Sejarah (part 2)

5 1 0
                                    

Opik pun bisa menarik nafas lega sambil kembali ke bangkunya, sedangkan awan yang agak menjauh dari gue, dikarenakan takut diangkat tangan-nya sama gue, di saat guru bertanya lagi... 1 tahun di kelas 1 gue beranjak ke kelas sebelah, yaitu kelas 2, di kelas 2 ini gue senang sekali karena mendapatkan banyak teman dibandingkan kelas 1 yang hanya mengenal opik dan awan (walaupun awan dan opik masih dengan gue di kelas 2 tetapi tetep mereka adalah The Real MVP), sekarang gue mengenal banyak teman seperti

Alpan: Temen gue sekaligus sodara dari bapak gue

Ariel: Orangnya sih putih nan ganteng tapi gak serigala

Rezky: Agak gemuk sih, tapi orangnya asik banget

Sharul: Ini Best Friend gue banget

Reza: Orangnya enak di ajak ngomong

Adam: Kecil orangnya tapi semangatnya gede

Noval.T: Tinggi, putih, sekaligus sohibnya soni

Soni: Orang ter-pintar di kelas (pada waktu itu)

Indra: Orangnya tinggi dan asik orangnya

Azhar: Orang ter-pintar kedua sesudah soni

Rezi:Tamfan nan soleh ala anak-anak pesantren

Naufal.R: keca abis dulu sampai sekarang

Gue jalanin hidup 4 tahun dengan mereka dari kelas 2, 3, 4, sampai 5, nah dikelas 5 inilah gue baru mengenal sebuah makhluk yang konon disebut-sebut dengan nama "perempuan". Di SD, lebih tepatnya dikelas 5 inilah gue mulai suka sama perempuan, dengan wali kelas kelas 5 waktu itu adalah Pak Giman guru yang asik banget buat pelajar se-angkatan gue dulu. Gue mulai berdebat dengan temen-temen group/geng atau apalah disebutnya pokonya kita sering ngumpul bareng, disana ada gue, Sahrul, Reza, Rezky, Indra, dan Adam, yang sering berbarengan, dari duduk di kelas sampai main di luar sekolah. Percakapan dimulai dari sahrul dengan pertanyaan-nya dilemparkan ke Indra

Sahrul: "Dra adik lu yang kemaren namanya siapa teh?"

Indra: "Juwita rul, memang kenapa?"

Sahrul: "Ooh juwita, enggak kok gak apa-apa"

sambil mengeluarkan senyum mesem-nya dia jawab, akhirnya gue bales

Gue: "Lu suka ya rul sama adiknya si Indra?"

Sahrul: "Enak aja lu put?!, elu kali put yang suka?"

Gue: "Gue mana tau adiknya si Indra yang mana? Orang gue gak ikut maen ke rumah si Indra kemaren"

Reza: "Ciee sahrul... cieee..."

sahut reza. Memang... pada saat itu gue gak ikut main, karena gue lebih suka diem di rumah (walaupun rumah Indra gak jauh dari rumah gue, tetep aja gue males keluar rumah... Tau kan anak rumahan...). Setelah gue liat adik-nya Indra gue memang gak naksir, gue lebih suka kakak kelas gue yang kelas 6 yaitu Kak Ani... Assalamualaikum Kak Ani (takutnya dia baca juga ceritanya) gue masih inget banget wajah-nya Kak Ani yang gue taksir waktu itu (Iya... Karena gue punya Facebooknya). Setelah gue perhati-in, gue ikutin jalan pulangnya, yang ternyata gak jauh dari rumah gue, ternyata rumah-nya berdekatan dengan posisi masjid disebrang rumah gue... Setelah lama gue suka sama Kak Ani, gue menjadi lebih rajin ke sekolah, gue sering ketemu dia pas mau berangkat sekolah, gue sampai catet jam, menit, sampai detik-detik-nya gue itung demi berangkat bareng sama Kak Ani (walaupun dia di depan dan gue jauh di belakang sambil melihat kerudung Kak Ani sambil berharap dia nengok ke belakang) Dan disaat dia liat ke belakang... nyawa gue serasa pergi dari tubuhnya, tetapi didalam kebahagian itu tersimpan kesedihan juga, karena disaat dia liat ke arah gue, dia buang muka dengan langkah kaki yang dipercepat dan berharap menghindar dari gue... Setelah kejadian itu dada gue serasa bolong nge-bentuk "love" dan gue pun berteriak "Hati gue mana...?! Hati gue mana...?!"

Sesampainya di sekolah gue curhat ke soni

Gue: "Son tadi gue liat kakak kelas, cantiiik banget!"

Soni: "Orangnya putih?"

Gue: "Iya! Tunggu, kok lu bisa tau?!"

Soni: "Bibirnya merah delima kan?"

Gue: "Iyaa bener banget!"

Soni: "Tingginya sama kaya lu kan put?"

Gue: "Iya, lu tau dari mana?"

Soni: "Itu namanya Kak Ani put, dia di kelas 6A"

Setelah percakapan itu gue jadi sering bulak-balik ke kamar mandi, cuma buat ngeliat dia di kelasnya... Pada suatu ketika gue di tawarin di kenalin sama Kak Ani sama Soni

Soni: "Put mau aku kenalin gak ke Kak Ani?"

Gue: "Hah?! Kenalin?"

Soni: "Iya kenalin, nanti deh pas dia keluar dari kelas aku kasih tau"

The Last Rain In FebruaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang