Cast:
👉Moon Chae Won
👉Song Joong Ki
👉Han Hyo Joo
👉Moon Jung Hyuk (Eric shinhwa)
"Kajja, Chae Won ahh. Aku sudah sangat lapar" seorang gadis cantik berambut panjang sedang memasukan beberapa buku ke dalam tasnya dan hendak beranjak pergi. Namun seolah menulikan telinganya, gadis disebelahnya hanya diam tak menanggapi.
"Berhenti memandangi pria itu Moon Chae Won" ujarnya sambil memutar bola matanya gerah. Namun Gadis yang dipanggil Moon Chae Won tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari jendela di kelas mereka.
"YAKK!! MOON CHAE WON!!" suara tujuh oktaf sahabat Chae Won akhirnya keluar juga setelah ia tahan beberapa menit yang lalu.
"Aishh.. wae? Wae? Wae?" Chae Won menutup telinganya. Ia menatap kesal gadis disampingnya. Mata hazelnya mendelik kesal kepada sahabatnya sebentar kemudian kembali ke fokus awal.
"Perutmu tidak akan kenyang jika hanya menatapnya, Moon Chae Won" sungut sahabat Chae Won lantaran kesal melihat sifat pengagum gadis itu yang sudah mencapai tingkat dewa.
"Meski perutku tidak kenyang, tapi batinku terpuaskan, Hyo Joo ah" jawab Chae Won sambil mengemasi barangnya yang masih berserakan diatas meja. "Kajja, aku tidak akan membiarkan sahabatku mati kelaparan hanya demi kepuasan batinku" ujarnya sambil menggandeng tangan sahabatnya, Han Hyo Joo.
Han Hyo Joo tersenyum tipis. Bginilah sifat sahabatnya. Jika ditanya siapa wanita yang paling berpengaruh pada hidupnya, maka ia akan meletakkan nama Moon Chae Won setelah nama ibunya. Menurutnya rasa setia kawan yang diberikan Moon Chae Won.kepadanya tidak dapat ditukar oleh apapun.
Mereka berjalan bergandengan menuju kafetaria. Membicarakan segala hal yang sering menjadi bahan perbincangan wanita. Sampai pada persimpangan lorong Moon Chae Won berhenti.
"Kita melupakan sesuatu" ujar Chae Won sambil mengeluarkan kotak makanan dari selempangnya. Chae Won menuju ruang kabinet dan membuka salah satu pintunya, kemudian meletakkan lunch box yang ia bawa.
Han Hyo Joo mengerlingkan matanya kesal. "Sampai kapan kau akan melakukan hal itu, Chae Won ahh?"
"Molla, mungkin sampai dia menganggap keberadaanku" jawab Chae Won sambil menutup pintu kabinet tersebut.
Hyo Joo meraih kedua bahu Chae Won. Kedua netranya menatap manik hazel milik sahabatnya. "Geumanhae Chae Won ahh. Kau cantik, sangat cantik. Diluar sana begitu banyak pria yang mengantri menjadi kekasihmu. Cobalah buka hatimu untuk mereka. Jangan menghabiskan waktumu hanya dengan terpaku pada seorang pria. Ini sudah tiga tahun Chae Won ahh."
Chae Won mengutip yang dilakukan sahabatnya. Diraihnya bahu Han Hyo Joo dan balas menatap matanya. "Gomawo sudah memperhatikanku, Han Hyo Joo. Mungkin aku kurang beruntung dalam kehidupan asmaraku. Tapi aku sangat beruntung mempunyai sahabat sepertimu." Chae Won tersenyum manis kepada sahabatnya. "Satu hal lagi, ini tidak hanya tiga tahun tapi sudah lima belas tahun. Jadi menunggu sedikit lebih lama bukan hal sulit untukku" lanjut Chae Won sambil berjalan meninggalkan sahabatnya.
Han Hyo Joo menghembuskan nafasnya pelan, kemudian menggelengkan kepala. Ia berlari menyusul Chae Won. Satu hal lagi kelebihan tentang Chae Won yang akan ia catat. Kesabarannya benar-benar tiada batas.
*****
"Sepertinya hari ini gadis itu tidak menungguimu seperti biasa" ujar seorang pria jangkung sambil men-dribble bola basket didepannya.
"Kurasa saat ini ia sudah menungguku" jawab sahabatnya kemudian berusaha merebut bola basket dari tangan pria jangkung itu.
"Percaya diri sekali kau" sungut sahabatnya sambil berusaha mempertahankan bola ditangannya.
