Typo tak terkendali
Kinal Pov
Pagi senja pun tiba menghiasi kamar percintaanku dengan dambaan pasangan hidupku, setelah apa yang terjadi semalam yang membuatku kehilangan akal sehat dan pikiran untuk mengakhiri semua penderitaan ini.
Di sampingku juga masih terlelap tenang sang pendamping hidupku, pemanis hidupku dan pewarna hidupku.
Kubuka selimut yang menutupi tubuhnya, terlihat oleh mataku yang menyala-nyala betapa sintal dan putihnya kesayangan sejatiku ini.
Sebuah ide terlintas begitu saja di benakku untuk membangun Naomi.“Hmm hihihi”
gumamku tertawa kecil bersiap-siap.
Aku mengangkat kedua tanganku seperti seseorang yang “Minta ampun” atau menyerah, tangan satu ku, ku tempelkan pada pundak Naomi yang hanya menggunakan gaun tidur putih yang tipis berikat satu tali di bahunya, dan memulai ritual.Pertama kuusap lembut bahunya untuk menyalurkan sengatan tajam yang akan membangunkan raga Naomi tercinta.
“Sayang, bangun yuk, hmmm”
bisikku pada telinga Naomi.“Hmppphh”
Naomi hanya bergumam tanpa membuka mata.Sepertinya dia kelelahan, karena semalam aku dan Naomi juga tidur hingga pukul 2 malam, cukup tahu apa yang kulakukan dengan Naomi, tidak lain dan tidak bukan adalah kerja shift malam hingga menimbulkan keringat dingin dan raga menggelora di atas ranjang eksekusi kenikmatan.
Naomi tetap tak bergeming sedikit pun rupanya dari kasur, hingga aku harus mencoba membangunkan dengan cara lain.
“Hammm…hmmm”
ku emut langsung telinganya.“Ssshhhh… Kinal geli”
rintih Naomi menggeliat-geliat gemulai indah.“Bangun bunda udah pagi, Kinal lapar neh, hehehe”
ucapku sembari mencium pipinya.Akhirnya Naomi pun terbangun dan terduduk diatas kasur dengan keadaan rambut lumayan Messy Hair yang menutupi seluruh wajah cantiknya.
“Hmmpphhh… Aku masih ngantuk, jam berapa ini sayang?”
tanya Naomi mengusap-usap kedua matanya yang masih tertutup.
Lucu dan gemas sekali aku melihat dia seperti ini, kusampingkan rambutnya.“Jam 5 pagi neh Bunda, yuk bangun”
Ucap ku dengan lembutnya sambil mengusap pipi naomi dengan lembut.“Oh masih jam 5”
“Brukk”
Naomi tertidur lagi.Aku hanya melongo heran melihat Naomi membanting kepalanya lagi di atas ranjang empuk. Tidak biasanya, kuhela nafasku dan kucoba untuk menariknya lagi untuk terduduk di kasur.
“Bangun sayang, harus diginiin rupanya”
kataku.
Tanpa memberi kesempatan Naomi membuka mata, aku langsung mencium bibirnya untuk memberikan adrenalin penghilang rasa kantuk di pagi hari ini.Puas membuat basah bibir istri tersayangku, wajahnya mulai timbul semburat senyuman cerah ditunjukkan padaku.
“Kamu neh, hahaha maen sosor lagi, aku masih ngantuk tau”
kata Naomi bersuara manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga Keluarga Bencana
FanfictionAku tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi semua ini, semoga keputusan ini menjadi yang terbaik untuk semuanya, walaupun ada hati yang terluka, semoga aku bisa berbagi dengan adil, dan membahagiakan keduanya.