Gabby POV
Aku terbangun dalam suatu ruangan seperti kamar, cahaya lampu terang langsung menyeruak kedalam mataku, bau obat-obatan khas tercium menusuk hidungku, hanya ada 1 tempat didunia ini dengan bau semacam ini. Rumah sakit. Aku menoleh dan menemukan Nash berada disampingku dan aku langsung menanyakan apa yang terjadi padaku. Aku bersyukur dan sedikit terpukul mendengar aku memiliki sel kanker didarahku.
Magcon datang dan itu cukup menghiburnya sejenak. Saat semua sedang hening dan makan, aku berpesan"Guys jangan ada yang bilang ke daniel kalo gue sakit kanker" ucapku
Semua mandang gue cengo, datar, khawatir, bingung, and yang lain lah.
"Kenapa?" tanya Lox
Gue senyum "gue gak mau ngerepotin dia lagi"
"Tapi kalo dia nanyain keadaan lo kita jawab apa?"tanya Matt
" Jawab aja kecapean. Kan habis ujan-ujan juga kemarin"
"Pliss guys gue bener-bener gak mau ngerepotin dia. Dia sibuk sekarang" lanjutku
"Sibuk? Sibuk sama cewenya maksud lo?" ucap Hayes.
Gue diem gak bisa ngomong apa-apa lagi bener kata Hayes dia sibuk sama Chole sekarang dia jarang ada waktu sama aku.
"Lo sampe kapan mau belain daniel terus?" tanya Cam
Gue masih diem. Gue tau meskipun Daniel salah tapi ini juga kesalahan gue.
Tiba-tiba sesuatu hangat menghampiriku, mendekapku "Gue ngerti rasanya jadi elo" curut :')
"Gue cuman gak mau Daniel kenapa-napa, gue tau Chole pindah kesini dengan tujuan lain. Dan mungkin tujuan itu ngerebut Daniel" ucapku sesenggukan
"Gue udah coba bilangin Daniel, tapi apa? Gak mempan. Gue gak dipercaya" lanjutku
"Emang Chole ada apaan?" tanya Lox
"Gue gak tau apa itu. Tapi feeling gue kedaniel waktu deket dia itu was-was gue takut kalo kejadian apa-apa" jawabku
Gue ngelepas pelukan Jacob terus keinget
"Kalian gak sekolah?"
"Kita bolos demi jengukin elo cing ndut" ye curut kerjaan cuman bikin rusuh aja.
Aku duduk disisi ranjang dan berjalan menuju tengah-tengah mereka. "Thanks guys. You're my BestFriend now" ucapku merentangkan tangan dan mereka semua berhambur kepelukan gue. I found the real BestFriend :).
Setelah berpelukan cukup lama.."Kita bakalan bantuin lo cari tau siapa Chole sebenernya" Johnson bertindak
"Caranya?" tanya Lox yang satu pemikiran denganku..
"Tenang. Gue bawa kamera vidio sekarang. Ntar kalo Daniel kesini sama bawa cewenya itu kita bisa tau apa aja yang dilakuin dia disini" terang Johnson
"Mau dipasang dimana?" tanyaku
"Didekat vas ini biar gak keliatan" ucap Johnson memasang kameranya menyesuaikan agar bisa menghadap kasurku dan menampakan wajah Chole.
"Johnson, lo kenal Nate?"tanyaku
" iyalah. Kok lo kenal sih? Padahal orangnya tertutup banget loh"sahut Gilinsky ngegas
"Yang ditanya siapa yang jawab siapa?" sindir Johnson
"Lo kenal dari mana Gab?" tanya Johnson kemudian
"Itu tadi pagi gue ketemu sama dia didepan perpus. Dia bacanya buku kalian terus gue tanyain. Tau taunya dia itu temen gue Chating di Facebook"jawabku
" dia pernah nyanyi bareng kita"
"Oh gitu"
"Nah, udah selesai udah gue nyalain juga"
"Thanks guys"
"Bantar lagi jam pulang nih. Kita keluar dulu ya cari makanan" ucap Hayes
"Makan lagi?"tanyaku
"Iyalah yang tadi buat breakfast, nah sekarang lunch"
"Serah lo idung. Ati-ati ya guys"
"Ngapa? Idung gue keren kan?"
"Najis anjirr"
Semua keluar menyisakan aku dan curut disini.
"Kalo lo butuh apa-apa hubungin gue aja" dia menyerahkan Hp dan langsung kumasukan nomorku disana
"Thanks ya. Udah lo istirahat aja" ucapnya mencuim sekilas pipiku dan merusak rambutku lalu dia pergi.Tak lama kemudian aku berbaring dan pintu terbuka. Jantungku berdetak tak karuan karena orang yang membuka pintu tak kunjung menampakan wajah. Aku menelan ludahku dan bernafas sebisaku.
"Waaaa"
"Waa- Anjir lo. Sialan banget sih. Lo bikin gue jantungan tau. Kalo gue mati gimana?"
"Eeh ya jangan mati dulu lah. Kita kan barusan buat lagu jadi kita pengan elo jadi yang pertama buat ngedengerin kita nyanyi"
"Boleh deh. Masuk cepet. Abis itu tutup lagi oke?"
"Guys masuk" suruh Calum.
Luke, Ashton, sama Mikey masuk terus duduk disofa.
"Jadi judul lagunya apaan?" tanyaku
"Uhmm. Sebenernya kita boong. Kita kesini cuma mau jengukin elo sama bawain tas elo yang tadi ketinggalan dikelas." ucap Calum cengengesan
Aku menatap mereka datar sedatar datarnya.
"Satu lagi kita mau dengerin lo nyanyi" sahut Luke dengan senyuman dan membentuk dimple di sisi pipinya.
"Hmm. Boleh kok. Siniin gitarnya"
"Nih"
"Oke.. Kalian mau dengerin lagu apa?" tanyaku
"Yang menggambarkan perasaan kamu aja" ucap Ash sok kalem :v
"Apa ya?.."
"Ah ya.. Wait"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret✔
FanfictionCOMPLETED Judulnya aku ganti :) ⚠AwasBaper⚠ Mungkin kalo kalian baca ini kalian bisa Nangis-nangis gak jelas sama ketawa-ketawa kayak mbak kunti. So.. Enjoy❤