5. Tertipu

20 1 0
                                    

"Kamu kenapa tidak bilang ke saya kalau buku PR kamu hilang?" tanya Bu Mariam pada Zea yang sudah berdiri di samping Bu Mariam.

Mendengar pertanyaan Bu Mariam, Zea mengernyit heran. Bagimana pula buku PR nya bisa hilang, sedangkan dia saja belum mengerjakan PR sama sekali.

Zea beralih menatap Mila yang sedang duduk di bangkunya, untuk meminta penjelasan. Sedangkan Mila hanya mengangguk-angguk saja. Zea pun mengerti apa maksud Mila. Lalu Zea kembali menatap Bu Mariam.

"Iya nih bu, nanti kalau saya bilang buku pr saya hilang ibu malah gak percaya. Kan gak enak bu." Ucap Zea dengan nada riangnya.

"Tapi ini satu nomor lagi belum kamu kerjain, jadi ibu kurang 5 ya,"

"Terserah ibu deh."

"Baiklah. Kamu boleh duduk." Pinta Bu Mariam. Dengan senang hati Zea pun melesat pergi menuju tempat duduknya.

"Lo yang ngerjai PR gue ya?" Tanya Zea kepada Mila.

Mila hanya mengedikkan bahunya acuh. Zea pun hanya memberi cibiran terhadap sikap Mila yang menghiraukan pertanyaan.

Tapi, siapa yang sudah mengerjakan pr nya itu?
Ah, bodo amat. Yang penting dapat nilai.
Siapa pun yang sudah mengerjakan pr nya itu, dia sangat berterimakasih kepadanya.

Selanjutnya Bu Mariam pun akan menjelaskan pelajarannya.

***

"Apa lo?!" Ketus Zea saat melihat Kenya sudah duduk di sampingnya.
Saat ini mereka sudah berada di tengah-tengah keramaian kantin sekolah.

"Jangan marah-marah dong, Ze. Ntar lo cepet tua lagi." Kenya masih sempat menyengir saat kondisi Zea yang masih kesal kepadanya.

"Jangan ngomong lo anj-"

"Zee..." Mila memberi peringatan agar Zea tidak mengumpat di sembarang tempat.

"Lo juga! Masih bisa-bisanya lo becanda!" Mila beralih menatap Kenya yang sudah memasang muka datarnya.

"Ya maaf." Ucap Kenya dengan nada lebih ke tidak ikhlas.

Drrrttt...
Ponsel Kenya bergetar di saku rok nya. Ia segera mengambil ponsel nya itu. Tertera satu notif pesan dari orang yang memiliki nama kontak 'Him' di ponsel Kenya.

"Guys, gue pergi dulu." Tanpa menunggu jawaban dari kedua sahabatnya itu, Kenya pun langsung beranjak dari kursinya dan melesat pergi.

Mila hanya menggeleng-geleng pelan saat melihat sikap Kenya yang tak bertanggung jawab itu.

"Btw gue bingung." Ucap Zea yang membuat kedua alisnya tertaut.

"Bingung kenapa?" Tanya Mila yang jadi ikutan bingung.

"Tadi pas jam istirahat Kenya nanya ke gue tentang pr tadi. Dia bilang dia juga belom ngerjai. Tapi tadi kok dia gak kena hukum?"

"Gue gak juga gak tau. Ntar aja deh kita tanya ke dia. Oh iya gue caw dulu ya. Tadi gue di panggil Bu Aek." Mila segera beranjak dari duduknya dan melesat pergi dari kantin.

Zea menghembuskan napas nya berat lalu menyesap jus jeruk yang ia pesan tadi.

"Gimana tugas lo tadi?" Tanya seseorang yang sudah duduk di samping Zea. Zea yang mendengar itu segera melihat kearah sampingnya dan mendapati Raja tengah duduk di sampingnya.

Just A Dream? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang