"Neo namchin sedang bersama Naeun lagi" ucap wanita berambut Pendek bermata tajam yang duduk disamping Suzy. Wanita yang bernama Suzy itu hanya diam sambil membaca majalah fashionnya dengan santai.
"Aku tidak tahu bagaimana kisah cinta kalian. Kau terlalu bodoh karena mencintai Myungsoo yang Nappeun namja itu. Bae Suzy" gerutunya sebal.
"Biarkan saja." Sahut Suzy santai.
"Aigoo. Kau benar benar berhati mulia eoh? Merelakan kekasihmu pada oranglain? Kau sehat Suzy?""Park Jiyeon. Biarkan itu menjadi urusanku" wanita bernama Park Jiyeon itu hanya bisa mendengus kesal.
"Geure. Itu memang urusanmu. Tapi, jika Myungsoo Nappeun namja itu masih tidak menjauhi kutu itu. Aku yang akan turun tangan!" Marah Jiyeon lalu meninggalkan Suzy yang membaca majalahnya didalam kamar yang cukup besar bernuansa Putih.
Terdengar suara tutupan pintu dari Jiyeon. Suzy menutup majalahnya lalu menghela nafas panjang.
"Nappeun namja!"
-
Lelaki bermata tajam itu sedang duduk disebuah sofa berwarna merah tempatnya nampak remang remang dikanan dan kirinya terlihat ada dua wanita yang memeluk bahkan mencuri ciuman dari lelaki tampan nan sempurna itu.
"Oppa. Kau selingkuh dariku" itu bukanlah pertanyaan namun pernyataan. Sang lelaki hanya tersenyum sinis lalu meninggalkan wanita menor itu dan melangkah kearah wanita yang membuat pernyataan tersebut.
"Aniya. Aku milikmu sampai kapanpun." Sahutnya sambil mencium bibir wanita itu dengan penuh nafsu.
Mereka melepas tautan mereka lalu melangkah meninggalkan sofa yang berisakan wanita menor tadi. Baru tiga langkah, lelaki itu sedikit terhuyung karena seorang wanita menabraknya.
"Ups. Sorry" ucap wanita yang menabrak lelaki tadi dengan inggris yang sangat pasih lalu meninggalkan kedua sepasang kekasih itu.
"Siapa wanita itu? Sepertinya ku baru melihatnya disini?" Tanya wanita itu heran.
"Molla, kajja naeun-ah"
"Ne. Kajja Myungsoo oppa" serunya sambil menyelipkan tangannya pada lengan lelaki bernama Myungsoo.
"Cihh. Bibir itu juga mencium uri Suzy" ucap wanita yang tadi menabrak Myungsoo. Wanita itu menatap Myungsoo dengam tatapan penuh dendam.
-
Suzy keluar dari mobil mini cooper putihnya, wanita berambut panjang itu mulai memasuki area fakultas kedokteran. Berjalan dengan santainya, Suzy masuk keruang klinik yang memang tempatnya bekerja.
"Chagiya" seru seorang lelaki. Lelaki itu bermata tajam dam berjalan menghampiri Suzy.
"Eoh. Good morning, Myungsoo" ucap Suzy sedikit datar dan Myungsoo merasakan itu.
"Waeyo? Ada masalah? Para mahasiswa mulai membuatmu kesal?"
"Aniya. Mahasiswa disini tidak seperti mahasiswi yang mencari perhatiannya pada sang dosen tampan sepertimu, Myungsoo." Sindir Suzy sambil merapikan dasi Myungsoo yang sedikit miring.
"Cah. Berkerjalah. Semoga harimu menyenangkan, oppa." Pamit Suzy lalu masuk kedalam ruangannya. Mengabaikan sindiran Suzy Myungsoo malah berjalan sambil bersiul. Karena hari ini dirinya bertemu dengan mahasiswanya.
Suzy menghela nafas panjangnya. Setelah ia memakai jas dokternya wanita itu hanya bisa duduk sambil memegangi dadanya. Apakah harus? Tanya Suz dalam hati. Ucapan Jiyeon membuatnya kembali berpikir bahkan Jiyeon memberikan foto padanya. Dan Suzy tahu itu Myungsoo sedang berciuman dengan seorang mahasiswa kampus tempatnya mengajar.
Entah siapa yang menggoda dan tergoda, Myungsoo memang lelaki menyebalkan! Namun Suzy menyanginya. Sungguh.
-
"Ya! Jung Soojung. Kenapa kau tidak memberitahuku?" Pekik Jiyeon marah pada wanita berambut lurus dihadapannya.
"Ah sorry, Kau terlalu sibuk mengurus Suzy, jadi aku pergi sendiri saja" sahut wanita bernama Soojung itu dengan inggris yang pasih.
"Tapikan aku ingin menghajar lelaki Brengsek itu!" Gerutu Jiyeon berapi api.
"Sorry. Nanti kita pergi bersama eotte?" Tawar Soojung.
"Shireo!" Tolak Jiyeon langsung.
"Geure? Yasudah nanti aku pergi sendiri saja"
"Ya!" Soojung hanya terkekeh pelan.
"Eoh, Neo wanita tadi malam matchi?" Ucap seorang lelaki pada Soojung. Jiyeon menoleh kebelakang lalu memutar bola matanya.
"Ne majjayo? Waeyo?" Sahut Soojung santai.
"Kau sering ke pub juga?"
"Hanya kalau sedang bosan. Waeyo?"
"Aku Myungsoo, Ini kartu namaku, jika ingin pergi ke pun lagi. Hubungi aku. Arraso?" Ucap Myungsoo sambil memberikan kartu namanya lalu mengedipkan mata sebelah kirinya.
"Kim Myungsoo. Kau dosen? Ahh kau memiliki pacar seorang dokter kan?" Sahut Soojung ketika ia menerima kartu nama Myungsoo. Dengan bangganya Myungsoo mengangguk.
"Ne. Namanya Bae Suzy. Cantik. Tapi tidak suka ke Pub."
"Neo paboya? Mana ada seorang dokter hobi merusak organ tubuhnya. Memasukan alkohol pada tubuhnya." Sela Jiyeon marah.
"Ah. Majjayo"
"Kenapa tidak kau putuskan saja?"
"Putus? Dan bersamamu? Nanti akan aku putuskan, jika aku sudah mulai bosan padanya." Jawab Myungsoo santai. Membuat dua wanita itu kesal pada lelaki bermata tajam dihadapan mereka.
"Remember. Kau akan mendapatkan karmamu. Myungsoo-ssi, sadar akan tingkah lakumu. Bisa saja wajahmu yang tampan dan sering kau banggakan itu hilang atau lecet, membuatmu tak tampan lagi. Aku hanya mengingatkan, karena hati seorang wanita apalagi kekasihmu. Akan sakit jika tahu bahwa kau main belakang seperti ini." Myungsoo terdiam.
"Tapi itu semua kembali padamu, jika kau dewasa kau akan memikirkan apa yang kukatakan ini. Namun jika kau masih merasa muda. Kau akan mengabaikannya dan melanjutkan berburu cintamu yang katanya ingin mencari cinta sejati." Soojung dan Jiyeon langsung meninggalkan Myungsoo yang mematung. Entah memikirkan kata kata Soojung barusan atau tidak.
-
Suzy keluar dari kliniknya lalu mengunci pintu klinik itu dengan pelan, tidak tergesa gesa.
"Chagiya." Suzy menoleh kearah suara itu lalu melihat Myungsoo yang nampak ngos ngosan.
"Wae?" Myungsoo langsung berlari kearah Suzy dan memeluknya.
"Saranghaeyo" bisik Myungsoo membuat mata Suzy membulat. Sepertinya ada yang aneh, entah apa. Suzy merasa Myungsoo aneh kali ini.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Your Heart
RandomSuzy sudah sering mendapati kekasihnya sedang bersama wanita lain, namun reaksi wanita itu hanya datar datar saja. Entah apa kurangnya seorang Bae Suzy dimata Myungsoo? Dia pintar, kaya, keluarga terpandang, bahkan wanita itu sangat mandiri. Hanya u...