alan.xx



Angga (The Feelings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang