Chapter 1

2.4K 101 6
                                    

Author POV

Dia hanya seorang gadis biasa namun keceriaannya memberikan kebahagiaan untuk orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Gadis berumur 15 tahun itu mungkin bukan the most wanted di sekolahnya, tapi dia banyak di kagumi akan kesupelan, keceriaan dan terkenal akan  kegilaannya terhadap  Nandio Putra. Dan itu sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekolah SMA Galaksi.

Namanya Dinar Setiawati, dia meyakini dirinya sendiri arti dari kata 'Setiawati' adalah wanita setia.

Dan dia buktikan dengan mencintai seorang Nandio Putra the most wanted. Meski ratusan kali dia ditolak olehnya.

Dia selalu bertekad untuk mendapatkannya, ditolak ratusan bahkan jutaan kali dia tidak masalah karena dia yakin Tuhan pasti menyelipkan sebuah kesempatan besar untuknya.

Jangan salah, banyak juga lelaki yang menyatakan cinta kepada Dinar namun akan selalu berakhir sama.

Yaitu senyum manis dan kata maaf darinya yang meluncur dari bibir manisnya. Merekapun tak bisa melakukan apapun toh, Dinar memang sudah di cap Cewe Abadi Nandio.

Dinar, gadis itu selalu berangkat pagi ke sekolahnya dengan alasan yang bisa membuat orang berkata "segitunya". Dia datang pagi untuk memberi bekal pada Dio di parkiran atau di kelas sang pujaan.

Gadis itu tak pernah menyerah untuk membawa bekal untuk Dio, walaupun selalu berakhir tragis. Entah di tolak mentah-mentah di depan semua orang yang ada disana, di tong sampah, dan menjadi santapan gratis teman-temannya.

Sekali dua kali memang jengkel dia rasakan. Tapi semenjak Dio menerima bekalnya dan berakhir pada teman-temannya. Itu tak masalah asal diterima dan tidak dibuang sia - sia itu sudah cukup.

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke penjuru parkiran. Ternyata dia belum melihat sebuah motor besar berwarna abu itu. Ia memutuskan untuk pergi ke kelasnya.

Dinar memang tidak sekelas dengan Dio tapi dia tetap beruntung karena kelasnya bertetangga yaitu kelas XI IPA 1 dan 2. Ditambah jika dia berbeda jurusan mungkin gedung mereka akan di makan jarak lapangan bola dan koperasi sekolah.

Gadis itu melirik keluar jendela kelas, dia melihat sosok jangkung diujung koridor tangga kelasnya. Dia tersenyum lebar dan menyambar langsung kotak bekal dan berlari ke arah yang dia tunggu - tunggu.

"Hai Dio, selamat pagi." sapanya dengan penuh semangat, "Dio ini bekal buat kamu, masih sama dari awal yang buat aku sendiri. Menu hari ini aku buat roti gulung dan sandwich karena aku tau kamu mau olahraga jadi gak bisa makan yang terlalu berat." Lanjutnya yang dengan penuh penjelasan dan terselip jelas perhatiannya.

Namun lelaki yang dia cintai hanya menyambut bekal yang diberikannya, melihat apa yang ada di dalamnya dan menganggukan kepala sebagai jawaban lalu pergi begitu saja.

Lagi - lagi itu sudah biasa untuknya. Sebenarnya hari ini dia ingin melihat senyum manis Dio tapi tak pernah ada lebih tepatnya belum.

TBC...
Pengen nulis cerita ini tiba2 voment yaaa 😂 salam kenal sayang😉

DinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang