Part 8

4K 53 3
                                    

“Ya~waegurae?!!” Tanpa sengaja tangan Ieru menyentuh sesuatu yang basah di kaos pemuda itu. Betapa terkejutnya ia saat menyadari sesuatu. Dalam sekali cium saja Ieru bisa tau kalau yang ditangannya saat ini adalah darah.

“Ka..kau terluka..?!!”

Namun Woohyun tidak lagi menjawab. Pemuda itu kehilangan kesadarannya.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Ieru menatap Woohyun yang sedang terbaring lemah diatas tempat tidur. Saat ini mereka sedang berada dirumah sakit. Ucapan Nyonya Nam pagi tadi kembali terngiang ditelinganya.

“Sejak kecil Woohyun memiliki Claustrophobia. Sebuah ketakutan akan tempat-tempat yang kecil dan sempit.. Itulah alasan mengapa Woohyun sangat suka jika kamarnya dekat dengan laut. Karna dengan begitu ia merasa semuanya jadi lebih luas dan nyaman.”

Tanpa sengaja airmata menetes begitu saja di pipi Ieru. Disaat yang sama Woohyun juga membuka matanya perlahan.

“Waegurae..?! Gwencana?!” Tanya Woohyun heran. Namun Ieru hanya diam. “Uljima! Aku benci melihatmu menangis.” Mendengar itu sontak membuat Ieru berlari keluar ruangan meninggalkan Woohyun yang menatapnya lirih.

Ieru terus berlari hingga akhirnya sampai di teras atas rumah sakit. Tidak ada seorangpun disana. Disaat itulah airmatanya tumpah. “Nam Woohyun brengsek!! Bisa-bisanya melarangku untuk menangis! Dia pikir dia siapa?!” Teriak Ieru sambil terisak, detik berikutnya ia tertawa miris.”Hha~dia bilang gwencana?! Dia bertanya padaku apa aku baik-baik saja?! Dasar bodoh!! Nam Woohyun bodoh!!”. Ieru juga tidak tau kenapa ia tiba-tiba menjadi seperti ini. Yang ia tau hanya satu, apa yang dialami Woohyun kali ini benar-benar membuatnya takut. Takut jika ia tidak bisa mendengar suara Woohyun lagi. Takut jika ia tidak bisa lagi berada didekat pemuda itu.

♥~♥~♥

Baru sehari saja di rumah sakit, Woohyun sudah meminta pulang kerumah. Walaupun dokter tidak mengizinkan dengan alasan tubuh pemuda itu masih lemah, namun karna Woohyn bersikeras dengan keinginannya akhirnya kedua orangtuanya pun membawanya pulang ke rumah. Saat ini Tuan dan Nyonya Nam sudah berangkat ke kantor. Woohyun sedang berbaring dikamarnya dan Ieru sendiri sedang berada di dapur.

Ting..Tong..

Suara bel rumah tiba-tiba saja berbunyi, dan seperti biasa Jiae Ahjumma yang membukakan pintu.

“Annyeong haseyo!” Sapa seorang yeoja dari balik pintu. “Apa benar ini adalah rumah Nam Woohyun?” Tanyanya.

Jiae Ahjumma langsung tersenyum seraya mengangguk pelan. “Nde, benar sekali. Ini memang rumah tuan Woohyun,”

Raut wajah yeoja itu langsung berubah ceria. “Ah~jadi benar yah! Bolehkah saya bertemu dengannya? Saya datang kesini untuk menjenguk Woohyunie.”

“Ah~tentu saja. Silahkan masuk.” Setelah sampai didalam Jiae Ahjumma pun langsung mengantar yeoja itu menuju kamar Woohyun.

Tok..Tok..

“Masuklah..” Seru Woohyun dari dalam kamar.

“Tuan..ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda.” Ujar Jia Ahjumma.

“Hm?! Nugu..?” Mata Woohyun langsung membulat saat melihat sosok yeoja yang berjalan masuk kedalam kamarnya. “Hye..Hyewon~ah”

“Yunie~ah!!” Yeoja bernama Hyewon itu langsung memeluk Woohyun. “Aah~neomu bogoshippo!!” Ujarnya senang.

Woohyun yang sepertinya baru sadar dari keterkejutannya langsung memegangi perutnya yang masih sakit. “Akkh!!”

Mendengar itu membuat Hyewon ikut tersadar. “Oh?! Mianhaeyo chagi..aku sampai lupa kalau kau sakit.” Pekiknya lalu melepaskan pelukannya cepat.

FIANCE (약혼자) - Infinite's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang