Mulai Menyadarinya.

741 59 0
                                    

Karenina POV

Perasaan apakah ini? Apa aku menyukainya? Tapi ini salah, kenapa rasa itu tumbuh disaat aku baru mengenalnya...

"Nina?"

Ucapan angga menyadarkanku dari lamunanku.

"Udah na jangan dipikirin terus, semuanya pasti bakalan selesai dan orang tua lu pasti bakalan balik kaya dulu". Ucap angga sambil menggenggam tangan nina dengan lembut.

"Iyaa ngga"

"Yaudah na. Kita balik yuk, udah sore, nanti orang tua lo nyariin lagi". Ucap angga.

Aku hanya menggangguk.

***

"Thanks ya ngga"

"Iya na. Udah berapa kali lo ngucapin terima kasih ke gue hari ini?" Ucap angga sambil tersenyum.

"Hehe, iyaa. Yaudah mampir dulu yuk ngga"

"Nggak usah deh na gue langsung balik aja, tadi gue udah di sms sama bunda".ucapnya

"Yaudah deh, hati-hati yaa"

"Iya na, nanti gua kapan kapan ajak lo maen kerumah gue deh"ucapnya

"Atur aja ngga"

Aku dan dia hanya tertawa kecil.

Dia menyalakan motornya dan langsung menjalankan motornya.

***

Sesampainya di dalam rumah aku tidak mendengar keributan lagi, sangat sepi. Kemana ayah sama bunda? Batinku

Aku langsung naik keatas menuju kamarku, dan aku segera mandi.

Angga POV

Ketika aku sampai, aku langsung di hadang sama bunda di depan pintu.

"Habis darimana kamu? Pergi nggak bilang sama bunda"Ucap bunda.

"Itu bun, aku habis main sama temen baru"

"Siapa?"Tanya bunda

"Ada deh pokonya temen" tanyaku sambil berjalan memasuki rumah.

"Ditanya kok malah nyelonong masuk sih. Awas yaa kamu ngga usah makan dirumah padahal bunda masak rendang"ucap bunda

Seketika aku diam di tempat.

"Yahelah bundaaa, itu kan makanan kesukaan aku masa aku nggak boleh makan sih"

"MAMPUS LO! HAHAHAHA"Ucap zania

"Apaan sih lo anak kecil ikutan aja!"ucap ku kesal.

"Emngnya kamu udah besar? "Ucap bunda.

"Iyaalah bun aku kan udah gede" ucapku pede.

PLETAK!!!!
MAKNYUS BRO!!

Jitakan bunda berhasil memdarat mulus di jidatku.

" bunda mah, anaknya ganteng gini di jitakin mulu, lama lama benjol nih pala" ucapku sambil memegang jidat yang sudah agak merah.

Bunda dan zania hanya tertawa dan memandangiku, apanya yang lucu coba, batinku.

Aku tidak menghiraukan mereka berdua, lalu bergegas ke kamarku.

Aku merebahkan tubuhku di atas kasur sambil menatap langit langit kamar.

Gue kenapa sih? Gue nyium dia? Kalo dia marah gimana? Ini gue kenapa sih kok takut banget kehilangan dia. Ih lama-lama bisa gila gue.

Holaaa maaf banget baru update yaaa. Soalnya lagi nggak ada ide.

Sorry banyak yang typo;)

Tinggalkan jejak sesudah membaca yaa guys...

Jangan lupa vote+comment nya yauuu....

Love you..

-Alan.xx

Angga (The Feelings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang