06. I want to Meet You

605 70 0
                                    

*Previous Chapter*

"Sudahlah..." Ucap Yunho lirih dengan posisi yang masih membelakangi Jaejoong. "Jangan pingsan karena melihatku lagi..." "Sebaiknya jauh-jauh dari orang yang sering terluka sepertiku."

'Apa..?' ucap Jaejoong dalam hati saat mendengar penuturan Yunho, ia tidak percaya Yunho akan mengatakan kata-kata seperti itu kepadanya. Jaejoong kemudian mengepalkan tangannya dan mencoba untuk mencari penjelasa apa maksud dari Yunho.

"Eh...?? A..ap..?"

Namun belum sempat Jaejoong melanjutkan perkataannya Yunho kembali berteriak kepadanya.

"KIM JAEJOONG, KAU SELALU PINGSAN GARA-GARA AKU..."

"AKU TAK SUKA ITU!!"

Yunho berteriak dengan keras kepada Jaejoong, Jaejoong merasa ribuan belati tajam menghujamnya saat Yunho mengatakan itu. 'AKU TAK SUKA ITU' kalimat itu terus menggema di telinga Jaejoong, sungguh dirinya telah berusaha agar penyakitnya sembuh dan tidak pingsan lagi dihadapan Yunho, tapi mengapa Yunho, orang yang paling ia ingin temui dan juga orang yang menjadi semangatnya agar bisa sembuh. Dan ketika orang tersebut mengatakan hal menyakitkan itu runtuhlah harapan dan semangat Jaejoong selama ini.

"Ma...maafkan aku..!" Jaejoong berlari menjauhi Yunho dengan deraian air mata yang telah jatuh mengalir di pipinya.

'maakan aku Jae..'

ucap Yunho dalam hati sambil melihat punggung Jaejoong yang perlahan menjauh.

.

.

.

Jaejoong berlari dan terus berlari menuju ruang kelasnya, mengambil tasnya dan berlari lagi meninggalkan sekolah, ia hanya ingin pulang kini. Penolakan yang dilakukan oleh Yunho saat di perpustakaan tadi sangat menyakitkan hatinya.

'Kenapa ia harus memiliki penyakit ini...'

'Kenapa ia harus bertemu dengan Yunho..'

Pertanyaan pertanyaan seperti itu terus saja berputar-putar memenuhi pikirannya, terutama pikiran tentang penyakitnya.. jika saja ia sehat, mungkin ia bisa hanya sekedar berbicara dengan Yunho, dan ia juga tak akan mengalami penolakan dari Yunho tadi. Tapi mau bagaimana lagi,takdir sudah menggariskannya seperti ini dengan Yunho. Dirinya yang tak bisa tahan dengan darah, sementara Yunho yang selalu berdarah.

Jaejoong yang masih menangis sambil berlari terus saja memikirkan tentang Yunho dan juga dirinya.

'Selalu...'

'Ketika siuman di ruang uks..ada origami angsa buatan seseorang yang ceroboh..di dalam tanganku..'

'Aku senang sekali... dan perasaan itu bertambah seiring dengan bertambahnya angsa kertas..'

'yang entah sejak kapan ada di tanganku ini..'

'Sampai tak muat lagi..'

Tanpa sadar tas sekolah yang Jaejoong pegang terlepas dari gengaman tangannya, dan terjatuh. Jaejoong sembari mengusap air matanya dengan tangannya ia melihat tas terjatuh yang telah terbuka dan mengeluarkan apa yang ada didalamnya. Semua origami angsa pemberian Yunho selama ini jatuh berserakan.

Jaejoong memandang origami tersebut dan kembali bulir-bulir air mata menetes di pipi putihnya. Kemudian ia berjongkok dan mengambil kembali origami tersebut.

"Aku..." Gumam Jaejoong dengan terisak lirih.

"Ini bodoh sekali... Kenapa semuanya dibawa-bawa.."

Nurse Call Love CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang