1

24 0 0
                                    

Setiap orang mampu memilih. Seperti aku yang memilihmu mengisi hatiku. Memilihmu sebagai warna hidupku. Memilihmu di sgala ruang fikirku. Sayangnya kamu tidak memilihku. Kamu mengabaikanku. Kamu enggan menatapku. Tak ingin menyapaku. Aku memang memilihmu, tapi untuk yang satu ini aku tidak bisa. Ingin memilih untuk melupakanmu. Lantas, yang ada semakin teringat. Bodoh ya sepertinya? Kalau yang lain tau, mungkin aku hanya seperti remaja labil lainnya. Nyatanya aku bersungguh-sungguh. Saat aku memang benar bersungguh-sungguh, malah dianggap bermain-main olehmu. Aku sudah lelah menangis, jadi seandainya jika kau membaca ini, tiada tangis lagi. Tenang saja, aku takkan mengganggumu. Aku cukup tau diri. Kamu mungkin duniaku, sayangnya aku mungkin bukan duniamu. Aku tak ingin memaksamu. Berusaha menghindar dan menjauhimu, akhir yang kudapat ternyata menyakitkan. Siapa aku? Mengharap lebih, namun yang ada kurang. Lucu memang, ini hanya goresan-goresan tak bermakna milikku. Tak perlu dibaca karna memang tak berharga. Yah, dengan berat hati, mungkin memang saatnya merela. Merelakanmu.. Sebuah cinta yang tak terbalas.

Who Cares?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang