Chapter 3:Koma?,Pedang kelas A 'Excalibur'.

136 12 0
                                    

"Ichiya!"

Suara seorang perempuan yang berasal dari sisi kiriku,di saat aku melihat kekiri ada...

"Ernesta??"

"Shtt... nanti bila ada yang dengar bagaimana?"

Ia menaruh jari telunjuknya di mulutnya,dan baru kusadari bila sayap dan tanduknya muncul.

"Apa yang kamu lakukan disini? Terlebih wujudmu sekarang bila dilihat orang lain kan bisa gawat?"

"Maaf,ada yang kelupaan.dengarkan baik-baik ya,para malaikat sudah bergerak mereka sedang menuju kemari,kau mulai sekarang harus hati-hati!"

"Hah? Itu maksudnya mereka telah mengetahui identias kita?"

Kataku sambil mengertakkan gigiku memikirkan bila aku di kepung oleh puluhan malaikat.

"Tidak, Mereka lebih terlihat mengawasi dari pada mengincar dirimu,mengingat yang koma bukan hanya dirimu."

Koma? Jadi itu kondisiku selama satu tahun? Tapi aku bingung dengan perkataan 'yang koma bukan hanya dririku'. Eihhh... daripada bingung mengapa tak bertanya kelada iblis secantik bidadari disampingku? Karena ia terlihat mengetahui semuannya.

"Ernesta,apa yang koma tidak hanya aku seorang?"

Tanyaku dengan nada memelas agar ia menceritakannya dengan detail.

"Karena aku harus membuat umpan terlebih dahulu kepada para yusha maupun malaikat.yang koma berjumlah 3 orang termasuk dirimu,tenang saja mereka tak apa-apa,tapi mereka ku buat koma sampai kau selesai latihan.para malaikat sekarang hanya mengawasi karena ketiga korban sudah siuman,dan kau incaran utama mereka?"

"Guhh...."

Aku tersedak mendengar hal itu,tentu saja karena itu artinya mereka telah mengetahui identitasku sebenarnya.

"Jadinya mulai sekarang ku mohon untuk berhati-hati."

Ia menyambung kata-kata panjangnya tadi.

"Baiklah aku akan berhati-hati mulai sekarang,lagipula aku tak mau berurusan dengan mereka."

Dengan nada yang sedikit kesal aku menjawab perintahnya tadi.

Lalu kami mendengar suara pintu dibuka.Disaat bersamaan ernesta menghilang seperti terlahap oleh kegelapan.

Dan sosok perempuan menggunakan pakaian suster muncul memasuki kamar.

"Anoo... ini dimana?"

Tanyaku karena berada di tempat yang tidak ku kenal.Seketika itu suster itu membelalakkan kedua matanya seperti melihat hantu,dan ia mejatuhkan buku dan bolpoint yang ia dekap sejak membuka pintu tadi.

"Oiii... mengapa kau melihatku dengan tatapan yang mengatakan aku adalah hantu? Jujur saja aku adalah manusia yang sehat!"

Tanyaku karena suster itu mematung bagai batu,lalu tiba-tiba ia membalik badan dan langsung berlari keluar.

"Yare-yare... mengapa dia malah pergi?"

Gumamku,aku mencoba bangun dan sadar bahwa tubuhku sangat ringan mengingat aku baru saja koma selama satu tahun lebih.

Aku juga memakai piyama tidur dan bukan milikku.

"Ini sebenarnya dimana"

Aku bertanya pada diriku sendiri sambil melihat disekitarku. Lalu aku bangun dari tempat tidur dan mencari disetiap almari di ruang itu.

"Semoga aja ada pakaian yang dapatku pakai."

Gumamku sambiil mengacak-acak seluruh isi lemari.lalu aku membuka lemari kecil yang terbuat dari besi.disitu aku menemukan berbagai pakaian milikku.

From Human Then Be A Demon KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang