5

10.2K 62 4
                                    

Hai guys, aku akhirnya memutuskan melanjutkan tulisan ini, dan akhirnya sempat untuk nulis juga setelah melewati lelahnya semester ini #curhat :D , terima kasih yang sudah membaca sampai bagian nyela, makasih yang sudah berbaik hati memberiku  bintangnya wkwkwkwk kamu bukan bintang biasa wkwkkwwk. Dan terima kasih pada yang sudah memasukan cerita ini ke daftar baca kalian.. muaaaah :*

Yuk dilanjut semoga kalian sukaa


Andy, besok sibuk ga?

Aku menghempaskan pantat ke kursi meja belajar. Menyalakan kipas angin untuk menghilangkan gerahku sebelum mandi. Sms masuk.

Ga, gimana, mir?

Wah cocok nih. Langsung saja aku utarakan kalau aku mau minta tolong dia mengantar ke outlet tante gina dan mama mba Ranti yang ga bisa nganter.

Bisa kok, ntar aku pinjem motor bapak.

Jawabnya melalui sms. Wah lumayan nih sekalian ngedate wkwk.

Oke, Besok aku tunggu ya di rumah, datengnya lebih cepet. Makasih yaaaaa.

Aku mengirim pesan itu dan segera mengambil baju dan bersiap mandi.

Setelah mandi, aku turun menuju dapur. Disana mama sedang menyiapkan makan malam.

"Ada yang perlu dibantu ga, ma?" tanyaku

"Bentar kayanya tepung mama habis deh."

"Emang mama mau bikin apa?"

"Sayur bayem sama goreng tempe tepung, coba cek dulu tepungnya ada ga di lemari."

Aku segera membuka lemari mencari-cari tepung tapi tidak menemukannya.

"Ga ada nih, ma."

"Yaudah ambil duit di dompet mama terus beli tepung, garem sama minyak sekalian di warung mbok Nik"

"Oke, ma." aku berjalan meninggalkan mama mengambil uang didompet mama di kamar.

"Assalamualaikum." 

"Walaikumsalam" jawabku dan mama.

Ranti berjalan masuk menuju mama untuk mencium tangan mama dan menuju kamar.

"Mau kemana?"

"Ke warung mbok  Nik, mba." aku berjalan menuju pintu depan.

"Dek, pesen bandos deket warung mbok Nik!" teriaknya dari tangga.

"Mana duitnya?!" teriakku.

"Heh! Teriak-teriak! Ini rumah bukan hutan!" mamanya menyela. "Pake duit kembalian dulu."

"Ya, ma." jawabku.

Aku keluar dan berjalan menuju warung mbok Nik yang berada diujung gang, tak lama aku sudah mendapatkan seluruh yang mama suruh berarti tinggal beli bandos. Aku harus menunggu bandos itu dibuat sehingga aku keluarkan handphoneku yang ternyata aku silent.

2 pesan masuk.

Wah, ternyata dari Andy dan Mas Vian.

Andi : Besok sekalian nonton mau?

Dibolehin ga ya sama mama? batinku, tapi mungkin ini kesempatan buat ngasih kode-kode ke dia.

Me : Aku bilang mama dulu ya. Semoga dibolehin.

Aku menjawab pesan itu. Kemudian beralih ke pesan dari mas Vian.

Vian : Dek, lagi apa? Besok kumpul keluarga di rumah kamu ya.

Aku menjawab langsung pesan dari mas Vian.

Me : Masih beli bandos, iya nih mas. Kamu dateng ?

Aku mengirim pesan tersebut

"Ini mba pesenannya." penjual bandros memberikan pesananku

"Ini ya bang." kataku memberikan uang pas.

Hpku berbunyi lagi.

Andy : Oke, nanti aku juga ijin mama kamu kok.

Aku masuk ke rumah dan menuju dapur, memberkan belanjaan kepada mama dan bersiap memanggil mba Ranti.

"Kamu mau kemana? Bantuin mama."

"Mau manggil mba ranti buat turun."

"Udah pergi sama Vian tadi."

aku hanya melongo

"Udah sini bantuin mama, biar cepet selesai terus kita bisa makan."

"Iya iya,ma."

Pergi sama mas Vian? Terus kenapa dia pake sms segala si. Btw kok makin deket aja kayanya. Apa mereka ada something ya. Tapi ga mungkin lah, kita sepupu. batinku sendiri dan memulai perdebatan. Sebenernya gapapa si kalau ada something tapi emang dibolehin ya sama mama. Aku nanti harus gimana ya kalau iya.

"Kamu jangan ngelamun." senggol mama

"Eh ga ma." jawabku kemudian fokus pada sayuran yang aku cuci.

____________________________________________

Ternyata susah ya melanjutkan tapi semoga kalian suka. Berhasil ga ya Mira ngode-ngode ke Andy? Liat nanti yuk.


If I canTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang