Alin dan kedua sahabatnya sedang menikmati makan siang mereka di taman sekolah. Seperti biasa, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktunya disana. Alin juga menceritakan kejadian kemarin saat bertemu dengan friska.
"udahlah, cewek gak tau malu kayak dia sih gausah diladenin." Ucap maya.
"hahaha..kalo ngomong suka bener." Rosa tertawa.
"apaan sih sa, gak nyambung banget." Maya memutar bola matanya jengah. Suasana lagi berapi-api, eh dia malah ketawa.
Alin bangkit dari duduknya "eh gue keruang osis dulu ya mau nyari boy. Gue udah empet ngomongin tuh cewek."
Ketika sampai diruang osis, alin membuka pintu dan ternyata disana ada kejadian yang membuat dadanya sesak.
"boy..." bentak alin, membuat boy berbalik dan melepaskan pelukannya pada neta.
Neta adalah sekretaris osis dan mereka berdua sedang berpelukan sambil berciuman. Boy menyuruh neta untuk pergi lalu berbicara pada alin yang sedari tadi menatapnya.
"maksud lo apa ?" tanya alin
"gue mau putus lin."
Alin menarik nafas dan mengerjapkan matanya untuk menahan agar tidak meneteskan air mata. "kalo lo mau putus ngomong sama gue, jangan kaya gini."
Boy mendekati alin lalu mengatakan hal yang membuat alin sangat sakit "alin, gue tau lo itu udah gak perawan tapi lo masih aja sok jual mahal. Jijik gue."
Alin pergi dari hadapan boy. Ucapannya sangat tidak pantas untuk didengar apalagi yang mengucapkan adalah boy yang sempat menjadi sahabatnya. Boy tau segalanya tentang alin dan egi, boy juga tau gimana hancurnya alin saat egi pergi. Disaat itu boy selalu menguatkannya tapi sekarang ? alin gak pernah nyangka boy akan berani berbicara seperti itu.
"hikss..hikss.." alin menangis didalam toilet yang ia kunci. "sakit boy..sakit. lo tega banget sama gue.."
Sementara itu boy sendiri mengusap wajahnya dengan gusar. Ia menyesali perkataannya tadi. Memang boy sakit hati dengan alin karena penolakannya beberapa waktu lalu. Tapi boy tak pernah berniat menyakiti gadis yang ia cintai. Ia hanya sedang menenangkan diri dengan cara mengabaikan alin dan bersenang-senang bersama neta. Tadi boy hanya lepas kontrol, mungkin rasa gengsi yang membuatnya berbuat seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNALIENABLE (Tak Dapat Dipisahkan)
RomansaIni cerita pertama gue. gue harap bisa dinikmati sama semua orang. kalo pada penasaran baca aja, karena gue gak akan nulis sinopsisnya....