Three

84 8 6
                                    


Alana Pov

Suara bel berdenting dari arah pintu cafe menandakan datangnya pengunjung cafe. Diluar sana awan gelap mulai menyelimuti kota jakarta. Dan mungkin sebentar lagi hujan akan turun.

Gue menghela nafas kasar. Udah 15 menit berlalu sejak gue dateng ke cafe ini. Gue duduk ditempat yang cukup untuk 4orang, dipojok dekat jendela kaca cafe ini, yang langsung memperlihatkan kemacetan jalan raya kota jakarta di jam-jam pulang kerja ini.

Pulang sekolah tadi gue emang langsung ke cafe ini buat ketemu sama sahabat-sahabat gue yang kebentuk sejak Sekolah Dasar sampai sekarang. Jumlah nya ada 4 orang termasuk gue, dan kita semua gaada yang satu sekolah sampai SMA, karena alasan tertentu.

Sedih sih gabisa satu sekolah sama mereka. tapi yaudah lah kita juga masih sering banget kumpul kumpul gitu ko, entah itu ke mall, cafe,main ke rumah dari salah satu kita atau kemanapun. Yang penting kumpul.

Ting! Welcome.

Suara denting cafe berbunyi. Lantas kepala gue langsung nengok kearah pintu masuk. Dua orang cewe yang masih pakai seragam khas SMA nya masing masing, celingak celinguk'an nyari seseorang.

Gue pun menghela nafas lega, akhirnya dateng juga tuh anak.

"Len!Han!" panggil gue, sambil lambai lambai'in tangan gue selambai lambai nya kearah mereka.

Merasa terpanggil, kedua cewe yang masih berdiri didekat pintu masuk pun, nengok kearah gue dan langsung menghampiri meja gue dengan senyum ceria nya masing masing.

"Lama lo pada. Keburu gue dinikahin calum nih" omel gue, pada dua orang sahabat gue.

"Alay lo ah" ujar cewe berambut coklat tua sebahu itu, kemudian mengambil posisi duduk didepan gue.

"Calum juga ogah nikah sama lo" sahut cewe berambut hitam sebahu itu, dan mengambil posisi tempat duduk disamping gue.

"Mending mandi sono lo." ucap gue, kelewat sewot.

"Yee apaan si" balas sicewe berambut hitam, sambil nempeleng pipi gue. Duhh pipi gue gaperawan lagi deh nih.

Okay. Gue kenalin, sahabat gue yang baru aja dateng ini.

Cewe berambut coklat tua tadi yang ngatain gue alay padahal alay'an dia itu namanya helena saliva. Dia itu cantik, tapi tetep masih cantikan gue.

Banyak cowo yang deketin dia, tapi sayang dia orangnya jutek dan moody'an. Tapi sifat dia bakal beda kalau udah kenal deket sama nih anak. gue aja yang udah kenal deket jadi banyak istigfhar sama nih anak.

Lanjut, trus yang rambut nya warna hitam itu namanya hannah brier. Dia tipikal cewe yang ngablak tapi berubah bijak disaat sahabat lagi curhat tentang cowo. Dia yang jago nasehat. pendengar yang baik.

Jadi, enak kalau curhat sama dia. Tapi dia selalu dibohongin sama cowo dan disaat itu kita-kita yang gantian 'ceramahin' dia. Iya ceramahin yang cuman bilang "Makanya jadi cewe tuh jangan mau dibegoin sama cowo".

Dan yang satunya lagi dia bel--

"Sorry sorry lamaa yaaa?" tanya cewe berambut pirang, yang baru saja datang dengan keadaan sedikit basah kuyub.

Gue pun menolehkan sedikit kepala gue ke arah luar cafe. Dan diluar udah hujan seperti perkiraan gue tadi.

"Mending lo pulang" ujar kami bertiga, serempak layaknya paduan suara.

"Yaudah gue pulang" ujar si cewe pirang itu, sambil melangkah kan kaki ke sisi bangku kami yang kosong.

"Bodoamat" sinis gue ke cewe itu, dan yang disinisin hanya menunjukan cengirannya.

who know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang