Akhirnya Hyumi dan Yoongi menempati Rumah mereka. Sebuah rumah bercat putih hitam dan coklat, berlantai 2 di daerah Incheon.
Rumah minimalis yg nampak kecil dari luar namun begitu luas di dalamnya.
Hyumi baru saja selesai mengemasi barang-barang miliknya. Sebelumnya barang-barangnya yang berasal di bawa dari Apartemen hanya di letakan begitu saja di kamarnya membuat Hyumi harus mentatanya. Tidak salah kan kalau Hyumi mengatakan Yoongi memiliki kebaikan yang sedikit.
Seharusnya jika dia punya kebaikan hati yg banyak,sudah sekalian dia mentatanya di tempat-tempat yg sesuai.
Pria itu malah berkata 'aku kira ada baiknya kau yang membereskan barang-barang mu sendiri, membongkar barang milik orang lain itu tidak baik'.
Padahal dia membongkar barang-barangku tanpa ijin di Apartemen Shin Ahjumma dan membawanya kemari. Dasar pria pelit bilang saja tidak mau mengeluarkan uang lagi.
Tokk
Tokk
Tokk
"Kau bisa mendengarku, manusia di dalam sana masih bernyawa kan?"
Orang bilang pria yang baru saja terpikirkan olehku dan tiba-tiba dia datang padamu berarti kalian satu hati. Ada juga yang bilang orang itu akan panjang umur.
Yang jelas untuk pria seperti Yoongi aku rasa perkataan orang tua semuanya dusta.
Satu hati dia bilang!
Hyumi mendengus seraya bangkit menjadi terduduk, matanya menatap malas pintu kamarnya yg sejak tadi terkena pukulan dari tangan seorang pria yg tidak mempunyai kesabaran dalam menunggu.
"Haruskah aku menelpon 119"
BRAK!
"Yak, wae ? (Hei kenapa?)Hari ini aku sangat lelah Yoongi-ssi. Bisa kau pergi saja karena aku sedang tidak mau berantem dengan mu saat ini"
"Buatkan aku makanan. Sore ini aku ada urusan dan saat pulang nanti aku mau ada nasi beserta lauk pauknya di atas meja makan"
Hyumi mendesah lelah, kalau bukan karena tubuhnya yang sedang mengalami kelelahan seperti ini Hyumi pasti akan melakukannya walau dengan hati menggerutu, tapi saat ini. Tubuhnya butuh istirahat"Kau bisa makan diluar"
"aku tidak suka makanan instan, dan lagi aku punya kau, untuk apa aku menghabiskan uangku lagi dengan makan diluar, itu pemborosan namanya"
"Apa!"gumam Hyumi tidak percaya. Aku istrinya atau pembantunya. Tidak salahkan aku mengatakannya pria pelit.
"Jangan hancurkan rumah ini, aku pergi"pamitnya. Tubuhnya berbalik memunggungi Hyumi lalu melangkah pergi meninggalkan Hyumi dengan segala rasa kekesalannya yang membuncah.
Hyumi meremas kedua tangannya kesal, pria itu benar- benar membuatnya ingin memotong tubuhnya menjadi potongan kecil-kecil. Bolehkah? Soalnya sifatnya itu benar-benar membuat emosi Hyumi meluap-luap.
"Hyumi sabar, kau harus sabar"gumamnya menguatkan diri.
"Ingat 50 juta won dan rumah ini milikmu maka semuanya akan menjadi mudah"
***
"Hyung kau harus minum ginseng, itu ramuan untuk kesehatan pria"
"Ne.. minum, atau buat saja sup ginseng"
"Kau juga bisa membelinya di Kedai pinggir jalan"
Yoongi memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa berdenyut akibat ocehan tak berguna yg di lontarkan kedua pekerja sekaligus sahabatnya ini . Dia sungguh tidak mengerti apa yang kedua orang itu katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OPEN PO] Wedding Contract - Myg [ END ]
Fanfic------- DI BUAT NOVEL!! PO KE -4 PO di buka : 02 Maret 2020 PO di tutup : 31 Maret 2020 untuk pemesanan silahkan lihat di Part Info Pemesanana atau hubungi: WA : 083811948274 / 08981275795^^ Yoongi harus menemukan gadis yg bersedia menjadi kekasih...