BAB 3

58 1 0
                                    

Resep sebuah rumah tangga bahagia
1. Saling pengertian
2. Saling menghormati
3. Saling bekerjasama
4. Saling mencintai dan
5. Tak ada rahasia antara kau dan aku

- Kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington

___________________💑________________

Mary dirawat selama 4 hari di rumah sakit itu. Kakek dan adiknya dengan setia menemani Mary sedangkan orangtuanya sudah kembali ke Indonesia. Para pengawalnya dengan setia menemaninya selama ia dirawat sedangkan kakeknya sendiri sedang berusaha mendekatkan diri dengan adiknya yang entah bagaimana ia bisa mengambil cuti dari kuliahnya yang terkenal akan kedisiplinannya.

"Kak kau melamun lagi? Tanya Ezra saat menyiapkan keperluan Mary
"Kenapa kau menggangguku dik? Dan kau tak kuliah?" Ezra malah tertawa dengan intrupsi kakaknya.

"Hentikan tertawa mu dik"

"Sorry kak, aku sebentar lagi lulus jadi mata kuliahku sudah habis, aku masih punya waktu 3 bulan sebelum wisudaku kak"

"Apa? Kau cuma kuliah 2 tahun dan kau sebentar lagi tamat, tak mungkin" Ezra semakin tertawa dengan keterkejutan kakaknya.

"Aku bosan disana kak, jadi aku menyelesaikanya lebih cepat" Ezra mengangkat bahunya acuh.

"Kalian masih belum selesai?" tanya kakek yang datang bersama ke 4 pengawalnya.

"Sudah kek, hanya pasiennya saja yang belum siap pulang" Ezra melihat ke arah Mary

"Maafkan aku kek" Mary menundukan kepalanya

"Jangan pernah tundukan kepalamu cucuku, kau adalah seorang lady dan lady yang hebat tak pernah menundukan kepalanya" sang kakek mendekati Mary dan merangkulnya.

"Oh please hentikan semua" sebaiknya kita segera berangkat" sela Matt yang tak suka dengan adengan melankolis

"Hoho Matt aku tak tau jika kau merasa terganggu" goda sang duke

"Maafkan saya your grace tapi mobil untuk kita sudah siap

Mary segera turun dari tempat tidurnya dan digandeng oleh Matt serta Ezra sedangkan Ryan dan Collin membawakan tas Mary
"Bisakah kalian berdua tak memegang tanganku seperti aku tak bisa berjalan" Mary menoleh kearah tangannya yang kiri ran kanan dipegang oleh Matt dan Ezra.

"Maafkan aku my lady tapi kami hatus menjagamu" kata Matt kembali dingin. Mary hanya bisa memutar 2 bola matanya, Nick yang tadi sibuk cekikian mendapat hadiah tendangan dari Mary.

"Tak bisakah kau berhenti terkikik?" kata Mary tegas

"Maafkan aku my lady tapi ini konyol" sela Nick

Colin yang juga sedang membawa tas hanya menundukan kepalanya untuk menahan tawanya. Ia merasa aneh dengan hubungan mereka semua.
'kami baru kenal bukan? Kenapa sudah seperti keluarga' kata Colin dalam hati

"Kau sedang memikirkan apa kak?" tanya Ezra yang memperhatikan Colin

"Ah? Aku tak apa" my Lord" Ezra yang dipanggil Lord malah merasa aneh dengan panggilan itu. Tak mereka sadari mereka semua sudah sampai di parkiran sudah ada 2 mobil sedan yang akan mereka gunakan

"Kek bisakah aku naik mobil sendiri"
"Bisa" kata kakek mary sambil tersenyum
"Asal dengan para pengawalmu, aku dan Ezra sedang ada beberapa urusan yang ingin aku urus"
"Matt jaga cucuku" kakek dan Ezra langsung masuk kemobil yang sudah ada sopirnya.

Mereka ber5 saling pandang dan akhirnya Matt yang pertama memasuki mobil disusul oleh Nick yang kebagian menjadi sopir mereka. Dan selanjutnya Ryan, kemudian Mary dan terakhir Colin yang menyusul setelah menaruh tas di jokbelakang.

"Tak bisakah kita pergi kesuatu tempat?" tanya Mary ke arah para pengawalnya

"Anda ingin kemana? Tanya Ryan

"Maaf my lady tapi anda baru sembuh" Matt menyela pembicaraan mereka

"Oh ayolah Matt kita sudah lama tak bersenang" kata Nick menimpali

"Aku rasa ada baiknya kita kesuatu tempat dulu" saran Colin.

"Matt kau kalah suara" kata Mary bahagia.

Mereka akhirnya memutuskan pergi kedaeran Somerset yang merupakan daerah dengan pantai terdekat dari kediaman mereka.

"Kenapa kalian semua menjadi pengawal kakekku? Tanya Mary saat mereka sudah sampai dipantai dan Nick membuka cap mobil mereka.

"Kami tak menjadi pengawal kakek anda my lady hanya Matt dan Ryan" jawab Colin membuat Mary memalingkan mukanya.

"Ayah kami adalah murid dari sang duke dan kerena itu ayah kami ingin membalas budi sang duke melalui menjaga cucunya dan itu adalah anda" nelas Matt sambil memandang kedepan

"Tidakkah menurut kalian ini konyol?" kawan Mary

"Maaf my lady tapi bagi ayah kami ini semua berhubungan dengan hutang budi" giliran Ryan yang menjawab.

"Jujur saja aku tak suka menyebut kalian pengawal bagaimana kalau kalian memperlakukanku sebagai adik kalian dan kalian menjadi kakakku bukankan menjadi pengawal dan kakak sama saja" saran mary dengan mata berbinar menatap semua pengawalnya.
Para pengawalnya yang merasa aneh dengan sikap Mary sontak memandangnya

"Kalian keberatan?" tanya Mary lagi karena tak mendapatkan jawaban dari orang sekitarnya

"Ehmm" matt lah yang paling pertama memecah keheningan
"Aku tak tau jika ini keputusan tepat atau tidak tapi aku akui saat pertama kali aku bertemu denganmu aku ingin melindungimu" kata matt membuat yang lainnya diam

"Aku juga merasa seperti itu. Kata Nick girang

" kalian tau aku tak pernah punya saudara lain, apa lagi adik, tapi denganmu aku merasa berkewajiban untuk melindungimu" kata Ryan memandang Mary

"Aku tak pernah menyangka akan mrngatakan ini tapi aku rasa kita memang cocok untuk menjadi saudara" saran Colin terakhir. Mary yang mendapat jawabn itu terlihat kaget dan tak mampu bicara.
"Tunggu dulu matt ryan kalian ber2 mencintaiku? Kata Mary terdengar berharap
"Wait wait, bukan itu maksudku maksudku aku menyayangimu sebagai seorang adik, lagi pula aku berusaha mendekati seseorang" bela Matt dengan wajah sedikit memerah
"Kau masih belum meyakinkannya?" Tanya Ryan penasaran
"Sangat sulit meyakinkannya" kata Matt pasrah
Sedangkan Nick colin dan Mary malah tertawa bahagia
"Bukankah tadi kita bilang saudara" kata Matt protes akan tawa dari rekannya
"Maaf Matt kau seperti bukan Matt yang kami kenal" kata Nick yang memang selalu ceplas ceplos. Matt memukul kepala Nick dengan tangan kirinya membuat nick meringis

"Kurasa aku bisa membatumu kak? Bukankah kata kakek akan ada pesta penyambutan untuk aku dan adikku kenapa kalian tak mengajak pasangan kalian?"
"Maafkan kami jika mengecewakanmu my lady tapi diantara kami ber4 tak ada yang sudah menikah" jawab Colin santai
Sedangkan Mary hanya tertawa
"Kalian bercanda bukan? Kalian mempunyai wajah yang tampan tapi kenapa kalian belum menikah?" Mary tertawa lagi

"Bukan itu masalahnya my lady tapi maslahnya ada pada gelar yang kami bawa, kebanyakan wanita menghindari gelar kami"
"Kalian bangsawan juga? Mereka ber4 mengangguk berbarengan, mebuat mary tertengun sessaat
"Sebaiknya kita pulang ini sudah muali petang" saran Ryan yang memandang langit sore. Nick langsung mengemudiakan mobil mereka menuju kediaman sang duke, sampainya dirumah Mary mendapati sang duke dan adiknya sedang membaca buku denan gaya yang sama

"Kalian mergukan mereka adalah saudara? Bisik mary kepada pengawalnya
"Tak pernah sekalipun untuk ragu" sela Matt
"Oh ya jangan berbicara terlalu formal, itu menggelikan kalian bisa memanggil ku Mary"
"Tapi my lady" sela Ryan namun sudah dihadiahi plototan oleh mary
"Sory kak tapi aku tak menerima kata 'tapi'" sela Mary kemudian meninggalkan merek ber4 dengan tatapan bingungnya. Sedangkan sang kakek yang melihat cucunya bersikap seorang lady yang angkuh malah tertawa kearah pengawalnya.

"Walaupun aku mengenal cucuku baru tapi aku tau pasti jika ia sangat keras kepala dan juga dapat memastikan perintahnya dapat dituruti" jawaban dari yang lainnya hanya berupa anggukan

"Sebaiknya kalian makan malam dulu setelah itu istirahatlah" saran sang duke kemudian ia dan ezra meninggalkan ruangan itu untum menjuju ruang makan.

The Strong ladyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang