d u a part2

45 5 0
                                    

Kara

"-dan itu tuh menegangkaaan banget. Akhirnya gue sama Darla langsung lari terbirit-birit kebawah tangga. Terus masuk ke kamar mandi.." kata gue, menceritakan rincian tentang apa yang terjadi waktu istirahat hari ini ke Farah.

Farah pun tertawa geli. Jahad.

"Dasar bego, dodol lo!! Ngapain sih kabur kaburan, seharusnya lo stay cool aja kayak idola lo si Mika," kata Farah sambil ketawa.

"Ya, emangnya lo gak akan gitu kalo misalnya lo kepergok ngomongin gebetan lo? Dan yang lebih parahnya lagi, yang mergokin lo itu gebetan lo sendiri?!!" kata gue.

"Ya, iya sih, tapi kan kalo gue jadi lo, pasti bikin alesan lain, bukan langsung lari kebelet kawin kayak lo," kata Farah.

Kita pun tertawa kencang

Sekarang kita sudah di depan rumahnya Farah, sementara rumah gue masih kedepanan lagi.

"Ya udah, lihat aja reaksi doi lo besok. Apa dia akan ilfil sama lo atau biasa aja," kata Farah.

"Kalo gue bilang sih ilfil," tawa gue.

Setelah mengucapkan 'goodbye', gue pun langsung pulang.

******Besoknya

Dasi? Udah

Gesper? Udah

Uang jajan? Udah

PR? Udah

Baju? ...udahlah jing

Ya ampun, kan cuman ngecek

Tapi emang gak punya mata?

Punya lah, kan gue itu lo juga

Oh iya, hehe lupa

Nah kan, makannya jangan nonton hentai teru-

Astagfirullahal'adzim

Astagfirullahal'adzim

....Apakah aku sudah gila?

By the way..

Semua udah siap. Sarapan aah.

Sehabis sarapan, gue pun salim sama mama lalu berangkat di anterin sama ayah naik motor.

Beberapa menit kemudian, gue pun sampai didepan sekolah. Eh baru sampai tapi udah disapa sama yang cantik cantik.

Darla lagi makan takoyaki sampai belepotan, Naura lagi ngaca sambil monyong-monyong, Farah lagi nagih uang milk tea ke bang udin. Waktu semuanya nyadar gue udah sampai, mereka pun nyapa gue satu persatu.

Dan saat itu pula gue baru sadar kalo Audrey lagi melamun sambil minum milktea.

Gue dan Naura kode-kodean tentang Audrey yang lagi merenung itu. Dan sesaat kemudian gue dan Naura sepakat tentang Naura yang akan nepok pipi-nya Audrey.

Bukannya nepok, si Naura malah nabok pipinya Audrey.

"WEY ANJRIT!! NGAPAIN SIH NABOK NABOK GAK JELAS!!?"

"Pertama, gue cuman satu kali nabok, dan kedua, itu bukan ide gue, tapi idenya Kara,"

Yah si kampret

"Ooh, jadi elu yang suruh Naura nabok gue..??" kata Audrey sambil senyum. Bukan senyum yang manis dan ramah. Tapi senyuman yang terlihat ada dendam. Gue akan mati shit.

"Laah, e-engak kok, orang gue cuman k-kode kodean sama Na-naura," kata gue dengan gugup.

"Diih, boong lo, udah lah jujur aja lo dendam kan sama gue?" tanya Audrey. Maksud?

"Lah kok dendam? Gue gak dendam kok sama lo, plus gue rencana sama naura buat NEPOK pipi lo biar lo gak kesambet, lagian melamun terus!" kata gue

"Gue bukan melamun, tapi merenung,"

"Lagi pula gue tau kok kalau lo ada rasa dendam sama gue," Lanjut Audrey.

Lalu Audrey pun langsung masuk ke sekolah. Dendam apaan sih?

"Sungguh aneh!!" kata Naura

Kita pun tertawa.

Tapi, sampai pulang pun gue masih mikirin tentang apa yang Audrey bilang.

Dendam

Dendam

Dendam

Dan saat itu, gue baru sadar.

Dendam apa yang dimaksud Audrey

Dan ini ada kaitan dengan masalalu kita.

A/N

Hi guys. Menurut kalian masalalu Audrey sama Kara gimana??

Dan kalo ada yang baca vote-comment dong, jangan jadi ghost readers. Ya udah ya, pibi banyak PR soalnya. Sayonaraa





Hi AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang