TRUTH

872 90 22
                                    

Hai. balik lagi hehee.. makasih ya yang udah VOMENT di chapter sebelumnya (:

HAPPY READING >.<

-----------------------------------------

Author pov

Pagi yang cerah, matahari telah keluar dari persembunyiannya warna kuning ke jingga jingga an menyelimuti tubuh seseorang yang masih berada di atas tempat tidurnya, sungguh pemalas pemuda ini. Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 Kst tapi pemuda ini tak kunjung bangkit dari tidur nya, Ada yang bisa membangunkannya?tidak. bahkan ibunya sudah 10 Kali membangunkannya tapi pemuda beperawakan kecil ini tak kunjung bangun dan akhirnya pem--

"bangunlah bam"
"BAMBAM!"
"BAM INI SUDAH SETENGAN TUJUH!"
"BAMBAM BANGUNLAHH!!"
"SUNGGUH, BAM KESABARANKU TELAH HABIS!" teriak pemuda lain yang tengah berusaha membangunkan pemuda bernama Bambam ini, akhirnya dengan sisa sisa kesabarannya pemuda yang diketahui namanya Mark ini pun segera menarik tangan Bambam dan segera memposisikan tubuh bambam duduk di pinggiran kasurnya, masih dengan mata tertutup. "DEMI TUHAN BAM! KAU SEMALAM MELAKUKAN APA?!" tanya Mark dengan nada sedikit tinggi, namun pria yang di teriaki nya tak menjawab dan segera melesat ke kamar mandi, masih dengan mata tertutup.

Selesai nya mandi Bambam segera turun untuk sarapan. Dia agak terkejut saat melihat wajah mark yang sedang ditekuk entah menjadi beberapa bagian "HAHAHHA ada apa dengan wajahmu,hyung?" tanya bambam sambil memasukan roti strawberries ke mulutnya, dan itu makin membuat Mark kembali menekuk wajahnya lagi, LOOK at this wajah Mark benar benar lucu. Alis yang bertaut menjadi satu, bibir plumnya yang mengerucut entah beberapa senti, wajahnya yang memerah karna menahan kesal dan itu malah menjadi hiburan tersendiri bagi Bambam. Bambam kembali terkekeh dalam diam karna melihat wajah lucu dari hyung tembok nya ini.

Setelah sarapan Mark dan Bambam pamit dan segera pergi menuju halte bus tempat biasa mereka menunggu kendaraan untuk ke sekolah. masih dengan keadaan Mark yang cemberut. Bambam yang merasa risih karna tak biasanya Mark bertingkah seperti ini pun segera angkat bicara "oke, hyung aku tidak mengerti apa yang membuat wajahmu menjadi seperti ini dan kumohon beri aku penjelasan kenapa wajahmu bisa menjadi seperti itu" kata Bambam mencoba untuk meminta penjelasan, tak ada jawaban dari Mark,Bambam pun mengubah posisi duduknya untuk menghadap ke arah Mark. dia melihat wajah Mark yang sangat tampan jika dilihat dari samping dan pandangannya beralih ke bibir merah cherry nya Mark. karna terlalu lama memandang bibir nya Mark, Mark yang menyadari tengah di perhatikan oleh seseorang langsung terkekeh pelan "kenapa kau memandangi bibir ku seperti itu bam?" tanya Mark dengan menaik turunkan alisnya dan memasang smirk nya itu, wajah Bambam berubah menjadi sangat merah karna tertangkap basah sedang memperhatikan dengan jeli bibir indah Mark "h-ha? ti-tidak aku tidak mem-perhatikan bi--"

CUP!

benar,Mark sedang mencium Bambam, memangutnya dengan penuh nafsu merasakan sensasi indah saat bibirnya bertabrakan dengan sangat manis di bibir Bambam,Bambam yang tadinya terkejut dan diam sekarang membalas ciuman Mark, tangannya ia lingkarkan di leher Mark suara kecapan kecapan dari lidah mereka terdengar oleh orang orang disana tak sedikit dari mereka yang merasa iri karena pasangan ini sungguh romantis bukannya mendapati cemoohan tapi kedua sejoli ini malah mendapatkan banyak pujian yah seperti "wah daebakkk mereka sangat romantiss kyaa"
"mereka membuatku ingin melakukam sesuatu"
"jinjjaaa mereka sungguh sweet"
"mereka membuatku iri!"
"sayang ayo lakukan itu"
tapi mereka tak memperdulikan itu yang hanya mereka pikirkan adalah betapa nikmatnya ciuman ini, setelah beberapa menit Bambam mendorong bahu Mark karna dia kehabisan nafas, lalu Mark segera menjauh dan mengecup bibir Bambam sesaat. Bambam maluu wajahnya sudah meemerah sejak tadi "jika wajahmu seperti itu kau akan membawamu ke hotel bam" ucap mark dengan nada sexy nya, bambam pun memukul bahu Mark dan sang empu berpura pura kesakitan "ah ini sakit bam.. " kata Mark sambil mengusap usap bahunya "aku tau itu tak menyakitkan hyung" jawab Bambam datar, Mark apakah perlu kuingatkan bahwa Bambam adalah namja yang tak peka, for god sake Mark untuk langkah selanjutnya buatlah bambam peka seperti peka terhadap rangsangan hehe

Till it hurts(markbam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang