Part 4

7.5K 618 19
                                    

Spring 2016, 13.07 am. At Courthouse, Seoul-Korea Selatan.

Tok tok tok.

Suara palu sang hakim menggema di dalam ruang sidang itu. Menandakan bahwa sepasang suami istri telah bercerai secara sah dalam hukum. Dan hak asuh anak akan jatuh ketangan sang suami saat anak mereka telah berumur 1 tahun.

Sehun, si mantan suami melihat nanar kearah mantan istrinya yang sedang memeluk seorang pria bernama Taeyong, kekasih Seulgi.

Mereka memang sangat dekat seperti ada lem yang merekatkan mereka. Saat Sehun dan Seulgi masih berstatus suami istri pun, Taeyong selalu mengunjungi dan berkencan dengan Seulgi.

Bodohnya Sehun yang mencintai mantan istrinya yang tidak pernah menyadari perasaan cintanya. Apalagi ia sudah kalah telak duluan oleh Taeyong. Hubungan mereka saja telah terjalin lama sejak mereka di bangku SHS.

"Hei sehunnie" Seseorang menepuk bahu Sehun. Sontak saja ia melihat kearah orang tersebut yang ternyata Luhan.

"Oh noona"

Luhan melihat kearah pandangan Sehun tadi. Ia menghela nafas dan bertekad untuk membuat Sehun tidak galau lagi terhadap Seulgi.

Tiba-tiba luhan punya ide. Ia merangkul Sehun lalu membawanya keluar ruang sidang itu. Sehun hanya pasrah dibawa oleh luhan. Hatinya masih sakit saat ini.

"Berikan kunci mobilmu" titah Luhan.

Sehun pun memberikan kunci mobilnya dan Luhan membuka pintu penumpang disamping pengemudi mobil, ia mendorong Sehun masuk. Lalu ia berlari ke arah pintu pengemudi. Karena Sehun sedang tidak baik-baik saja maka lebih baik ia yang mengendarai mobil Sehun.

Sehun baru sadar ia duduk dibangku penumpang dan Luhan di bangku pengemudi. Sehun mengernyitkan keningnya. Ia pikir Luhan tidak bisa mengemudi mobil karena ia tidak pernah melihat sebuah mobil di garasi rumah Luhan.

"Wae? Kau pikir aku tidak bisa mengemudi mobil?"

Sehun mengangguk-anggukan kepalanya dan ia masih diam tak berbicara.

"Kalau kau berpikir aku tidak bisa mengemudi mobil karena tidak ada satupun di rumahku itu salah. Karena mobilku ada di China dan aku tidak diizinkan keluargaku mengemudi mobil lagi. Jadi saat sampai didekat rumahku nanti, kau yang bawa mobil ini ok? Tenang saja aku punya SIM kok"

Sehun semakin mengernyitkan darinya tidak mengerti. Kenapa Luhan tidak diizinkan mengendarai mobil lagi? Bukankah jika ia mengendarai mobil dapat ke rumah sakit dengan mudah? Pikir Sehun.

Tanpa pikir panjang lagi Sehun memberikan kunci mobilnya dan Luhan pun menerima dengan senang hati. Sudah lama ia tidak mengendarai mobil.

"Pakai sabuk pengamanmu, hunnie" Dan Sehun pun memasang sabuk pengamannya.

Saat mobil telah dihidupkan oleh Luhan, langsung saja ia menggas mobil itu  keluar dari gedung pengadilan dan mengemudi dengan cepat serta menyelip-menyelip mobil lain yang ada didepannya saat di jalan raya.

'Ini gila' batin Sehun.

Sehun akhirnya mengerti kenapa Luhan tidak diperbolehkan keluarganya mengendarai mobil lagi. Karena demi Tuhan! Luhan yang tampak anggun dan feminim itu mempunyai sisi lain sebagai pembalap! Kau belum tahu saja kalau Luhan adalah mantan pembalap liar saat kuliah dulu Sehunnie bwahaha.

Saat mobil yang dikendarai Luhan sampai di 5 rumah sebelum rumahnya, ia menghentikan mobilnya. Luhan melihat Sehun yang pucat menatap horror padanya.

"Hehehe sudah sampai Sehunnie"
Ucap Luhan cengengesan.

"Kupastikan kau tidak akan mengemudi sebuah mobil lagi noona" kata Sehun ketus dan keluar dari kursi penumpang.

The Story Of Widowers (Trio Bangsat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang