aku tau ini yang terbaik untuk kita, maaf..
FORGIVE ME
hari itu aku mencurahkan semuanya ke sahabatku Lee Hana, dan pada akhirnya aku sudah memutuskan semuanya dan ini adalah akhir dari hubungan aku dan Harry. semua sudah ku pertimbangkan, dan ini yang terbaik. aku akan mengirim surat ini untuk Harry, aku tidak sanggup untuk mengatakannya dan melihat reaksinya, kecewa. pasti. aku yakin itu. aku sudah mempersiapkan semuanya, mental, perasaan dan termasuk kepergianku ke Jerman. ke Jerman? iya, jerman. aku akan pergi kesana, untuk apa? aku tak akan jelaskan untuk apa, kamu akan tahu nanti. aku tidak sanggup untuk mengatakannya. yang jelas ke berangkatanku ke Jerman sudah dipersiapkan dari sebelum Harry melamarku.
Harry POV
hari ini adalah hari dimana Keina akan menjawab lamaranku, aku harap itu jawaban yang kumau. aku tau dia meningingkan ini semua, tapi kenapa dia tidak kunjung mengabari ku ya? ah entahlah masih siang, mungkin nanti malam.
tak lama kemudian salah satu maid dirumahku mengetuk pintu kamarku
"masuk" sahutku
"ini tuan muda, ada surat untuk tuan muda."
"terima kasih"
"nde"
aku buka surat itu, aku lihat dari siapa pengirim surat itu, dan... Keina? langsung aku baca surat itu secara seksama, tetapi mengapa harus pakai surat? kenapa tidak bicara langsung?
Dear Harry,
Hej! aku harap saat kamu membaca surat ini kamu sedang keadaan baik ya.
pertama,
aku ingin berterima kasih atas lamaranmu hari itu. aku merasa sangat bahagia. dan terima kasih juga atas semua yang sudah kamu berikan ke aku selama 6 tahun ini, sudah bersedia menerimaku. terima kasih.
kedua, jawabanku.
aku menghargai semua usahamu, sangat menghargai. tetapi maaf, aku tidak bisa menjadi pendampingmu. aku minta maaf, ini keputusan yang sudah aku pertimbangkan. aku ingin kau lebih bahagia, tanpa aku.. you deserve to be happy!
ketiga, akhir dari segalanya
this is it, akhir hubungan kita. berpisah. maaf, sekali lagi maaf. aku tidak menerimamu bukan karena aku tidak lagi mencintaimu, jika ada yang berkata seperti itu, itu tidak benar. ada satu hal yang aku yakin suatu hari nanti kamu akan tahu, mungkin bukan sekarang.
terakhir,
lupakan aku, cari yang bisa bikin kamu bahagia dan bisa menemanimu sampai akhir hayat hidupmu, dengan siapapun itu aku yakin pilihan mu yang terbaik :). kalau malam itu jadi malam pertemuan terakhir kita dan sepertinya begitu jangan lupa untuk bahagia, meski bukan aku alasan kamu bahagia. aku pergi, maaf.
love, Keina.
sedih, kecewa, marah semua menjadi satu saat aku membaca surat itu. langsung aku ambil kunci mobilku dan bergegas pergi ke rumah orang tua Keina, kenapa tidak ke apartmentnya? karena aku yakin dia tidak disana. dia pasti saat ini butuh dukungan.
butuh waktu satu jam hingga aku sampai disana, kosong. rumah itu kosong, hanya ada satpam.
"pak, Keinanya ada?"
"wah tuan, non Keina baru saja pergi kebandara, sekitar 30 menit yang lalu."
"ba.. bandara? ngapain?"
"kurang tau tuan kalau untuk apanya.."
tanpa basa basi, aku langsung mengendari kendaraanku dengan kecepatan diatas 100 km/jam, tanpa sadar air mata jatuh, aku menangis. pertama kali nya aku menangis karena perempuan. Keina, kenapa harus mendadak? kau kemana?