Part 6

6.9K 617 28
                                    

Preview Chapter

Ceklek.

"Nana-ya" Kyungsoo terkejut.

"Imo~" panggil Nana dengan manja sambil memeluk Kyungsoo.

Chanyeol yang mendengar suara anaknya dari depan pun tersedak minumannya.

"Mungkin jika kalian bertiga yang pergi lebih baik hyung" ucap Sehun sambil terkekeh begitu juga dengan Kai yang tersenyum penuh arti.

"Berjanjilah pada kami jika kalian sampai disini nanti akan ada kabar baik yang akan kami dengar" ucap Kai yang dibalas Chanyeol dengan senyuman yang meyakinkan.

'Aku akan mencari tahu kebenaran yang kau sembunyikan dariku, Bee' batin Chanyeol.

Story Begin~

Dimalam hari yang gelap yang hanya diterangi cahaya bulan purnama dan kerlap kerlip lampu di sepanjang jalan, tidak membuat orang-orang mengurungkan niat untuk berpergian keluar rumah. Seperti Chanyeol yang sedang serius mengemudi mobilnya walaupun terkadang ia juga menanggapi percakapan antara anaknya, Nana yang duduk di jok belakang serta Baekhyun yang duduk di jok sampingnya. Mereka tampak seperti keluarga bahagia yah walaupun sebenarnya bukan. Hanya hubungan sebatas guru, murid, dan wali murid serta Baekhyun sahabat dari adik Chanyeol, Kyungsoo. Miris.

"Saem, apa aku boleh memanggilmu selain kata saem?" tanya Nana tiba-tiba.

Baekhyun tersenyum dan menghadap ke belakang, "Tentu saja Nana-ya, ini kan lagi diluar sekolah. Kau boleh memanggilku imo kalau kau mau" Nana bersorak girang dan memanggil Baekhyun dengan sebutan yang tidak pernah ia ucapkan sontak membuat Chanyeol mengerem mobilnya tiba-tiba sehingga tubuh mereka terdorong ke depan.

"Nana, kau tidak boleh memanggilnya begitu" desis Chanyeol sambil menatap anaknya tajam.

"Tapi aku ingin! Byun saem sangat mirip dengan mendiang eomma. Apa salahnya aku memanggilnya eomma?!" teriak Nana.

"Park Nana, jaga ucapanmu! Dia bukan eommamu!"

"Memang bukan, tapi aku kan cuma ingin, appa. Apa salahnya?!"

"Tetap saja tidak Park Nana! Dia gurumu bukan eommamu! Lagipula ia masih lajang, tidak mungkin kau memanggilnya begitu. Orang-orang akan salah paham padanya dipanggil eomma oleh anak sebesarmu!"

"Aish, Cuma diantara kita aja kok! Kalau disekolah aku akan tetap memanggilnya saem!" Chanyeol dan Nana saling berpandangan lama. Dan Chanyeol pun mengalah pada Nana.

"Kalau begitu bagaimana menurutmu Baekhyun-ah?" tanya Chanyeol pada Baekhyun yang sedari tadi hanya melongo melihat ayah dan anak berdebat tentangnya. Chanyeol dan Nana tampak serius menunggu jawaban dari Baekhyun. Baekhyun menggigit kukunya tandanya ia tidak harus berkata apa. Namun melihat Chanyeol dan Nana yang serius membuatnya harus menjawab. Baekhyun pun menghela nafas dan menatap Chanyeol dan Nana bergantian.

"Aku tidak apa-apa" ucapan singkat Baekhyun membuat duo pasang ayah anak itu mengernyitkan dahi.

"Aku tidak apa-apa dipanggil eomma oleh Nana. Dan, sebenarnya aku tidak lajang"

"Kau sudah----"

"Iya. Eommaku mengatakan waktu aku masih sekolah, aku berpacaran dengan seorang lelaki yang sudah kuliah. Namun, aku tidak ingat dia siapa karena aku lupa ingatan dan dia menghilang. Kata eomma juga, lelaki itu sangat menyayangiku namun sesuatu hal terjadi. Dan eomma tidak memberitahuku apa yang terjadi dengan lelaki itu. Tetapi, eomma bilang bahwa aku akan bertemu dengannya suatu saat di Seoul dan takdir pasti akan mempertemukan kami. Aku percaya dengan eomma. Jadi, aku menganggap bahwa aku punya kekasih dan menolak lamaran lelaki lain. Walaupun sampai sekarang aku belum menemukan lelaki itu" Baekhyun menunduk. Ucapannya yang menyentuh membuat Chanyeol dan Nana terdiam. Suasana di mobil pun menjadi canggung. Chanyeol kembali duduk dengan tegap lurus ke depan sambil menghidupkan mobilnya. Saat mobil kembali berlaju, tidak ada lagi suara yang terdengar. Hening.

The Story Of Widowers (Trio Bangsat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang