Prolog

522 22 0
                                    

"Jingga! Foto bareng yuk! Mumpung hari terakhir nih" seru Angga.

"Ayuk... aku sih yes sama view ini" jawabku.

"Selfie atau di Fotoin?" Tanyanya.

"Serah lu... pake HP gw aja"ajak ku.

"Eh jangan .... pake punya gw aja! Nanti gw kirim ke line lu" jawabnya.

"Eh tapi kan gw gapunya line lu" sahutku.

"Yaelah... gampang itu mah. Udeh foto dulu" katanya sembari menggeretku. Aku melihat diriku di HPnya dan juga dia yang bertingkah lucu saat membenarkan rambutnya. Namanya Angga. Anggara Dwi Setyadi. Dia teman travelling ku. Kata orang kita serasi tapi menurutku kita biasa saja ah. Ya gimana ya? Kita tuh baru kenal 2 hari dan langsung deket banget. Ya gimana enggak? Aku kan anaknya cerewet banget jadi ya gitu. Tapi lama lama diliatin, Angga ini lumayan juga. Dia cowok gengsian sih tapi ya seru juga anaknya. Cukup penakut tapi gentle juga di satu sisinya.

"Jingga! Jangan ngeliatin gw terus dong! Nanti lu suka bukan tanggung jawab gw" serunya.

"Kepedean lu ngga!" Seruku.

"Udeh line lu apa?" Tanyanya.

"JinggaAliga" jawabku.

"Aliga? Alinga kali? Nama panjang lu siapa dah" tanyanya.

"Iya Aliga nama gw kan Jingga Aliga Putri" jawabku.

"Aneh banget kek orang nya" kata Angga pelan.

"Ihhhh jangan gitu dong! Nama kan pemberian orang tua!" Seruku.

"Jangan bete dong! Nanti manis nya berkurang" jawabnya.

"Yaelah kalo udah manis ya manis aja kali" jawabku. Tak terasa lebih dari 5 selfie yang terbentuk di sini. Ku pandangi langit yang berubah warnanya dari biru menjadi keunguan pertanda langit telah sore. Aku terpaksa harus meninggalkan Jepang dan balik pulang ke tanah air untuk bekerja kembali. Sebenarnya mau banget sih buat extend tapi ya gimana... uangnya ga cukup.

"Ayo ayo team Warna Indonesia! Kira makan malam lalu langsung cus!" Seru Om Restu, ayah Angga, Tour leader kita.

"Ayo ayo semuanya! Saya sudah laper ini!" Seru Bu Maya.

"Iya tante... ayo Ngga!" Ajak ku. Kulihat wajah Angga menjadi muram sekali. Entah mengapa. Perasaan tadi dia masih Happy Happy aja. Kok cepet banget moodnya berubah.

"Ayo ngga!" Seru ku sembari menyeretnya.

"Apaan sih! Yaudah lu dulu napa!" Serunya sembari setengah mendorongku.

Hm

Iya dia mendorongku. Aku melihat wajahnya dan berbalik mengikuti anggota rombongan untuk makan malam.

......................

"Selamat makan semuanya!" Seru Pak Restu. Jujur aku sedang tidak mood makan atau bahkan berbicara. Ya Angga penyebabnya. Aku putuskan untuk makan sendiri di pojok. Namun ya karena rombongan akhirnya beberapa ibu ibu datang untuk duduk bersama ku.

"Tante tante ambil makanannya dulu saja... aku yang jagain tas tante tante aja... nanti aku ambil gampang" kataku.

"Ya ampun Jingga.... baik sekali kamu... yaudah kita ambil makanan dulu ya" katanya.

"Iya tante hehe" jawabku. Aku melihat langit sore yang amat cantik disini. Warnanya pink pink keunguan. Ya... melihat langit adalah satu satunya cara untuk membuat moodku naik .

"Jangan bete dong... nanti manisnya berkurang loh"

"APAAN SIH! UDAH SANA LAH!"

Loh kok aku galau sih? Dia kan bukan siapa siapa aku.

Jingga dalam Kalbu [COMPLETED] #trilogilangitabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang