Kau senantiasa setia,
Menghiasi dada langit.Di kala kegelapan menyelubungi,
Kau masih terus bersinar,
Menerangi hati nan lara.Cahayamu tidak kan pernah malap,
Walau seribu tahun mendatang.
Sinaranmu tidak kan pernah pudar,
Meski dunia gelap-gelita.
YOU ARE READING
Puisi Serangkai Hati
PoesíaPuisi-puisi ini ditulis di kala kebosanan mendominasi. Selamat membaca! Penulis bukanlah orang yang berpuitis, hanya seorang anak gadis naif yang menetap di bumi Singapura.