1

6.3K 319 8
                                    

Annyeong chingu ^^ ini cerita pertama author semoga suka .

Happy reading >.<
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author POV

"Hani-ya pulang sekolah nanti, biarkan baekhyun oppa yang menjemput mu." ucap omma kepada gadis nerd duduk manis di depanya, yang tak lain dan tak bukan adalah anak kandungnya sendiri.

Hani yang sedang menikmati sarapan paginya pun merasa aneh akan sikap omma nya ini, tidak biasanya ia menyuruh hani pulang bersama oppa nya. Kepada tiba-tiba omma begitu perhatian kepadanya.

"Tidak perlu omma. Oppa pasti sibuk dengan pekerjaan nya. Aku bisa pulang sendiri seperti biasanya." ucap hani menatap ommanya sambil membenarkan kaca matanya.

"SUDAH KU BILANG !! PULANGLAH DENGAN OPPA MU !! APA KAU TIDAK DENGAR AH ?!" Bentak omma tiba - tiba.

Ya beginilah setiap harinya kadang - kadang omma akan  baik kepada hani. Kadang juga akan membentaknya. Itu sudah biasa bagi hani. Sebenarnya hani binggung kepada omma nya terlihat begitu membencinya. Apa ia telah melakukan kesalahan besar ?. Ia juga berasa iri dengan oppa nya. Bagaimana tidak?. Omma selalu bersikap manis padanya layaknya anak kesayanganya. Tatapan lembut, kasih sayang, perhatiannya seolah - olah hanya untuk baekhyun seorang membuat gadis nerd ini merasa seperti orang asing di keluarganya sendiri.

"Baiklah omma." hani meleha nafas panjang meninggal omma di meja makan dan bergegas berangkat sekolah.

                           -------

Hani POV

Sikap omma bagi tadi benar-benar membuat binggung. Kenapa harus tiba-tiba. Apa sekarang omma sudah perduli padaku?. Rasa tidak mungkin melihat dari tatapannya saja masih sama. Ya apalagi lagi kalau bukan tatapan dingin penuh kebencian yang hanya omma tunjukkan kepada ku.

"Aihhh kenapa aku harus memikirkan ini lagi. Hani ya seharus kau senang. Kenapa kau malah frustasi seperti ini." gumam hani mengacak-acak rambutnya frustasi.

Dari tadi hanya itu yang aku pikirkan, hingga ku rasakan sesuatu menghantamku keras hingga menbuat ku mendarat mulus di sebuah lantai dingin.

"Mianhae aku tidak melihat mu. Apa kau tidak apa-apa. Mari aku bantu kau bangun."ucap lembut penuh ketulusan. Mengulurkan tangan nya untuk membantu ku.

Tanpa pikir panjang aku pun menerima uluran tangan tersebut. Betapa terkejutnya aku jika orang yang menabrakku itu adalah seorang namja. Dia menatapku. Dan oh ia juga tersenyum begitu manis, sehingga semua orang akan terhipnotis dengan senyuman itu termasuk aku.

"Terima kasih, maaf juga sudah menabrak mu." ucap ku setelah berdiri sempurna.

"Tak masalah. Apakah kau tau dimana ruang kepala sekolah?"

Belum sempat aku menjawab. Tiba-tiba muncul seorang yeoja yang begitu cantik, mengaitkan tanganya ke lengan kekar namja itu.

"Oppa apa yang kau lakukan disini. Bukankah seharusnya kita ke ruang kepala sekolah?" Tanyanya yeoja itu.

"Tadi aku tidak sengaja menabrak dia. Dan aku membantunya jadi ..." ucap nya terpotong, ia medekat kepada ku merendahkan wajahnya hingga sejajar dengan ku.

"Apa jawaban mu atas pertanyaanku tadi." ucapnya ia menegakan badan nya kembali.

"Mianhae, ruang kepala sekolah itu ada di sebelah sana." kata ku sambil menunjuk ke salah satu arah.

"Baiklah, terimakasih kalau begitu aku permisi dan maaf untuk sekali lagi. Kajja eunji-ah kita kesana sekarang."

"Kajja oppa." ucap yeoja cantik, lalu pergi bersama namja itu.

"Mereka benar-benar pasangan yang serasi. Ah sebaiknya aku segera ke kelas."gumam ku sedikit berlari menuju kelas.

Tepat setelah aku mendudukan diri pada kursi paling pojok sebelah kanan, bel masuk pun berbunyi. Suara sorak ria para siswa seketika lenyap saat seorang guru masuk kelas. Dia adalah kim-saem, salah satu guru yang di takuti olah para murid.

"Selamat pagi semua" ucapnya ramah.

"Pagi juga saem."

"Sebelum kita mulai pelajaran. Ada seseorang yang ingin saya kenalkan. Silakan masuk." ucapnya sambil melambaikan tangan kearah pintu.

Seorang masuk dan betapa terkejutnya aku ketika melihat namja itu lagi di hadapan ku untuk kedua kali. Dia tersenyum lagi. Banyak yeoja genit yang mengedip mata kepada nya. Entah kenapa membuat ku merasa panas di seluruh tubuh ku.

"Dia adalah murid baru, mulai sekarang dia akan masuk kelas ini. Silakan perkenalkan diri mu."

"Annyeonghaseo perkenalkan nama saya park chanyeol senang bertemu dengan kalian."ia membukukan badan dengan sopan.

"Hua daebak sungguh ciptaan tuhan yang sempurna."

"Ia akan menjadi incaranku selanjutnya."

"Chanyeol-ah saranghae."

"Calon suami idamanku."

"Aku harus segera mengabari mantanku, kalau aku sudah mendapatkan pengganti dirinya."

Masih banyak lagi harapan dari para yeoja genit nan cantik itu. Seharusnya kalian jangan terlalu berharap tinggi. Dia saja sudah memiliki yeojachingu asal kalian tau. Aku sudah melihatnya tadi dia cantik ah bukan itu maksudku malah sangat cantik. Ku harap para yeoja itu tidak membanjiri kelas ini dengar air mata sucinya itu.

"Baiklah park chanyeol sekarang kau bisa duduk di ... " kim-saem mengedarkan pandangan nya mencari kursi yang kosong. Tiba-tiba pandangannya berhenti padaku.

"Di sana samping gadis berkaca mata itu." ucap saem sambil menunjuk diriku.

Chanyeol pun akhirnya berjalan mendekati ku setelah ia mengangukan kepala terlebih dahulu kepada kim-saem. Ia pun langsung duduk di samping ku. Ku rasakan jantung ku berdebar keras. Apa yang terjadi padaku.

"Hai kita bertemu lagi. Maaf lagi karena tak sengaja menabrak mu tadi. Kau tidak apa-apa kan?. Apa ada yang terluka?"

"Tidak apa aku juga sudah melupakannya. Aku tidak apa-apa dan tidak ada yang terluka kok tenang saja tak usah merasa bersalah pada ku."

"Syukur lah aku merasa lega. Oh ya bolehkah aku tau siapa namamu gadis berkaca mata?" Ucapnya ia mungulurkan tangannya, aku pun menerimanya.

"Nama ku kim hani kau bisa memanggil ku hani." aku melepas jabatan tanganya.

"Ah nama yang indah seindah orang nya." ia tersenyum.

Aku menunduk malu wajah ku memerah, karena pujian tiba-tibanya itu.

"Hahhahaha kenapa wajah mu berubah merah seperti itu. Kau lucu sekali hahahhaah." ia tertawa terbahak-bahak apakah selucu itu aku di matanya.

"Aih kau ini berhentilah menertawai ku."

"Baiklah maaf kan aku. Kau lucu sekali ketika seperti itu."

TBC

Hai chingu gimana agak gak jelas atau udah biasa. Maaf tidak memuaskan maklum masih bau kencur author nya aku harap kalian suka >.<

Jangan vote and comment. Comment kalian sangat di tunggu outhor itung-itung buat semangat outhornya

Sekali lagi makasih udah sempet baca sampai ketemu lagi di next chapter

Ditunggu kritik dan saran

SAMPAI JUMPA

My Love My Nerd Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang