Bel tanda istirahat berbunyi.
"Mir kantin yuk?!" ajak Kalina
"Aku nitip aja dong.Pake duit kamu dulu nanti aku ganti." Jawabku
"Apaan?" Tanya Sendy
"Apa aja deh yang enak." Jawabku.
Kemudian 3 sahabatku itu, Kalina, Sendy, Arum keluar kelas. Sahabatku yang satunya lagi, Maysaroh, entah sibuk dengan hp-nya bahkan sedari tadi kelas masih berlangsung. Aku membuka tasku dan mencari hpku.
"Ada sms?!" aku berkata pada diriku sendiri. Pesan dari nomor yang tidak tersimpan di kontakku, aku membukanya.
Halo, Mira.
Apa kabar? Aku Favian.
Aku mengangkatkan sedikit alisku. Aku hampir tidak pernah berbicara dengannya. Tapi kami beberapa kali chating bertanya kabar di facebook.
Halo, Kak.
Aku baik. Kakak gimana?
Send. Aku mengirim jawaban yang singkat. Aku senang dan berharap aku bisa dekat dengannya. Aku menyadarinya keberadaannya pun 2 tahun lalu saat ayahku meninggal. Hpku bergetar lagi.
Baik dong. Lagi ngapain?
Hello. Ini orang ga tau aku masih sekolah dan ini msih jam sekolah ya.
Sekolah lah, kak.
Ini masih jamnya sekolah. Kakak ga kuliah?
Wah apa bolos nih?:D
Jawabku mencoba mengakrabkan diri.
Lah kok bisa bales sms aku?
Kosong? Apa cabut?
Iya nih bosen jadi gue cuma nitip absen.
Aku membacanya, segera menajwabnya, tapi ngomong-ngomong tau dari mana ya nomorku.
Aku ga senakal kamu yaaa..
Ga, lagi istirahat nih.
Baru saja aku akan kirim tiba-tiba bel berbunyi dan dilanjutkan Yumna, ketua kelasku yang walaupun laki-laki tapi lemah gemulai ini berlari memasuki kelas dan.berteriak.
"Woy! Kelas kosong!"
Aku menambahkan sedikit pesan dismsku
Aku ga senakal kamu yaaa..
Ga, lagi istirahat nih.
Tapi ternyata beneran kosong nih.
Jawabku kemudian tak lama berselang sahabatku datang membawa segambreng jajanan yang enak.
Wah, jadi kangen SMA.
Dulu sering banget main bola pas kelas kosong
Dan apesnya sering banget masuk BP :D
Aku memakan jajanan yang dibelikan teman-temanku itu sambil tersenyum membaca sms yang dijawab dengan cepatnya.
Gih main bola sekarang aja buat ngilangin kangen.
Jawabku.
"Dari siapa neng? Serius bener." Sindir Arum yang duduknya memang disebelahku. Kami duduk dengan posisi aku dan Arum sementara Sendy dan Maysaroh duduk dibelakangku. Sementara Kalina duduk dengan teman kelasku lainnya dan sebaris dengan Sendy. Posisi duduk kami hampir tidak pernah berubah, selalu seperti ini dan selalu dekat jendela. Alasannya? Karna penghilang bosen. Tau sendiri kalau SMA, gurunya kaya apa suka bikin bosen, dan buat ngilangin bosen itu bisa banget ngeliat pemandangan di luar kelas. Akan semakin menarik kalau kaka kelasku yang ganteng, tinggi, putih beserta gengnya yang tidak kalah pesonanya itu lewat untuk pergi ke kantin atau sekedar numpang tidur di UKS.
"Woy! Ngelamun aja. Ditanyain tau. Lagian itu hp tadi geter." Senggol Saroh yang sudah tidak lagi focus ke hp-nya.
"Ini, kakak aku yang sms." Jawab aku.
"Kakak kamu yang cakep itu? Yang waktu itu ada fotonya di hp kamu? Waaaah... kenalin dong!" Cerocos Sendy.
"Bukan. Dih, ga mau ah. Kasian kakak aku digangguin cewek gesrek." Jawabku disertai tawaku dan sahabatku lainnya.
"Kampret! Jahat bener." Maki Sendy.
Aku tidak menghiraukannya, aku langsung mengecek hp. 2 sms nomor yang sama.
Bisa dikira aneh dek begitu di kampus.
Oya, ntar aku balik ikut yuk.
_________________________
Lo sibuk ya ? Kalau iya gue chat ntaran aja deh.
____________________________
Aku segera menjawabnya dan men-save nomor Kak Favian.
Kemana kak? Yah kalau dijajanin boleh lah.
Sorry temen ngajak ngobrol tadi.
Aktifitas sms kami pun berlanjut sampai beberapa bulan setelahnya. Tidak intens setiap hari memang, tapi ya cukup sering lah. Dia mengajakku memakan soto pak Warmin kesukaannya bersama kakakku juga, Mba Ranti.
---------------------.--------------------
Sebelum berlanjut gimana ceritaku, kenalin dulu. Aku Mirabela biasa dipanggil Mira. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku Miranti biasa dipanggil Ranti. Kami tinggal bertiga bersama mama karna papaku meninggal 3 tahun yang lalu. Aku seorang jawa tulen karna orang tuaku berasal dari satu kota beda kecamatan. Tapi entah banyak sekali yang mengatakan wajahku seperti keturunan bule yang entah dari segi mana. Aku memiliki badan kecil sekitar 158cm. Rambutku panjang diatas dada berwarna coklat tua bukan hitam, mataku coklat muda bening, berkulit langsat khas wanita jawa mungkin ini salah satu indicator aku dikatakan bule.
------------------------------------------
Hai, aku kembali lagiiiii
akhirnya meneruskan cerita ini, bagian diatas sudah berusaha ku-edit agar kamu iya kamu yang baca ini ga bingung dan semoga sukak :)