Nothing's Gonna Change My Love For You

931 52 19
                                    


Background song:
♬ Beautiful in White ( Shane Filan )
♬ Nothing's Gonna Change My Love For You ( Westlife )

"Ya, saya bersedia."

Suaraku tidak cukup lantang, malah terdengar sedikit bergetar saat mengucapkan sumpah sakral itu. Keringat sebesar biji jagung sudah meluncur keluar sejak satu jam yang lalu. Bahkan kurasa kemeja putihku kini sudah basah akan keringat sejak kami tiba di gereja ini untuk melakukan sebuah acara sakral yang dinantikan pasangan pria dan wanita. Pernikahan.

Aku begitu gugup. Itu sangat wajar bukan, karena ini adalah pernikahanku yang pertama. Ups~ ralat, satu-satunya maksudku.

Kulihat beberapa orang yang kami undang duduk di depan menatapku sambil menahan tawa. Ada Lee Kwang So si jerapah yang duduk paling kiri dengan tubuh menjulangnya.

Disampingnya ada seorang pria tampan yang tidak kalah tinggi duduk menahan tawa dengan kepalan tangannya di depan. Dia adalah Jo In Sung, senior sekaligus sahabatku yang tidak lama lagi akan menjadi keluarga saat ia mengikat kakakku sebagai tawanan hatinya, seperti yang kulakukan pada gadis disampingku saat ini.

Disampingnya lagi ada wanita cantik yang begitu anggun, yang selalu kuhormati dan kusayangi, Song Hye Kyo. Wanita lembut yang berstatus kakakku itu duduk begelayut manja dengan kekasihnya. Mungkin ia iri melihat pernikahan adiknya yang dengan lancang telah melangkahi dirinya.

Di sebelah Hye Kyo ada sahabatku lagi. Namanya Yoo Ah In, pria dingin yang sungguh berbeda drastis dengan Lee Kwang Soo. Ia menatap kami dengan datar, meski kutahu bahwa ia juga ikut mendoakan sahabat serta wanita yang ia cintai.

Paling kanan ada gadis bertubuh mungil yanng merupakan soulmate sejati dari pengantinku ini. Tenang saja, dikatakan soulmate bukan berarti mereka belahan jiwa dalam arti sesungguhnya. Itu adalah singkatan yang mereka namai sendiri.

Gadis yang bernama Kim Seul Gi itu adalah teman sekamarnya pengantinku. Jika dalam istilah bahasa inggris adalah roommate. Sedangkan soul diambil karena meraka menganggap dirinya mempunyai jiwa yang sama. Atau yang lebih tepatnya lagi sama-sama pecinta drama korea. Okay, sampai disini dulu memperkenalkan tamu undanganku. Mari kembali ke topik awal.

Mereka menertawakan kegugupanku yang begitu kontras dengan gadis cantik berhati malaikat di sampingku ini. Gadis yang terlihat bak bidadari dengan gaun pengantin putih itu berdiri tegak dengan senyum yang selalu terukir di wajahnya. Senyum yang selalu membuat hatiku berdesir. Ia tersenyum tenang seolah tengah menyaksikan pernikahan orang lain. Tak ada kegelisahan sedikitpun dimatanya saat mengucapkan sumpah yang sama denganku. Suaranya juga lebih lantang dari suaraku tadi.

Hal itu membuatku merasa malu saat tertangkap basah olehnya sedang mengelap keringat di dahi dengan ujung lengan baju. Ia mengulum senyum, menahan tawa melihat kerisahanku yang begitu kentara.

Entah apa yang mebuatku seperti cacing kepanasan seperti ini. Namun kurasa sindrom pranikah yang sering dikatakan orang-orang memang benar adanya.

Salah jika kalian mengira bahwa aku takut dengan pernikahan ini. Atau jika kalian mengira aku ragu saat ini. Aku hanya gugup. Kebahagiaan yang membuncah membuat kinerja ototku bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya.

Bisa sampai tahap ini merupakan suatu titik zona dimana dalam permainan game disebut babak bonus. Aku tidak akan melangkahi kebesaran Tuhan dengan berkata bahwa pernikahan kami akan selalu berjalan sempurna. Tidak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok bukan?

Dalam sebuah game pun jika babak bonus telah berakhir maka kita akan dihadapkan lagi permainan level baru. Level selangkah lebih tinggi dan yang pasti dengan tingkat kesulitan yang juga meningkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHAEKI Oneshoot Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang