"Daniel....! Daniel....! Daniel....!"
Anak – anak SMU JAYA 1 bersorak kuat dari tribun penonton mendukung tim basket mereka. Terutama Daniel Devandi, pemain andalan tim basket mereka.
Si tampan atletis itu terus mendribel bola. Dia berusaha bertahan mengelak dari lawan – lawannya yang berusaha merebut bola darinya. Kadang diopernya kepada teman – temannya. Hingga sedikit lagi mencapai ring lawan. Daniel kembali mendapatkan bolanya.
Dengan satu drible. Kemudian...
BLASH!
"Horeee..!" Mereka menang!
Serentak anak SMU Jaya 1 bersorak gembira. Suara gemuruh mengisi setiap sudur stadion.
Daniel berhasil memasukkan bola kedalam ring lawan pada detik terakhir pertandingan. Membuat SMU Jaya 1 unggul satu angka dari lawan.
Daniel dan kawan – kawan saling berpelukan dan ada juga yang saling tos – tosan. Tidak mereka sangka pendukung SMU Jaya 1 pada mengerubungi mereka. Itu karena saking bahagianya.
Di akhir acara, dengan bangganya Daniel dan kawan – kawan menerima piala juara pertama yang pertama kali diraih SMU Jaya 1.
Matahari tersenyum dengan cerahnya. Begitupun suasana hati anak – anak SMU Jaya1. Yup, siapa sih yang ga bangga, sekolah mereka meraih kemenangan yang cukup bergengsi.
Daniel yang baru tiba, memarkirkan motornya. Kemudian dihampirinya sobat – sobat akrabnya. Seperti biasa di markas besar mereka di bawah pohon akasia yang rindang Fedi, Widi dan Irfan berkumpul. Soalnya adem sih.
Banyak banget yang mengucapkan selamat kepada Daniel. Danielpun balas dengan ramah. Termasuk Fedi, Widi dan Irfan menyapa ramah kepada Daniel.
"Dan, selamat yah!" sapa Fedi.
"Selamat, Dan!" ikut Widi.
"Hebat lo, Dan!" puji Irfan, si cowok bergaya punky. "Gue nggak nyangka elo berhasil menyelamatkan muka sekolah kita yang suka kalah."
Widi dan Fedi tersenyum akan tingkah Irfan yang gokil banget.
"Gue salut ama elo, Dan!" tambah Fedi bertampang kalem dan rada pendiam itu seraya menepuk pundak Daniel. Danielpun ikut duduk bersama mereka diatas rumput hijau.
"Thanks man! Berkat doa –doa lo semua dan teman – teman kita yang lain. Makanya tim basket kita bisa menang." ucap si pemilik alis tebal itu dengan tersenyum.
Widi, Fedi dan Irfan ikut mengangguk setuju.
Sementara Widi, Fedi dan Daniel terdiam sejenak. Irfan malah melirik seorang cewek yang lagi lewat.
"Pssttt...cewek...diam aja sih? ngomong dong.... " goda Irfan sambil melirik genit kepada cewek bertampang kutu buku itu.
Mendengar suara Irfan, mereka bertiga pada menoleh kearah cewek itu.
Cewek yang tadinya menunduk sambil jalan kini dia memalingkan wajahnya ke Irfan dengan tatapan marah.
"Ups! Jangan marah dong! Tapi...tambah cantik deh." Irfan malah makin gencar.
"Eh, Fan. Kurang ajar lo. Jangan lo ganggu tuh cewek. Lihat tuh udah marah." Tegur Daniel.
"Iya, Fan" tambah Widi.
Fedi ikut mengiyakan.
Cewek itu lalu pergi dari dari hadapannya dengan tatapan kesal. Daniel menggeleng – gelengkan kepala melihat tingkah Irfan yang jahil itu.
"Siapa sih tuh cewek? Lo ganggu melulu." Tanya Daniel heran. Sebab hampir setiap hari Irfan selalu menggoda cewek itu.
"Nury namanya" jawab Irfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO MAKE YOU HAPPY ✔
Romanzi rosa / ChickLitMenceritakan Daniel yang penasaran pada Nury yang selalu murung dan cemberut sehingga didalam dirinya timbul rasa kasihan dan ingin lebih mengenalnya. Namun tak semudah itu menjalankan keinginan itu. Tokoh - Tokoh - Daniel Devandi - Nury - Mevita ...