1. Dugong

54 4 0
                                    

Zea tampak terburu-buru menaiki anak tangga yang akan membawa dirinya menuju kelas nya. Oke bisa dibilang saat ini dia sudah terlambat lima menit. Dan harapan satu-satunya bagi dia adalah semoga guru ekonomi yang akan masuk pada jam pelajaran pertama, belum tiba di kelas.

Dan setibanya di kelas, guru ekonomi itu belum tiba di kelas. Ternyata Tuhan masih mendengar do'anya. Sudah tak diherankan lagi, kebanyakan guru seperti itu. Kalian sebagai pelajar pasti pernah melihat hal seperti itu.

"Tumben lo telat? Lagian lo kok bisa telat sih?" Zea yang baru saja menghempaskan pantat nya di kursi, langsung di suguhi pertanyaan oleh Kenya dan itu membuat Zea jengkel.

"Iya nih, gak biasanya jugak." Timpal Mila, yang menjadi teman sebangku Zea.

Zea membenarkan kacamatanya yang sedikit turun akibat menaiki tangga karena terburu-buru tadi.
"Tadi ban mobil gue bocor."

"Aelah lo. Bocor mulu." Omel Kenya, serta kembali ke tempat duduknya karena Bu Linda, guru ekonomi telah memasuki kelasnya.

***

"Ke ruangan akustik yok? Gue bosen." Kata Mila yang sedang meminum es doger yang ia beli saat di kantin.

"Yaudah yok. Gue juga lagi pengen nyanyi." Kenya menimpali perkataan Mila dan langsung di sambut tatapan sinis dari Zea.

"Sok dah, mentang-mentang lo punya suara emas, pameerr." Omel Zea.

"Gue ngehargai lo kok yang cuma punya suara perunggu." Kenya menepuk bahu Zea beberapa kali, sehingga membuat Zea kesal.

"Iddih! Songong lo!"

Setibanya di ruang akustik, Mila langsung duduk manis dan mengambil ponsel nya dari saku rok nya. Waktunya bagi dia untuk menggunakan prinsip ekonominya "Time for free wifi dan Hemat Kuota"

Zea dan Kenya hanya geleng-geleng kepala melihat sifat sahabatnya yang tak pernah berubah itu.

Zea mengambil gitar yang terletak di atas meja. Bermain gitar menjadi salah satu hobi Zea. Zea juga mengikuti eskul akustik supaya dia juga bisa mengembangkan bakat menyanyi dan bermain gitar nya.

"Mau duet gak, Ze?" Tanya Kenya yang sudah siap dengan piano nya.

"Boleh."

"Just A Dream by Nelly." Kenya mengusulkan sebuah lagu yang sudah menjadi lagu favorit mereka bertiga.

Zea pun mengangguk dan mulai memetik senar-senar gitar itu dengan perlahan.

(Zea)
I was thinking about you
Thinking about me
Thinking about us
What we gonna be
Open my eyes...

(Zea & Kenya)
It was only just a dream

(Kenya)
Travel back down that road
Will you come back?
No one knows
I realize, it was only just a dream

(Zea)
I was at the top
I was like in a basement
Number 1 spot
Now you find you're replacement

(Kenya)
I swear now that I can't take itK
nowing somebody's got my baby
Now you ain't around, baby I can't think
I shoulda put it down, shoulda got that ring-

Ciitt...

Zea dan Kenya tiba-tiba berhenti akibat suara pintu yang terbuka. Dari balik pintu, muncul lah seorang cowok berperawakan tinggi itu.

Just A Dream? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang