Chapter 18 - Flashback

12.7K 1.1K 184
                                    

Satu Bulan Kemudian...

Sudah sebulan lamanya sejak kepergian Sasuke dari Konoha-gakure. Dalam jangka waktu itu, banyak perubahan yang telah terjadi. Misalnya saja hubungan Sai dan Ino yang sudah berubah status menjadi sepasang kekasih. Kabarnya Chouji juga sedang dekat dengan seseorang bernama Karui (shinobi dari Kumo-gakure). Begitu di luar dugaan untuk yang satu ini. Semua tahu jika Chouji hanyalah orang yang peduli pada makanan saja, tapi ternyata tidak, pemuda bertubuh besar itu juga bisa memiliki kisah percintaan seperti yang lain.

Hari ini, Naruto dan Hinata akan menikah. Tepat setelah seminggu kepergian Sasuke dari Konoha, Naruto telah memutuskan untuk melamar Hinata. Memang bukan hal yang mudah jika mengetahui bahwa Hinata adalah salah satu heiress Hyuuga. Restu yang didapatkannya dari calon ayah mertuanya bukanlah cuma-cuma. Naruto harus berjuang keras untuk meyakinkan Hiashi Hyuuga agar bisa menikahi putrinya. Dan akhirnya perjuangannya terbalas dengan hasil yang ia inginkan. Sosok pemimpin Hyuuga tersebut telah mau mempercayakan putri tertuanya untuk menjadi pendamping hidup Naruto. Jika saja beliau tidak ingat kalau Naruto adalah salah satu pahlawan yang menyelamatkan dunia ninja, dan juga telah menyelamatkan Hinata dari Toneri, mungkin Hiashi tidak akan memberinya restu.

Semua pasangan tampak bahagia. Ino dan Sai datang bersama, begitupula dengan pasangan yang lain seperti Shikamaru dan Temari. Tidak hanya itu, para tamu penting dari berbagai negara juga hadir, seperti kazekage, raikage, mizukage, dan tsuchikage.

Killer Bee datang bersama kakaknya, dia menyapa Gaara yang lebih dulu sampai di sana dengan lirik rap seperti biasa. Gaara hanya tersenyum menanggapinya sementara raikage langsung memarahi adiknya itu agar tidak berbuat memalukan di depan pemimpin desa lain. Gaara hanya memakluminya, ia cukup mengenal Killer Bee. Menurutnya itu bukan masalah yang besar. Tapi tetap saja, raikage meminta maaf atas sikap menyebalkan adiknya.

Sakura menatap kebanyakan orang yang hadir bersama pasangannya masing-masing. Seperti Kakashi-sensei, walau dia tidak datang bersama seorang wanita, setidaknya sensei mesum itu datang bersama Gai-sensei. Mereka adalah teman sekaligus rival abadi.

Sementara dirinya, Sakura menunduk sedih karena saat ini tidak ada Sasuke di sisinya, 'Sasuke-kun, kapan kau akan kembali?'

Ada burung pengantar surat terbang menuju Sakura, dan gadis itu langsung mengulurkan tangannya hingga burung tersebut hinggap di sana. Gadis itu mengambil surat yang tersemat di kaki burung tersebut lalu membacanya.

'Selamat.'

Ketika itu bibirnya menyunggingkan senyum. Ia tahu dan sangat hafal dengan tulisan rapi yang terdapat dalam surat tersebut. Itu adalah tulisan tangan milik Sasuke, 'Aku jadi semakin merindukanmu, Sasuke-kun. Cepatlah kembali, aku selalu menunggumu.'

***

Sasuke sedang berada di tempat persembunyian Orochimaru. Ia terpaksa datang kesini karena ada gulungan yang harus di terjemahkan. Ia mendapatkan gulungan tersebut dari istana Kaguya. Awalnya Sasuke sudah mencoba menerjemahkannya dengan sharingan yang ia miliki, tapi gagal. Ini sepertinya membutuhkan suatu alat tertentu.

Ia tidak tahu harus pergi kemana lagi, jadi dirinya memutuskan untuk pergi kesini. Menurutnya, saat ini hanya Orochimaru saja yang bisa membantunya.

"Aku tidak menyangka kau datang lagi." Mereka berdua sedang berjalan ke ruang labolatorium penelitian milik Orochimaru.

"Hn. Aku terpaksa datang." Balas Sasuke dingin seperti biasa.

"Ya, walaupun terpaksa, pintu tempat persembunyianku ini akan selalu terbuka untukmu, Sasuke-kun." Orochimaru selalu memberi apa yang Sasuke inginkan. Entah kenapa bisa begitu, sebesar apapun Sasuke telah berkhianat padanya, baginya tetap saja, Sasuke adalah orang yang spesial dan tidak boleh mendapatkan perlakuan buruk.

SASUKE HIDEN (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang