Chapter 6

2.2K 270 42
                                    

3 tahun telah berlalu dan Erin tetap gagal mendapatkan jejak Mingyu. Ia tak mendapatkan kabar tentang pria itu, sama sekali.

Ia pernah datang ke rumah mewah Mingyu dan menanyakan perihal lelaki itu pada keluarganya. Dan yang ia dapatkan hanyalah tanggapan tak ramah dari mereka yang menolak memberitahu tentang Mingyu.

Dan Erin memutuskan menyerah.

***

Erin sudah lulus kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan jasa travel sebagai staf biasa. Karena terkena pemutusan hubungan kerja, Ibunya kembali ke kampung dan menetap di sana untuk berkebun. Jadi, Erin-lah yang sekarang menjadi tulang punggung keluarga.

Ia masih tinggal di rumah kontrakannya yang lama karena hanya tempat itulah yang sewanya paling murah. Sementara Seo Hyun, sahabat baiknya itu memutuskan menikah dengan kekasihnya yang telah bekerja di Bank. Tapi ia masih sering berkunjung ke rumah Erin dan mereka mengobrol tentang banyak hal. Termasuk tentang Mingyu.

Seo Hyun sudah beberapa kali menyarankannya untuk membuka hati pada lelaki lain, termasuk pada Bobby yang terang-terangan mengungkapkan cinta padanya. Tapi Erin hanya mengiyakan dengan malas.

Tidak, sepertinya ia takkan mampu untuk mengenyahkan Mingyu dari kepalanya! Entah sampai kapan.

"Apa kau masih yakin kalau dia akan kembali?" Tanya Seo Hyun.

Erin tersenyum kecut.

"Kembali? Ah, entahlah, Seo Hyun. Peut-etre oui (mungkin ya). Peut-etre non (mungkin tidak). Je ne sais pas (aku tak tahu)," jawabnya.

Seo Hyun menatap sahabatnya dengan tatapan iba.

"Ah, sudahlah. Just forget about that guy! Lusa, aku dan suamiku akan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah. Bisakah kau datang?" Tanya perempuan tersebut. Erin tertawa kecil.

"Pesta? Siapa lagi yang ingin kau jodohkan denganku? Pindah profesi jadi mak comblang sekarang?" sindirnya.

Seo Hyun memang sering mengadakan pesta yang ujung-ujungnya mempertemukan Erin dengan seorang lelaki lajang. Tujuannya, tentu saja supaya Erin mau membuka hati dan memulai hubungan dengan lelaki lain sehingga ia tak senantiasa mengingat Mingyu.

"Tidak, ini benar-benar pesta. Tapi, suamiku memang mengundang beberapa rekannya. Dan tentu saja, mereka tampan-tampan dan belum menikah," jawab Seo Hyun sambil tersenyum. Erin tertawa.

"Well, ku hargai usahamu, Seo Hyun. Tapi, aku benar-benar tak bisa datang. Besok aku harus ke luar kota,"

"Ke luar kota?"

"Ya, aku dapat tugas ke luar kota sekitar seminggu,"

"Lama sekali," Seo Hyun mengeluh."Tapi, pesta selanjutnya kau akan datang 'kan?" lanjutnya.

Erin mendelik.

"Sampai kapan kau akan mengadakan pesta, Seo Hyun? Apa harus sesering itu?"

"Yup, sampai kau menikah,"

Erin mendesah, pasrah. "Oke deh, mungkin lain kali aku akan datang," jawabnya kemudian, menyerah.

Seo Hyun kembali tersenyum penuh kemenangan.

***

Aku masih di sini, Mingyu....

Aku masih di sini menantimu,

dengan sepenggal asa yang masih tersisa.

Tak peduli akan berapa lama, tak peduli apapun yang berubah, asa itu tidak akan pernah sirna.

The Chaebol's Son and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang