ANTI FANS [ IMAGINE] JongdaeXYou

Jongdae Side

IMAGINE - ANTI FANS
Chap 5 ( Jongdae Side)
.
.
Attention!!
Chap ini berisi tentang sisi dari JONGDAE BUKAN KITA

.
.
Jongdae side

Aku terduduk lemas di lantai dengan mata yang menatap tanganku kosong, tangan ini tadi sudah menarik paksa seorang wanita, memberikan rasa sakit pada pergelangan tangannya. Tangan ku bergerak menyentuh pipi dimana tadi *namamu* menamparku keras. Dan yang terakhir aku menyentuh bibirku sendiri. Bibir yang sama yang beberapa menit lalu berbagi rasa dengan seorang wanita aku garis bawahi dengan seorang WANITA.

Aku terdiam, aku tak dapat memproses apa yang sudah terjadi pada tubuhku, bagaimana mungkin aku bisa bereaksi karena seorang wanita hingga aku lepas kendali. Aku menekuk lututku menyembunyikan wajah yang kini basah oleh air mata.

Flashback.

"Kyaaa Jongdaee ~ chenie chen" Aku tersenyum diatas panggung. Di usiaku yang ke 11 aku sudah memiliki fans sendiri. Aku sangat berterima kasih pada eomma yang sudah membawa ku ke berbagai ajang pencarian bakat sejak aku berusia tujuh tahun. Dan kini aku tengah berada pada ajang pencarian bakat untuk para penyanyi cilik. Aku mendapatkan juara ke tiga dan dengan juara tersebut aku mendapatkan banyak uang juga tawaran bernyanyi, bermain drama bahkan iklan. Tentu eomma sangat senang anaknya yang selama ini ia perjuangkan bisa mencapai kesuksesan. Jangan tanyakan masalah appa karena sejak lahir aku tak mengenalnya eomma bilang appa meninggal sejak aku masih bayi.

Tapi kesuksesan yang aku raih membuat eomma lupa jika aku adalah anaknya, ia sekarang menganggapku bagai mesin uang. Hingga di usia ku yang ke 16 segala uang yang kudapat sejak kecil tak bersisa, eomma menghabiskan semua di meja judi. Dan ketika ia mengalami kekalahan maka aku yang ia taruhkan.

Eomma menjualku pada ahjuma tua, aku tak mengerti bagaimana bisa eomma yang selama ini kau sayangi tega menjualmu? 
Aku di paksa melakukan hal yang tidak sepatutnya, untunglah salah satu pelayan di tempat ahjuma tersebut memiliki belas kasih ia membantuku melarikan diri bukan hanya itu ia bahkan memberikan ku uang untuk aku bertahan hidup
Sejak hari itu aku membenci wanita.

Kehidupan ku setelah kabur dari tempat laknat tersebut tidaklah berjalan baik, aku bahkan berhenti sekolah. Aku melakukan pekerjaan kasar hanya demi mendapatkan sebungkus nasi.
Tapi keberuntungan sedang berpihak padaku, aku melihat iklan tentang audisi di salah satu managemen ternama di Korea. Tak ingin membuang kesempatan akupun mengikuti audisi tersebut dan lolos menjadi trainee. Aku mencuri banyak perhatian karena aku dulunya yang seorang penyanyi cilik. Aku bisa debut dengan mudah dan lagi karena ini agensi besar maka keamananku pun terjamin, baik eomma ataupun ahjuma tidak dapat menyentuhku barang seciulpun. Dan disini juga aku bertemu dengan Jumnyeon laki-laki baik hati yang menjadi manager sekaligus kakak dan orang tua untukku.Dia tempatku mencurahkan segala keluh kesah. Namun ketika aku berusia 20 Junmyeon hyung harus pergi ke Jepang untuk membantu debut salah satu artis dari perusahaan di negeri sakura tersebut. Sebagai gantinya Kris Hyunglah yang menjadi managerku, dia cukup tampan maka di beberapa kesempatan ia sering menghiasi sampul majalah. Ia sangat dewasa dan aku nyaman dengannya, ia berbeda dengan Jumnyeon entah kenapa aku tak bisa menganggapnya bagai kakak dan aku selalu berdebar saat bersamanya.

Semua berjalan begitu saja, baik aku maupun Kris hyung sama-sama saling menyayangi kami berbagi suka dan duka bersama. Jinri noona yang juga sahabat baik Junmyeon Hyung yang pertama kali menyadari hubungan kami, yah kami berbeda.
Kris Hyung tak bisa lama menetap di Korea karena ia memiliki pekerjaan sendiri di Amerika, sehingga kami jarang bertemu. Tapi kami masih berhubungan baik, aku tentu tau jika Junmyeon Hyung dan Jinri noona sangat tak menyukai Kris. Ia dianggap sebagai penyebab aku yang menyimpang mereka melupakan peran eomma ku yang membuatku membenci wanita.

Hanya pada Jinri Noona dan kepada para fans saja aku bisa merasa dekat karena mereka bagai keluarga untukku. Hanya keluarga karena aku tak bisa menganggapnya lebih dari itu.
...