MENGHIRUP UDARA BEBAS

206 6 1
                                    


"Jauh sebelum kau melangkah, maka berpikirlah dulu. Mungkin kau juga tak akan dapat menemukan cinta dalam pekatnya dunia"

Kian lama, Kota Jakarta seakan merayap. Semakin padat dan tak terkendali. Jakarta seolah menyajikan mimpi dengan sejuta pesona keindahan. Keindahan bagi siapa saja yang mempunyai angan-angan menjulang, sejuta harapan, dan mimpi-mimpi yang harusnya menjadi kenyataan. Mimpi indah yang tentunya kian menjulang-hingga banyak orang-orang dari berbagai penjuru ingin membuktikan sejuta pesona yang turut ditawarkan olehnya.
Tak ayal, tentunya semua muara itu adalah sebuah harapan dan tujuan yang ingin segera diwujudkan dalam keadaan nyata. Bahwa nasib harus berubah dan kehidupan harusnya jadi lebih menjanjikan. Meskipun tak dapat dipungkiri, tak jarang dari mereka harus mendapati penyesalan ketika sudah menjejakkan kaki di jantung utama ibu kota. Bak kata pepatah, bahwa ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Benarkah itu? Entahlah. Siapapun punya cerita dibalik keinginan besar mereka ketika sudah berada di jantung kota Jakarta.
Semua itu kini dihadapi oleh seorang selebriti wanita terkenal yang baru saja melangkahkan kaki keluar dari bilik penjara. Cinta Pratiwi namanya, seorang selebriti yang telah mencetak banyak sensasi dari pada prestasi pada lima tahun belakangan ini. Dimulai dari hubungannya dengan seorang aktor tua yang berpredikat duda dan punya tiga orang anak. Konon katanya, Cinta adalah penyebab perceraian aktor lawas pemain film laga itu dan lebih buruknya lagi, ia dikabarkan menikah secara diam-diam dengan pria berumur 45 tahun tersebut. Meskipun pada kenyataannya gosip itu tak pernah terbukti, tetapi tetap saja ia mendapat predikat buruk tentang itu menjadi. Imej buruk sudah tertempel padanya.
Tak hanya itu saja, sejak kemunculannya di panggung hiburan tanah air, sudah tak terhitung lagi gosip tentang hubungannya dengan banyak selebriti lawan mainnya hampir disetiap film ataupun sinetron yang kerap ia bintangi.
Seiring gosip yang menghampirinya, tentunya membuat karirnya semakin menanjak. Dalam dunia entertainment, gosip sebanding dengan melesatnya karir. Gosip-gosip tersebut memang sengaja dibuat pihak agensinya demi menaikkan popularitasnya sebagai pendatang baru di dunia show biz dan semua itu bukan semata-mata karena prestasi alias award yang diperolehnya dalam berbagai ajang penghargaan.
Namun siapa yang bakalan menyangka, skandal penamparan berulang-ulang yang dilakukan oleh Cinta malah membuatnya harus mendekam di balik jeruji besi. Akibat tidak dapat mengontrol emosinya karena perasaan cemburunya pada seorang aktris pendatang baru bernama Vivi Kumala, yang menurutnya sudah sangat keterlaluan telah merebut pacarnya, Wisnu Westlake membuat Cinta melakukan hal itu. Kejadian itu sendiri berlangsung di lokasi syuting dan Cinta sengaja memanfaatkannya. Adegan yang memang dirancang antagonis dan dilakukannya olehnya menjadi senjata untuk menyerang aktris pendatang baru itu.
Tentu saja, ini di balik tamparannya itu, ada pihak yang diuntungkan. Awalnya nama Vivi yang tidak begitu kesohor mendadak menjadi aktris no 1 dalam situs pencarian di internet. Namanya mencuat dan menjadi buah bibir dimana-mana. Banyak stasiun televisi berebut menayangkan tentang kejadian itu. Sedangkan sang pembuat onar, seakan terhakimi dengan perbuatannya. Wartawan tak henti-hentinya mengejar sosok Cinta dan pastinya, ia tak luput dari jerat hukum akibat penganiayaan yang dilakukannya.
Berbagai macam komentar negatif sudah tak terhitung lagi singgah padanya. Baik itu di media elektronik maupun media massa. Bahkan yang lebih miris lagi adalah semua kontrak menggiurkan bernilai miliaran rupiah dari berbagai macam pihak terputus begitu saja. Kontrak ratusan juta rupiah itu melayang dari genggamannya. Baik itu film, sinetron maupun iklan. Semuanya dibatalkan secara sepihak.
Ketukan palu pengadilan memutuskan bahwa Cinta harus dihukum selama enam bulan penuh setelah di potong masa tahanan dua bulan lamanya. Dunianya seakan runtuh dengan keputusan dari hakim tersebut. Bagaimana tidak, keberadaannya di penjara merupakan pertanda bahwa karirnya juga ikut terpenjara dan bahkan mungkin lebih dari itu. Karirnya bisa saja tamat.
**
Ditemani oleh Hendra, sang manajer sekaligus sahabat baiknya semasa kuliah dan yang selalu setia padanya, Cintapun melangkahkan kaki masuk ke rumahnya disebuah kawasan elit di daerah Serpong.
"Yeeeahhhh..." Teriak Cinta bahagia karena akhirnya masa-masa bebas yang didambakannya kini tengah dirasakannya. Kini, iapun bisa kembali tidur dengan nyaman di atas bed covernya yang empuk dan duduk dengan empuk di kursi sofanya. Ia tampak sangat menikmati itu semua. Ia ciumi dan peluk satu persatu barang-barang kesayangannya yang sudah lama tidak ia sentuh. Dari mulai Teddy bear, sampai boneka Barbie di kamarnya. Ia sangat merindukan semua itu.
"Susah lama ya Barbie kita tidak bertemu. Dan kini, kita tidak akan terpisah lagi. Kakak Cinta janji." Ujarnya berkata kepada Barbie-Barbie koleksinya. Bergaya manja.
"Oh iya Ndra, jadi, apa yang harus aku lakukan Ndra?" Tanya Cinta kepada Hendra, sahabat sekaligus manajer barunya. Sejak pihak agensi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, Cintapun meminta Hendra yang menghandle semuanya-meskipun sampai sekarang belum ada hasil yang memuaskan darinya.
Hendra hanya tersenyum saja. Entah senyum apa yang coba ia berikan untuk sahabat terbaiknya itu. Dari lubuk hatinya yang paling dalan, sebenarnya ia merasa sangat sedih akan keadaan Cinta. Keadaan yang tak kunjung membaik. Di mulai dari insiden penamparan itu, sampai detik ini.
"Kamu tenang aja dulu. Nikmati dulu. Aku pasti akan mengembalikan karir kamu. Kamu tahu siapa aku kan?" Ujar Hendra sedikit membanggakan diri. Ia menepukkan tangan kanan ke dadanya. Sedikit menghibur Cinta agar tidak terlalu sedih.
"Fiuh. Kamu itu, sudah lama aku angkat jadi manajerku belum ada hasil juga! Capek deh! Manajer apaan kamu? Huh!" Ujar Cinta sambil tertawa.
"Iya-iya. Coba kamu pikir deh, Cinta. Apa mungkin gue berjualan kalau barangnya gak ada. Laku gak?"
"Enak aja lo. Emang gue barang dagangan." Jawab Cinta manyun.
"Nggak gitu Cin. Hehe. Pokoknya kamu tenang aja deh." Pinta Hendra agar Cinta bersabar.
"Iya-iya. Gue yakin sama elo. Selama ini, cuma lo aja yang gak pernaah ngecewain gue. I trust you bro!"
Cinta sangat tahu siapa Hendra sahabatnya itu. Ia tahu kemampuan Hendra yang tentunya berada di atasnya meskipun sampai hari ini ia belum mendapatkan hasil. Dulu saat masih kuliah, segala macam tugas yang ia miliki ia serahkan seutuhnya pada Hendra dan Hendra bisa menghandle semuanya. Begitupun dengan saat ini, hanya Hendra yang terus bertahan disisinya sebagai sahabat yang sangat setia dan baik. Ia sangat yakin dengan sahabat terbaiknya sepanjang masa tersebut.
Tentunya, ia amat beruntung sekali ia memiliki seorang sahabat seperti Hendra. Seorang sahabat yang tentunya tidak akan pernah meninggalkannya disaat semua orang memandang rendah padanya. Membullynya habis-habisan. Hendra patut diacungi jempol dan mendapatkan special reward darinya atas kesetiaanya.
"Jadi, aku dirumah aja Nih?" Tanya Cinta lagi.
Hendra mengangguk.
"Iya dong."
"Oh iya Ndra. Apa karirku bisa kembali lagi setelah kejadian ini? Ah, memikirkanyya aja buat kepalaku pusing Ndra." Tanya Cinta.
Agaknya ia tidak yakin bahwa karirnya akan berjalan mulus. Bagaimana tidak, sampai sekarang saat ia sudah keluar dari penjara tak satupun tawaran menghampirinya.
Hendra menghela napas sambil tersenyum.
"Kita lihat saja nanti. Pastinya dengan segenap pemikiranku, aku akan membantumu Cinta." Ujar Hendra kemudian. Ia harus memberi Cinta semangat.
Ia memang belum tahu apakah ia berhasil membuat karir sahabat terbaiknya itu kembali berada diatas. Namun ia akan berusaha mewujudkan itu semua meskipun sedikit pesimis dengan itu semua. Namun berkaca dari banyak kejadian yang dialami oleh selebritis-selebritis yang tersangkut kasus narkoba atau apalah, karir mereka bisa kembali diatas. Bahkan kasus video porno yang dialami oleh salah seorang artis, tak mempengaruhi karir artis tersebut. Apalagi kasus Cinta. Hendra masih harus berpikir keras untuk mencari jalan yang tepat untuk mengembalikan karir Cinta ke posisi semula. Ini hanya masalah waktu saja. Secara, selama ini ia hanya asisten pribadi Cinta dan bukan manajer bagi Cinta. Ia butuh banyak belajar untuk mewujudkan itu semua.
"Oh iya Ndra. Makasih ya. Aku nggak tahu harus bilang apa sama kamu. Karena memang kenyataannya cuma kamu orang yang nggak akan pernah ninggalin aku." Lanjut Cinta kemudian.
Cinta tersenyum sambil menatap lekat wajah Hendra sahabatnya. Ia masih ingat bagaimana persahabatan dirinya dengan Hendra terjalin. Sejak masa awal kuliah di semester awal ia bertemu dengan Hendra dan menjelang akhir kuliah dan setelah itu, mereka terus bersahabat. Harus ia akui bahwa Hendra, sahabat yang tak pernah meninggalkannya setelah banyak diantara teman-temannya yang tidak bisa membantunya.
Di Jakarta, Hendra yang mempunyai impian menjadi seorang penulis skenario itupun membantu Cinta mewujudkan impiannya menjadi seorang artis. Hendra memang tidak beruntung menjadi penulis skenario. Beberapa skenario garapan yang coba ia kirimkan ke berbagai Rumah Produksi tidak kunjung diterima.
Dengan bekal berbagai informasi casting yang diberikan oleh Hendra, Cintapun memulai semuanya. Hendra selalu mendukung sahabatnya tersebut agar tetap bersemangat dalam menggapai impiannya. Alhasil dengan paras cantik yang dimilikinya, berhasil memikat sebuah agensi dan akhirnya bersedia mengorbitkannya menjadi seorang artis.
Cinta memang lebih beruntung ketimbang Hendra. Namanya pun kian meroket ketika gosip-gosip panas menghampirinya. Dan ketika Hendra merasa menyerah dengan semua impiannya yang tak kunjung terwujud untuk menjadi penulis skenario, Cintapun membantunya. Ia merekomendasikan Hendra untuk menjadi asisten pribadinya dan semua itu dikabulkan oleh pihak manajemennya.
Tak ada yang lebih mengenal Cinta luar dan dalam selain Hendra. Segala macam keluh kesah Cinta, sudah tentu Hendra tahu. Dan seperti saat ini. Saat Cinta sangat merindukan lagi bisa kembali ke dunia entertainment, maka yang paling merasa harus mewujudkannya adalah Hendra. Ia selalu ingin membuat sahabatnya tersebut tersenyum bahagia. Meskipun tak dapat ia pungkiri bahwa Cinta adalah seorang yang cerewet dan menyebalkan. Super menyebalkan malah.
Juga karena Cintalah ia bisa mengirim uang setiap bulannya kepada kedua orang tuanya di kampung. Biar bagaimanapun, dengan cara apapun ia ingin membantu Cinta, sang sahabat yang telah membantu kehidupannya.
"Kamu tenang saja ya Cin. Aku pasti akan mewujudkan impian kamu agar kamu bisa lagi berakting di depan kamera." Tukas Hendra yakin.
"Iya Ndra. Aku percaya kok sama kamu.
Begitulah seorang sahabat. Tidak hanya menghibur sahabatnya namun juga bisa menenangkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang