f o u r

26 13 7
                                    

Aku memakirkan motor mio warna merahku di parkiran parkir.

Aku menyelipkan earphone di telinga kiriku, sambil ikut bersenandung.

( Just one day by BTS playing)

An explorer venturing through your deep forest of mystery

I appreciate the masterpiece that is

you because your existence alone is art

I imagine this all night every day

because it’s a meaningless dream anyway

Just one day, if I can be with you

Just one day, if I can hold your hands

Just one day, if I can be with you

Just one day (just one day)

Aku menaruh tasku, lalu mengenggelamkan kepalaku diantara tanganku,

Sambil mendengarkan lagu dari earphone - ku.

TUK

Aku menegakkan badanku,

Mendapati Ashta dengan senyumannya di depanku,

Aku bingung mengapa anak ini selalu mengganggu ku

Ya,

Aku kesal karena aku paling tidak suka diganggu.

"Lo kenapa si, "Tanyaku ketus.

Astha menunjukan dua tiket konser jazz di tangannya,

"Dateng yaa sama gue,  Sebagai permintaan maaf gue,"

"Lo udah gue maafin,  jadi jangan ganggu gue lagi,"

"Oke gue ga ganggu lo, tapi lo ikut ya ya,"

Aku baru tau, Kalo anak yang di depanku ini cerewet.

Kesan pertama yang diingat dari ketua basket pasti cowo ala ala yang cuek dan dingin.

Lah ini,

"Sibuk,  ga bisa,"

"Sekalii aja dep please,  dan gue janji ga bakal ganggu lo lagi okee,"

Aku melihatnya dengan ekspresi ragu.

"Gue antar jemput lo deh, "

Aku masih menatapnya dengan rahu

"Oke makan jugaa,  deal ?"

Hmm kalo tambah makan

"Oke deal."

¤¤¤

Aku sedang duduk di sebuah bangku taman, sambil melihat sunset dan ya bersama Astha,

"Keren kan tadi dep? Gue pengen deh bisa main drum gitu,"Cerocos Ashta.

Drum? Sedikit info saja, Menurutku cowo yang bisa main drum kegantengannya bertambah 100%

Tetapi kalo Ashta yang main

Sepertinya tidak.

"Eh ini makan dep, tadi gue beli di minimarket,"

Ashta menyodorkan biskuit rasa vanila,

Aku langsung menyambarnya dan melahapnya,

"haha,"Tawa Asgta pelan.

"Kenapa lo? Lucu?"Jawabku ketus,

"Lo lucu aja makannya,"

"Makasih?"

¤¤¤

Aku turun dari bis bersama Astha yang setia mengikut ku,

Jujur aku risih.

"Rumah lo dimana? "Tanya Ashta,

"Bukan urusan lo,"

"Kan biar gue anterin,"

Akupun berhenti dan Ashta pun ikut berhenti.

"Ashta, Lo jangan terlalu baik ya sama gue, Nanti gue bisa sakit karna lo,"Kataku lalu mempercepat langkahku menuju rumahku,

Meninggalkan Ashta  yang hanya menatapku dalam diamnya,

5 days ago

"DEEV DEEV, "kata Nanda mengagetkanku yang sedang melamun.

"Kebiasaan lo ya ngagetin gue mulu,  bisa jantungan gue ndaa,"

"Mau nanya gue elah hehe,  lo deket ya sama Ashta? "

"nope, "jawabku singkat,

"Tapi gue liat si Ashta tu ngejar lo mulu beg,  jangan boong ah, "Kata Nanda tak percaya,

"Yaela emang ngapa si, "

"Hehe gapapa si,  gue harap lo ga deket dia deev,"Kata Nanda membuatku curiga,

"Ngapa lu, "

Jangan bilang..

"Gue suka Ashta,"

Dan kurasakan hatiku sakit,

sakit yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Up // DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang