6

2.8K 229 6
                                    

Outhor POV

Setelah berlakukan perdebatan sengit didepan rumah tadi, tiba lah mereka di ruang tamu rumah Chanyeol yang bisa dibilang sangatlah mewah untuk ukuran hanya ruang tamu.

Dengan hati-hati Chanyeol menurunkan Hani di sofa.

"Kau tunggu disini aku akan mengambil obat dahulu." Ujar Chanyeol

"Tidak per--" Sengah Hani

"Sudahlah tidak ada penolakan, lihatlah kakimu itu seakan berteriak padaku meminta obat dari tadi."

Hani pun menyerah dia lebih memilih untuk diam daripada meladeni Chanyeol yang sangat jail itu. Membiarkannya pergi itulah pilihan tepat. Hani melihat kakinya yang terluka, benar kata Chanyeol kakinya merah dan mengeluarkan sedikit darah.

"Hai kakak ipar."

Sapa seseorang membuat Hani mendongakkan kepala kearah suara yang memangilnya.

"Hai juga." Balas Hani kagok.

"Kakak terlihat gugup didekatku tenang kak, aku ini bukan vampir kok heheheh."

"Maaf, aku hanya belum terbiasa."

"Tidak apa-apa. Oh ya nama aku Park Chaeyeon kalau boleh tau siapa nama kakak ?"

"Kim Hani kau bisa memanggilku Hani."

"Nama yang cantik, tak salah appa memilihmu untuk menjadi menantunya. Kakak aku minta maaf." Ucap Chaeyeon murung.

"Untuk ?"

"Kemarin waktu makan malam aku tidak bisa datang, maaf kak."

"Ah itu tidak apa-apa aku memaklumi kok, kau pasti sibuk."

Mendengar jawaban itu membuat Chaeyeon tanpa sadar memeluk kakak iparnya ini dengan erat.

"Terima kasih, ngomong-ngomong dimana si tiang itu berada ?" Ujarnya seraya melepas pelukanya.

"Dia sed--"

"Ya! Gadis pemalas menjauhlah dari calon istriku, aku tidak mau dia ketularan malas seperti kau."Ketus Chanyeol seraya menaruh kotak P3K dan duduk berlutut menhadap lutut Hani yang terluka.

"Aku tidak pemalas tau, hanya tidak suka berbuat apa-apa."

"Sama aja, lebih baik kau mandi bau sekali tau."Balas Chanyeol tak mau kalah, dengan tangan yang mulai menuangkan alkohol ke sebuah kapas kecil.

"Bau-bau begini aku tetap cantik kau tau. Tapi karena kakak ipar baru pertama kali datang sepertinya penampilanku ini kurang berkesan, jadi aku akan memperbaikinya dulu bye tiang dan kakak ipar." Ujarnya seraya pergi menjauh.

"Dia gadis yang unik." Celetuk Hani

"Memang begitulah dia."

"Auh."Ringis Hani ketika kapas berisi alkohol mendarat mulus di lukanya.

"Apakah sakit ?, aku akan pelan-pelan oke."

Dengan hati-hati Chanyeol mengoleskan obat ke luka Hani. Beberapa kali terdengar suara rintihan Hani ketika kapas itu sedikit menekan lukanya.

Tak berlansung lama akhirnya Chanyeol selesai mengobat luka Hani, dengan sigap ia menaruh semua ketempat semula lalu menghampiri Hani lagi, duduk disamping Hani sambil membaca komik one peace kesukaannya.

"Chanyeol." Panggil Hani.

"Hmm." Jawabnya tak mengalihkan pandangan dari buku komiknya.

"Aku ingin membicarakan tentang perjodohan ini."

"Hmm." Lagi-lagi hanya gumaman yang Hani dengar.

"Ah sudahlah, sepertinya kau tidak perduli." Ucap Hani yang mulai kesal dengan tingkah pria di sampingnya ini.

Hani dengan kesal meninggalkan Chanyeol dan berjalan menuju dapur untung mengambil minum dingin di kulkas.

Baru saja tangannya akan membuka kulkas, tapi gagal total karena Chanyeol sudah menghalanginya dengan bersadar tepat di depan kulkas sehingga pintu kulkas tidak bisa dibuka.

"Ya! Tuan Park Chanyeol yang terhormat minggir sekarang, aku haus ata--"

Kalimat Hani terhenti tepat ketika Chanyeol mendekatkan wajahnya dengan wajah Hani bahkan Hani bisa merasakan hembusan nafas Chanyeol di pipinya.

Wajah Hani seketika memerah menyadari posisi mereka yang sangat inti. Melihat itu Chanyeol tertawa keras.

"Hahhahahaha tomat rebus." Tawa Chanyeol mengema diseluruh rumah. Hani yang melihat itu kesal.

Bugh

-Tbc-

Maaf outhor baru update, karena tugas sedang menyerang mianhae ..
Semoga suka dengen ceritanya
Dan jgn lupa vote dan komen

Kamsahamnida






My Love My Nerd Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang