8 Tahun Cahaya

179 15 3
                                        


Wasn't really thinking, wasn't looking, wasn't searching for an answer
In the moonlight
When I saw your face

Saw you looking at me, saw you peaking out from under moon beams
Through the palm trees
Swaying in the breeze

I know that I'm feeling so much more than ever before
And so I'm giving more to you than I though I could do.


8 TAHUN CAHAYA.

Kurang lebih itulah jarak bintang paling terang dengan Bumi. Itu artinya cahaya bintang paling terang di malam hari ini adalah cahaya dari 8 Tahun silam. Ya, melihat bintang memang cara paling tepat untuk bernostalgia.

Rachel yang jenuh seusai menyelesaikan tugas lemburnya memutuskan untuk beristirahat sejenak di depan kantornya. Angin malam yang dingin membuatnya sekali kali mencoba menyeruput secangkir kopi ditangannya sambil menyandarkan kepalanya pada dinding kaca di belakang sandaran kursi. Pandangannya tertuju pada bintang paling terang di hamparan langit malam itu. Bintang Sirius.

Antena pikirannya pun mengambil beberapa kenangan masa lalunya, dan mencoba mengingatnya kembali. Kenangan 8 tahun silam, saat pertama kali ia bertemu Razka.

------

2002.

Bising. Setidaknya itu adalah hal pertama yang ada di pikiran Rachel ketika pertama kali memasuki kelas ini. Sebuah kelas berbentuk persegi panjang dimana meja dan kursinya tak pernah selajur dan tak pernah absen dari kebisingan.

Dan disinilah Rachel, didepan kelas sambil mengenalkan dirinya kepada teman teman barunya. Pandangannya tertutup oleh tatapan tatapan penghuni kelas ini. Para lelaki menatapnya kagum karna ia memiliki paras yang cantik. Lalu bagaimana dengan siswa perempuannya ? tentu saja mereka juga menatapnya. Namun dengan pandangan yang aneh sambil berbincang dengan sesamanya. Ya, belum apa apa Rachel sudah menjadi bahan gosip dikelas ini.

"Rachel, Silahkan duduk."
Ujar wanita paruh baya itu sambil menunjuk sebuah kursi kosong disamping anak laki laki yang sedari tadi asik sendiri menggunting kuku di jari jemarinya tanpa sekalipun memperhatikan Rachel di depan.

Dan Rachel yang suka memperhatikan hal hal kecil dan bisa dibilang seseorang yang perfeksionis kini harus menerima duduk bersebelahan dengan cowok cuek yang lebih mementingkan menggunting kukunya ketimbang memperhatikan anak baru dikelasnya.

Tentu saja itu jauh dari harapan dan angan angan Rachel yang berharap bisa duduk dengan cowok yang baik, ganteng, ramah, singgle, dan suka nonton How i meet your mother. Setelah dipikir pikir, harapan Rachel memang mustahil terwujud.

"Hai, Nama kamu siapa ?" Tanya Rachel mencoba membuka topik pembicaraan.

Razka tak menjawab, ia hanya menunjuk nametag yang berada di dada kirinya. Disana tertulis, Razka Aditya.

"Nama gua Rachel."

"Udah tau." Jawab Razka dengan ketus.

"Gua kira gak tau, habisnya daritadi asik sendiri."

"Gua memang gak merhatiin, tapi gua gak tuli. Gua bisa denger."

------

Thanks banget udah baca ^^
Kalo berkenan silahkan Vote dan Comment 
Terimakasih 

-----

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MoonbeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang