CHAPTER 2

71 9 9
                                    

"Lemot lagi dimana?"

"Siapa tuh?" Kiel bingung siapa  Lemot yang dimaksud dari adiknya itu.

"Twins aku"

Kiel menyudahi Xbox yang ia mainkan dan segera bergegas untuk mengerjakan tugas kelompok yang akan dikumpulkan pada awal perkuliahan nanti.

"Apaan si elah, minggir! Cari aja sendiri."

"Ah elah, iat.... " Gisse menggerutu sendiri.

"Apa lo bilang?" Kiel melotot tepat didepan wajah Gisse.

"Eh engga engga" Gisse menggaruk-garuk kepalanya yang tidak sama sekali gatal.

Gisse terlahir dari keluarga pengusaha tekstil di Kawasan Jawa Barat. Ayahnya bernama Pratama Nasution dan Ibunya bernama Carol Prameswari, Ayah Gisse sudah lama meninggal dikarenakan kecelakaan di Pabrik miliknya sendiri. Gisse memiliki kaka pertama bernama Yehezkiel dan saudara kembarnya, Gissela.

"Mom!!!!!! Kiel nih mah rese!!" Gisse merengek seperti anak kecil.

"Ngadu sono ngadu, anak lenjeh manja" Kiel tetep fokus dengan Xbox nya.

"Biarin aja, bleee..oh iya Mah,tadi aku ketemu abang Kiel di halte lagi jemput cewe!!"

Gisse dengan derap langkah kaki secepat kilat segera menaiki beberapa anak tangga agar terhindar dari hantaman Kiel dan segera bersembunyi dibalik kamarnya itu.

"Apa? Engga kedengeran sayang, mamah lagi goreng ayam, minyaknya meletok-meletok jadinya berisik"

"AK------U KETE----M---U ABANG KI----ELLLL JEMPU----T CE-----WE DI HAL----TE"

Tak mau kalah cepat, dengan kecepatan super ekstra tornado Kiel ngedekep mulut Gisse, sehingga membuat Gisse mengatakan kalimat putus-putus dengan napas yang terengah-engah.

"Gak bisa nafas bego!"

"Bacot sih lo"

"Bodo..bleeee" Gisse berlari ke atas menuju kamar, karena itu tempat persembunyian Gisse yang paling muktahir.

***

Sehabis pertempuran yang tidak jelas tadi membuat Gisse tidur terlelap untuk beberapa menit. Tak lama handphone milik Gisse bergetar menandakan ada pesan masuk.

drttttttt....drttttt.....drtttttt

"Hey Put, where are you? I just arrived at Lake Coffee. C'mon hurry up!"

"Ok,on my way!"

"Don't forget to bring piece of paper for making a list."

"Okay"

-read-

Gisse lupa kalau sehabis mos tadi Ia ditugaskan untuk mempersiapkan perlengkapan masak untuk hari pertama mos. Dengan amat buru-buru Gisse hanya memakai black shirt dengan jeans putihnya, rekor tercepat dandan dalam waktu semenit dua menit. Ditambah Gisse juga tidak mandi lagi, hanya sekedar gosok gigi dan cumuk alias cuci muka asal-asalan. Hal yang tidak boleh dilupakan oleh Gisse adalah pakai parfume sebanyak-banyaknya.

"Kak! Anterin gue ke Cafe depan sekolah" rengek Gisse manja.

"Buset wangi amat si lu, pake apaan si lu minyak nyong-nyong ko dibeli"

"Bacot ah, plis kek elah anterin gua.." Gisse memohon dengan mengeluarkan jurus baby face nya.

Kiel pasrah dengan sikap adenya itu, dilain sisi Kiel sangat kesal dengan adiknya, tapi dari lubuk hatinya Kiel memiliki rasa sayang terhadap Gisse. "Iya deh,apasih yang engga buat adeku yang sok manis dan manja kalo ada perlunya"

At The End Of Your RopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang