Chapter 3

1.1K 69 3
                                    

"Tidak akan lama, aku hanya perlu mengurus sesuatu disini, baba"ucap Hangeng dengan telepon genggang berada di telinganya di dalam apartemen Heechul. Sepertinya ia tengah berbicara dengan ayahnya.

"Xiexie baba"telepon pun terputus.

Tak berapa lama, Heechul datang setelah memasukan password pada pintu apartemennya. "Aku pulang"

Tidak ada jawaban. 'Apa dia belum datang?'pikir Heechul. Lampu ruangan pun dalam keadaan mati. Heechul menyalakan lampu dengan menekan saklar yang terdapat disamping pintu.

"Hankyungie?"sudah datang rupanya.

"Ah iya"Hangeng baru tersadar bahwa ada yang datang setelah lampu dinyalakan, dan seseorang memanggil namanya. Ya, Kim Heechul disana, pria yang sudah sangat ia rindukan, dan membuatnya stres selama dua hari ini. "Kau sudah pulang?"ia menatap Heechul dengan tatapan rindu yang sangat terlihat, namun disana juga ada perasaan cemas, takut, dan lainnya bercampur satu.

"Tentu saja"jawab Heechul singkat. "Ada apa dengan wajahmu itu?"tanya Heechul dengan nada serius sambil menghampiri kekasihnya yang tengah duduk di sofa dan merangkulnya.

Hangeng tersenyum. "Tak apa, baba hanya sedikit memarahiku karena aku secara tiba tiba kesini dan menitipkan perusahaan begitu saja pada sekretaris"

Heechul menjitak kekasihnya itu. "Pabo! Lagi kenapa juga kau datang secara tiba tiba. Aish"

"Aku merindukanmu"

"Bohong. Pasti ada alasan lain"

Tak ada jawaban.

"Beijing Fried Rice, jangan coba coba membohongiku"

"Aku, hanya cemburu karena kau cukup dekat dengan bos barumu itu hehe"

"Tidak mungkin"disamping karena Heechul baru memberitahu Hangeng bahwa ia diterima di perusahaan barunya setelah Hangeng menberitahu akan kembali ke Korea kemarin, ia tak yakin Hangeng cemburu. Selama 3 tahun ini mereka terpisah sangat jauh, dan mereka sudah saling percaya satu sama lain. Tidak mungkin Hangeng cemburu.

"Sudahlah. Nanti saja kita bahas ini. Kau tau? Aku benar benar sangat merindukanmu"

"Aku tau itu"Heechul memeluk kekasihnya itu erat. Hangeng mengecup puncak kepala Heechul.

"Maaf baru datang sekarang, Chulie"

"Hm"Heechul tersenyum. Ia sudah memaklumi hal tersebut.

"Apa kau lapar? Mau kumasakan sesuatu?"

"Ne. Aku lapar, sangat sangat lapar, chagiya"

Hening.

Hangeng melonggarkan pelukannya, bertatapan dengan wajah Heechul yang kini menampilkan smirknya. "Aish, Kim Heechul!"

"Hahaha"tawa renyah terdengar dari ruangan itu. "Aku hanya bercanda. Tidak usah, aku langsung mandi dan beristirahat saja. Aku sangat lelah hari ini"Heechul kembali tersenyum.

"Baiklah"

***

Heechul terbangun saat mencium aroma nasi goreng favoritnya. Bau nasi goreng yang sudah sangat ia rindukan, sama seperti kepada orang yang memasaknya.

Heechul pun keluar dari kamarnya, terlihat Hangeng di dapur kecil itu tengah memindahkan nasi goreng dari penggorengan ke piring. Heechul menuju wastafel dan mencuci wajahnya.

"Sudah bangun?"

"Ne"ucap Heechul dan duduk di kursi seberang Hangeng. "Kau tau saja aku sangat ingin memakan nasi gorengmu"

He Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang