Chapter 03 - The Light

19.3K 1.6K 105
                                    

TAP

TAP

TAP

Kaki pemuda itu terus berjalan menyusuri koridor panjang di kantor utama Konoha-gakure. Tujuan lelaki tersebut adalah segera menemui si hokage mesum yang tak lain merupakan mantan gurunya sendiri.

"Awas saja kalau sensei mesum itu sampai menipuku!" gerutunya terdengar jelas di telinganya sendiri. Untung saja saat ini koridor tersebut sedang sepi. Tak ada yang lewat kecuali dirinya. Karena ini memang masih terlalu pagi untuk memulai sebuah pekerjaan kantor.

"Kalau dia hanya ingin mengusik tidur indahku dengan berita tidak benar, maka aku akan menghancurkan ruangannya menggunakan rasengan milikku!" ya, pemuda itu sangat kesal pada mantan sensei mesumnya. Memangnya siapa yang tidak akan merasa kesal jika tidur indahnya harus diganggu? Padahal ini masih sangat pagi. Perlu digaris bawahi lagi, Naruto harus bangun PAGI!

KRIET

"Oi, Kakashi-sen—"

Sebelum benar-benar berhasil melabrak hokage yang sedang duduk dengan sombong di sana, pemuda itu telah terlebih dahulu dikejutkan oleh kedua orang lainnya yang sedang berdiri di hadapannya. Ya, dirinya sangat mengenal kedua orang yang tampak dari belakang itu.

Karena merasa terganggu sekaligus terkejut atas kedatangan tamu berisik tersebut, kedua orang itu segera menolehkan kepala mereka ke belakang. Dan—

"S-sasu-ke dan—"

"Sa-kura."

Seketika itu juga senyum di wajah cerianya mengembang semakin sempurna ketika mengetahui bahwa berita yang di sampaikan oleh si hokage saat masih pagi buta tidaklah salah sama sekali.

"Kalian sudah pulang! Kalian—"

"Aaaaa..." Naruto segera berlari kearah dua sahabatnya itu dan menarik mereka ke dalam pelukannya yang menurut Sasuke terkesan begitu berlebihan.

"Naruto, kau seperti orang gila." Ujar Sakura dengan kesan santai sekaligus kesal seraya melepas pelukan menyebalkan dari sahabat kuningnya.

"Menjijikkan!" Sasuke juga segera melepas paksa pelukan Naruto yang ia anggap sebagai hal yang menjijikkan.

Mendengar respon kurang menyenangkan keluar dari sahabat onyx dan emerald-nya, Naruto hanya bisa mengerucutkan bibirnya karena kesal, "Dasar jahat!"

Tapi—

Sayang sekali. Ternyata responnya kembali diabaikan. Bahkan Sasuke dan Sakura malah membelakangi dirinya untuk kembali menghadap Kakashi.

"Jahat! Jahat! Jahat!"

Tetap—

Not responding.

***

Saat ini Naruto, Sasuke, dan juga Sakura sedang berjalan bersama di area perumahan Konoha-gakure. Mereka baru saja keluar dari kantor hokage beberapa saat yang lalu.

Seperti biasa, ada satu hal yang tidak pernah berubah sama sekali, yaitu kecerewetan si pemuda penyuka ramen a.k.a Naruto yang kini sedang berjalan di antara kedua sahabatnya.

"Oi, Teme! Apa kau tak ingin tinggal di apartemen saja? Di sebelah apartemenku masih ada yang kosong, loh! Lagipula kan tinggal di apartemen jauh lebih praktis. Kau kan kaya dan mendapatkan banyak warisan dari keluarga sekaligus klan-mu. Ya, mau bagaimana lagi? Memang hanya kau yang masih hidup, jadi tentu saja kau bisa mendapatkan seluruh harta peninggalan mereka dengan cuma-cuma. Pastinya jika hanya untuk membayar biaya sewa apartemen tidak akan membuatmu jatuh miskin, bukan?" celetuk Naruto sesuka hatinya.

SASUKE HIDEN (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang