Bab : 2

135 14 0
                                    

"I'm way too good to you

You take my love for granted

I just don't understand it

No, I'm too good to you"

- Too Good-

--------------------------------------

Hari ini adalah hari dimana aku akan pergi ke pesta pernikahan temannya Angga. Aku putuskan untuk mengenakan dress hitam yang baru saja aku beli seminggu yang lalu. Aku sengaja mencatok rambut hitam kecoklatanku yang biasanya tak pernah ku catok sebelumnya. Semua ini karena dia,

Dia yang buatku salah tingkah juga yang menjadi obat dikala rindu.

Aku berjalan ke kamar 305, kamar dimana Angga menginap dan mengetuk pintunya.

"Ngga... ini Jingga..." kata ku pelan. Tak lama di bukannya pintu kamar Angga dan ku lihat ada Angga yang memakai jas. Dia sangat tampan sampai sampai aku ragu bila berjalan dengannya aku akan terlihat cantik.

"L-lo cantik b-banget" katanya terbata bata sembari menatapku. Matanya yang hitam kecoklatan menatap lurus ku seakan akan ia tak mau kehilangan ku. Ia menggenggam tanganku erat dan memojokkanku. Perlahan badannya mendekat kepadaku dan kepalanya mulai menunduk kepadaku. Bibirnya yang lembut mulai mendekati bibirku dan akupun membiarkan bibirku ditempelkan olehnya. Tak terasa ia akhirnya berjalan menjauhiku.

"Ayo jalan," katanya sembari tersenyum. Akupun menggenggam tangannya dan tersenyum sembari mengangguk kepadanya.

-.-.-.-

Malam itu hari terasa begitu indah. Bintang bintang serasa mengiringi perjalanan kami menuju penikahan temannya Angga. Aku sering menoleh ke arahnya hanya untuk melihat senyum yang tercurah di atas wajah indahnya. Senyumnya adalah senyum termanis yang pernah ada. Tatapannya adalah tatapan yang mampu menaklukan hati ku yang keras ini.

Aku jatuh cinta

"Jingga... ayo udah nyampe nih," kata

"oh iya ayo.. ayo" jawabku.

Aku memasuki sebuah ballroom yang sangat sangat besar dengan banyak hiasan ala ala bangasawan Eropa. Nuansa putih membuatku membayangkan bila suatu saat berada di posisi pasangan pengantin. Tapi sama siapa ya? HAHAHA...

"Aku ke belakang dulu ya," kata Angga pelan. Akupun menganggukan kepala kepadanya. Aku mulai berjalan kesekeliling. Aku tak begitu mengenal orang orang disini dan berharap agar Angga tidak terlalu lama di belakang.

"Kak jingga? Kak jingga yang Youtubers kan ini?" Tanya seseorang dari belakang. Aku menoleh dan melihat seorang perempuan berhijab yang memakai dress ungu cantik sedang berbicara kepadaku.

"Iya hehehe..." jawabku sembari memberikan senyum kepadanya.

"Kakak siapa ya Kak Jeena?" Tanyanya.

"Aku cuman nemenin temen aku kok disini" jawabku.

"Temen kakak siapa?"tanyanya.

"Angga" jawabku.

"HAH? Serius? Kak Angga itu kakak aku..." jawabnya.

"HAH serius? Berarti kamu Arlina ya?" Tanyaku.

"Wah! Kakak tauuuu.... Kakak temen dari mana?" Tanyanya.

"Temen dari tour doang kok hehehe..." jawabku. Calon Adek ipar harus dibaik baikin nih....

HAHAHAHA

gak deng!

"Waaahh! Tapi kalian lucu banget tau" serunya. Tak lama ada seseorang yang menepukku dari belakang.

"Kak Sebastian?" Tanya Arlina. Aku pun menoleh dan melihatnya memakai jas hitam bersama seorang perempuan yang digandengnya. Jujur aku muak melihat pria itu datang menghampiriku.

"Sebastian?" Tanyaku.

"Eh jingga... Kamu juga ada disini" jawabnya sembari ternsenyum.

"Iya," jawabku singkat sembari memberikan senyum palsu kepadanya. Aku tak mau banyak berpendapat dan berbicara dengannya. Akhrinya kuputuskan untuk pergi meninggalkan mereka dengan alasan bodoh

"Misi mau kebelakanh dulu ya"

Aku berencana untuk pulang. Ternyata benar, luka di hati memanglah sulit dilupakan, bahkan disembuhkan. Dialah patah hati terbaikku. Apa arti cinta bila hanya memandang dari sisi apa yang kamu punya? Sayang, dia tidak memilih untuk setia dan memilih setia pada orang lain.

Rencananya aku ingin keluar sejenak untuk menenangkan batin. Namun Angga berlari mengejarku dan menahanku.

"Kamu kok mau pergi? Kenapa?" Tanyanya.

"Sebastian siapa kamu?"balasku pelan.

"Uh.. uhm.. sebastian.. uhm.. dia anaknya teman mama ku kok.. santai aja.. jangan pergi dong, nanti gw kesepian," pintanya kepadaku. Ia pun berjalan mendekatiku dan mulai memelukku. Kesannya dia bohong tapi.. namanya juga cewek, senang dibohongi.

"Udah ya... jangan ngambek," katanya sembari membelai lembut kepalaku.

"Iya deh iya," jawabku sembari kembali masuk ke dalam ball tersebut.

"Dari mana kamu?" Tanya sebastian yang datang mendekatiku.

"Bukan urusan mu," jawabku singkat.

"Kenapa sih kamu jutek banget?" Tanyanya.

"Kenapa sih kamu kepo banget? Sana gih sama pacar baru mu," jawabku sinis. Aku dengar ia menghela nafas panjang setelah mendengar jawabanku namun kau tau apa? Jujur aku tak ingin begini tapi keadaanlah yang memaksaku. Kulihat Sebastian menggeret Angga ke pojokan. Aku tak berniat sedikitpun untuk mendekati mereka.

Kau tahu apa? Aku jenuh.

Aku ingin pulang

Jingga dalam Kalbu [COMPLETED] #trilogilangitabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang