Aric pov - Damn!

33 9 18
                                    

New york - 11092015



" Ayolah mom, aku juga ingin menikah tapi bukan sekarang ".
Lirih Aric kepada Irene.

" Kau sudah berumur 25 tahun Aric, kau ingin menikah di usia berapa? Apakah Mom harus sakit dulu baru kau akan menikah? "
Ucap Irene sembari mendengus

Aishh.. Mom ini sudah tua tapi manja sekali. Pikirnya. Upss.. Itu mommymu Aric, kau bisa kualat. Pikirnya lagi sembari menggelengkan kepala.

Aric mendekat dan memeluk leher Irene erat,
" Aku juga ingin menikah Mom, but not now okay , dan aku tak mau di jodohkan, aku mau menikah dengan wanita yang aku cintai Mom, dan stop bicara yang tidak - tidak aku ingin selalu melihatmu sehat "
Ucap Aric sembari menenggelamkan kepalanya pada pundak Irene. Rasanya nyaman. Dia berharap semoga saja ada yang bisa selalu memberikan pelukan hangat untuknya setiap hari sebelum tidur dan setelah bangun tidur, Dulu Momnya yang seperti itu , dulu saat ia masih kecil, sekarang ia telah tumbuh menjadi lelaki yang tangguh, cerdas dan tampan tentunya. Tapi bukan itu yang ia harapkan, bukan lagi Momnya yang nanti akan memberikan pelukan hangat untuknya , tentunya seseorang yang akan mengisi hari - harinya, seseorang yang akan melahirkan anak - anaknya ,dan seseorang yang ia cintai.

Aric melepaskan pelukan pada pundak Irene lalu duduk di sampingnya
" Masih ada kak Brandon Mom, suruh saja dia yang menikah kenapa Mom mengekangku agar segera menikah, bukankah kak Brandon anak Mom yang paling tua? Tapi kenapa Mom menyuruhku segera menikah seakan aku ini anak tertuamu Mom!! "
Pekik Aric sembari mengerucutkan bibirnya.

" Aishh.. Anak ini! Hentikan kebiasaan mengerucutkan bibirmu seperti itu, kau sudah dewasa Aric, dan apa yang nanti Agnes katakan jika tahu kebiasaan burukmu itu! "
Ucap Irene kesal.

" Sudahlah Mom , walaupun kebiasaan itu sulit untuk di hentikan tetapi anakmu ini masih tampan Mom, seperti Daddy "
Ucap Aric sembari menaik - turunkan kedua alisnya.
" Dan apa yang tadi Mom katakan? Agnes? Who is that? "
Ucap Aric bingung

" Tentu saja wanita yang akan menikah denganmu "
Ucap Irene tersenyum.

" Apa? Sudah ku bilang Mom , aku tak mau di jodohkan, aku ingin menikah dengan wanita yang aku cintai! "
Pekik Aric mendengus

Cklekk..

Irene dan Aric melirik ke arah suara tersebut. Disana, berdiri seseorang yang selalu mereka segani, Benson blake Albertsons. Suami Irene, Daddy Aric.

Benson menghampiri 2 orang yang ia cintai, lalu pandangannya beralih pada Aric, anak ke - 2 di keluarga Albertsons yang sudah lama pergi meninggalkan rumah dan menetap di jakarta untuk membangun perusahaannya sendiri. Tetapi ada alasan lain yang tersembunyi, tentunya dia tak mau di jodohkan.

" Hello boy, kemana saja kamu, nak? Sudah lupa pada Daddymu yang tampan ini? "
Ucap Benson tersenyum

" Tentu saja tidak, aku rindu Daddy! Tanya saja pada istri Daddy yang cantik ini kenapa aku sampai lama meninggalkan rumah "
Ucap Aric memutar matanya jengah.

Benson terkekeh.
" Masalah perjodohan lagi? Seharusnya kau segera memilih calonmu sendiri jika kau tak mau Mommymu ini jodohkan, Daddy saja khawatir kenapa kau belum pernah membawa satu wanitapun ke rumah, berbanding terbalik dengan kakakmu "
Ucap Benson tenang.

" Benar ric, memangnya Mom tidak tahu kalau setiap malam kau menghabiskan waktu dengan One Night Standmu? "
Ucap Irene sebal.

" Seks bukan segalanya Aric, berapa banyak wanita yang kau tiduri setiap malam? Jika kau menikah kau tak perlu bermain dengan para wanita bitch itu lagi"
Ucap Benson sakartis.

Aric hanya menunduk tanpa mau untuk menjawab.

" Dalam waktu sebulan ini bawalah wanita yang menjadi pilihanmu , setidaknya Mom dan Dad tenang jika kau membawa wanita yang kau pilih menjadi pendamping hidupmu ke rumah. Setelah itu tak ada lagi yang akan menjodohkanmu, kecuali kau tidak bisa menjaga kepercayaanku. Kau laki - laki Aric, berprilakulah sebagaimana laki - laki "

Benson merangkul Irene lalu menengok kepada Aric yang menunduk

" Kau harus tahu Aric, kakakmu Brandon sudah menikah dengan Angel sebulan yang lalu, Dad harap kau segera menyusul kakakmu untuk segera menikah, paling tidak perkenalkanlah wanita yang menjadi pilihanmu pada Daddy "

Setelah mengucapkan itu, Benson dan Irene pergi meninggalkan Aric yang masih mencerna perkataan Daddynya dengan sejuta pertanyaan.

Apa? Kak Brandon menikah ? Sebulan yang lalu ? Kenapa aku tidak tahu? Kenapa tidak ada yang memberitahu bahwa kakaknya menikah? Dan oh astagaa! Sebulan? Dimana aku harus mencari wanita yang mau aku ajak ke rumah dalam waktu SEBULAN? Daddynya sungguh kejam. Pikirnya.

~ DAMN!!







**********************

INI Povnya Aric, maaff ya kalau ada typo, dan maaff ceritanya jelekk:( maklum baru coba coba , tolong vote ya, yang udah baca makasih yaa:)
Btw yang d mulmed itu Aric lohh. Ganteng ya?

@Jey








I'am Here ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang