an Intro

110 4 2
                                    

"Of pain you could wish only one thing: that it should stop. Nothing in the world was so bad as physical pain. In the face of pain there are no heroes."

-George Orwell, 1984



⠀⠀

⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀

⠀⠀⠀

     “Gadis itu ialah kecacatan tak terprediksikan dan menyimpang dari rencana di dalam komposisi sistem kita.”

     Refleksi serta merta ekspetasi insan tentang utopia di masa depan keliru, bukan lagi teknologi canggih, sistem kehidupan yang tertata sedemikian rupa, serta fantasi-fantasi semu lainnya. Manusia tidak lagi hidup bebas berkeliaran dalam dunia luar ruangan, melainkan hidup dalam ketakutan luar biasa akibat monster-monster yang tanpa sengaja tercipta atas kerasukan dan ketidakpuasan manusia itu sendiri. Sejarah mencatat bagaimana manusia yang tidak pernah puas, tidak pernah bersyukur, selalu ingin lebih, selalu ingin menjadi dewa. Sangkanya telah menciptakan obat penyembuh kanker serta penyakit lain yang belum ditemukan penyembahnya, malah menciptakan monster sendiri yang hampir membuat ras manusia punah sebab terancam oleh keberadaan Mortererri albtraumhemar atau secara lebih singkat, Mort.

     Bentala masa depan adalah distopia pasti dimana selain berkeliarannya Mort, kebahagiaan sejati tercapai tanpa keberadaan pancang-pancang keadilan. Tatanan baru tercipta dan berkuasa menegakkan panji-panji kekuasan sekaligus kelaliman dalam cengkeraman tangan-tangan segigih baja mereka membangun kota-kota dikelilingi tembok baja raksasa sebagai pemisah daerah kekuasaan mereka dengan dunia luar yang kian kejam lagi serta mematikan semua suara oposisi untuk menemukan perdamaian. Mereka berjuang demi mempertahankan pengaruh mereka yang tak lain dari serigala berbulu domba atas semua orang, berjuang melawan pemberontak yang tidak mau menerima rezim baru. Tatanan baru berjuang menghujamkan akarnya sebagai bentuk pemerintahan baru ke seluruh lapisan masyarakat yang bertahan.

     Segalanya bisa saja telah tersedia, meski begitu masyarakat tetap terus menerus akan hidup dalam kesengsaraan—dengan monster-monster mengerikan dibalik tembok raksasa itu dan dengan peraturan-peraturan yang terlalu mengekang. Sekali melanggar, tidak akan ada ampun sekalipun,

     Venecia Geist benci mengakui bahwa ia benci denganna New California. Pertama, lantaran di umurnya yang sebentar lagi mencapai dua puluh, artinya semua anak yang seangkatan dengannya—lahir di tahun yang sama karena tak diperbolehkan melahirkan anak lain yang lahir di tahun setelahnya sebab peraturannya memang begitu—harus menikah dan segera mempunyai satu anak saja di tahun yang sudah ditetapkan. Kedua, Jonathan memecatnya dari pekerjaannya sebagai pemeriksa truk di Pintu Barat, hanya karena Vec sering bengong memperhatikan regu penembak di menara-menara pengawas padahal dengan jelas ia tahu, Jonathan malu karena ia menolak lamarannya. Ketiga serta yang terakhir, psikolog aneh itu mengatakan bahwa Vec didiagnosa Skizofrenia.

     Dalam rumah sakit jiwa dimana Vec dirawat—tempat itu lebih buruk daripada kamar mandi kotor di sekitar Pintu Barat maupun bangsal penyimpanan barang—teriakan-teriakan tidak pernah berhenti terdengar. Sementara itu, Vec diikat di atas ranjang di kamarnya alhasil kebenciannya terhadap New Californiana makin menjadi. Suatu hari yang tidak spesial, ketika Pemberontak berhasil membobol pintu-pintu baja dan membawa Mort masuk ke dalam kota, para perawat di rumah sakit jiwa itu entah sengaja atau tidak namun siapa yang peduli pula, membuka semua pintu kamar rawat, dan Vec akhirnya bebas.

     Hingga mereka menculiknya.
⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀

⠀⠀⠀⠀

AgonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang