Untuk kamu yang slalu ada, maafkan aku. Mungkin aku memang bodoh. Mungkin aku memang lemah. Sulit bagiku melakukannya. Aku tau kau peduli. Aku tau kau juga tersakiti. Mungkin aku tak setegar dirimu. Mungkin aku tak serealistis dirimu. Aku bisa apa? Sebagian diriku menolak, sebagian lain ingin mengikutimu. Biarkan saja diriku menyepi. Tak usah kau tunggu tak apa, nyatanya kurasa ini benar. Aku hanya berharap. Dalam harap cemasku tentang dia. Tak apa jika tak suka, aku terima. Tak apa jika benci, aku terima. Bukankah kata hati slalu benar?
Salam sayang, dari hati yang slalu menolak logika.