part 13

79 4 0
                                    

Ia juga punya kartu nama sekarang. Di kartu nama itu bertengger dengan gagah namanya,tempat tinggal, dan jabatannya: Orang Miskin.

Ia memang jadi kelihatan keren sebagai orang miskin. Ia suka keliling kampung, menenteng ponsel,sanbil bersiul entah lagu apa."sekarang anak-anakku tak perlu lagi repot-repot mengemis dengan tampang dimelas-melaskan,"katanya."Buat apa? Toh sekarang kami sudah nyaman jadi orang miskin. Tak sembarangan orang bisa punya kartu Tanda Miskin seperti ini".

Ia mengajakku merayakan peresmian kemiskinannya. Dibawahnya aku ke warung yang bisa dihutanginya. Semangkuk soto, ayam goreng, sambal terasi dan nasi-yang tambah sampai tiga kali-disantapnya dengan lahap. Sementara aku hanya memandanginya.

"Terima kasih telah mau merayakan kemiskinanku,"katanya."karena aku telah benar-benar resmi jadi orang miskin, sudag sepantasnya kalau kamu yang membayar semuanya,"
I
Sambil bersiul ia segera pergi.

Perihal Orang miskin yang bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang