Richard's pov
Dan eeh....tunggu
Dia itu adalah temannya Belle.
"Kenapa kamu malah diam di sini. Minggir cepat". Kataku
Dia pun tersentak saat aku bicara padanya.
"Hm i-y..a...a iya pak. Maaf pak karena tadi saya itu buru buru ke sekolah. Sekali lagi maaf pak". Ucapnya tanpa melihat siapa yang bicara dengannya
"Haaa.. apa tadi dia panggil aku pak aku ini masih anak SMA". Pikirku
"Kamu jangan sem..." sebelum menyelesaikan kata kataku dia pergi begitu saja
Enak aja panggil aku pak. Pikirku
Aku pun melanjutkan pergi ke sekolah yang hanya 3 menit akan masuk. Tidak usah dipikir panjang wanuta itu.
------
Di sekolahAku pun memasuki gerbang yang sudah ditutup dan tanpa menuggu aba aba gerbang langsung di buka. Aku segera memarkirkan mobilku.
Dan ke lapangan untuk melihat acara MOS.
"Dik kenapa kamu terlambat. Kamu tidak tahu jam berapa sekarang?" Kata Aditya
"Jangan diam aja dik". Kata Nadine.
"Jawab kalau ada kakak yang tanya itu". Kata Verly
"Hm....maaf kak. Tadi itu saya bantu bunda saya dan mengantarkan adik saya ke sekolah dan tadi saya itu..." kata seseorang.
"Wow.... alasan yang memukau". Kata Verly
"Cuma cari alasan aja itu kak"
Kata Nadine."Yah...jangan banyak alasan" . Kata Sebastian.
Aku pun segera menghampiri ramaian OSIS yang sedang bertanya kepada adik kelas. Ada apa sebenarnya?" Pikirku
" Nadine, Clara, Verly ada apa ini?".
"Oh kak Richard ini ada adik kelas yang datangnya terlambat dan cari-cari alasan".
Dan kulihat dia, betapa kagetnya dia adalah anak perempuan yang hampir ketabrak tadi. Itu Mirabelle temannya adikku. Dan kulihat adikku hanya menatapnya dengan iba.
"Rich kamu sudah datang. Dan apa ini. Ada apa?"
"Tidak apa-apa hanya ada masalah kecil".
"Maaf kakak tadi saya sudah bilang kalau saya tadi bantu bunda saya buat roti dan mengantar adik saya ke sekolah dan saat perjalanan tadi, saya hampir ketabrak". Katanya
Dia cukup berani untuk membela diri sendiri. Pikirku
"Wah...wah... drama apa lagi ini. Acara ketabrak lagi". Kata Sebastian.
"Ya jangan cari perhatian di depan kak Richard". Kata Nadine
"Diam". Teriakku
"Biarkan saja dia masuk ke barisannya dan jangan hukum dia". kataku
"Tapi..." kata Clara
"Jangan menentang dia ya Clara" kata Rio.
"Maaf kak". Katanya
"Baiklah sekarang kalian semua masuk kelas dan mendapatkan binaan dari kakak kelas". Kata Gerald
Aku pun pergi ke ruang OSIS untuk mengambil beberapa berkas dengan temanku Gerald.