Tittle : Met Ultah ya
Author : Sangyoo Han RoxyRough
Rating : G
Leght : Drabble Mix
Disclaimer :
-This story belong to me, but characters belong to their parents. Dedicated for our beloved FDM's crew: Winter sonata fiftyshadesofwinter, Chyn iKONIC coffeejin, Dio EXO DionesiaCaroline, Stev-en willian ryeo33, Kuda-nil fakirkuota, Liu-nardo d.caprio minheartae, eR Je ka el em en seterusnya ... RatichaJeon, Rara jongrang Jingyuu92, Venna-paa~ aku begini~ bwiven, teomi aneD DenanaBaywaf_.
Matahari bersinar terik di atas permukaan Seoul. Namun Winter tidak sedikitpun merasa terganggu dengan hal itu. Senyuman bahagianya menyeruak tanpa bisa dicegah kala menatap benda kotak berisi couple ring spesial dari sang kekasih untuknya. Tinggal seminggu lagi dan hari sakral itu akan segera mendatangi mereka.
Entah yang keberapa kalinya Chyn menghela nafas didepan wajah lelaki itu. Lagi-lagi dia terlambat. Chyn mengatur emosinya yang naik turun. Tapi sebelum kata-kata keluar dari bibirnya, namja itu sudh lebih dulu memeluknya. Kalau sudah begini, apa yang bisa gadis itu lakukan sekarang?
"Tahukah kamu apa yang menarik dibulan September?" tanya Dio. lelaki tampan disampingnya menggeleng bingung. "Karena di bulan itu seorang putri telah dilahirkan dengan selamat dan kini ia tumbuh besar dengan anggunnya." Namja itu terkekeh geli mendengar ucapan Dio. "Mana kado untukku?" tagih Dio. "Sudah ada disampingmu, chagia."
Ulang tahun yang suram di tahun ini. Stev hanya ditemani setumpuk chocho pie yang disusun pyramid dengan lilin diatasnya. Kedua jarum jam di dinding kamarnya menunjukkan angka 10. 15 menit lagi. Dan benar saja, dimenit itu ponsel pintarnya berdering riang seperti wajah si empu saat menjawab panggilan terkasih itu.
Liu tengah mengerjakan tugas sekolah dengan earphone terpasang apik di kedua daun telinganya. Jam 10 malam, waktu untuk radio favoritnya mengudara. Gadis itu tersenyum menikmati pesan dari para pendengar yang dibacakan oleh seorang penyiar disana. Namun beberapa detik kemudian, jantungnya mendadak berdegup kencang begitu penyiar tersebut membacakan pesan berikutnya. "Dari lelaki tampan di seberang meja. Liu-ya, selamat ulang tahun dan juga kerjakan tugasmu dengan benar karena aku akan menyonteknya besok."
Tragis sekali harus menyaksikan film horor dihari istimewa ini. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Laras. Semua ini karena Park Jimin. Betapa tidak romantisnya lelaki bertubuh bantet itu? Seperti tidak ada tempat lain saja untuk merayakan ulang tahun kekasihnya. Tentu saja Laras tidak bisa menahan raut wajah kecewanya dari tadi. Tapi lihatlah, lelaki itu sekarang dengan tenang mengenggam tangannya sambil tersenyum manis. Tidak adil bagi Laras karena tatapan penuh cinta itu serta merta meruntuhkan segala kekesalan di hatinya dengan mudah.
Angin bertiup pelan menyapa tubuh gadis itu. Dengan hati-hati dia menyusun peralatan menggambarnya diatas batu besar yang sedang didudukinya. Tak lama kemudian gadis itu kini seolah terbawa kedunianya sendiri. Melupakan seseorang yang saat ini sedang memperhatikannya sambil tersenyum tipis. Tak ingin menganggu, lelaki itu memilih untuk pergi setelah meletakkan sebuah kotak di atas jok motor gadis itu. Sebuah kalimat tertera manis disana, 'Sangeil chukae RJ, semoga kau menyukainya. Aku menyayangimu.'
Hal apa yang gampang membuat mood-mu seketika berantakan? mungkin salah satunya seperti ditinggal sendirian oleh sang kekasih di hari ulang tahunmu karena lelaki itu mendadak ada pekerjaan penting. Padahal kalian sudah berencana untuk merayakannya bersama. Seperti itulah yang dirasakan Rara. Namun terlepas dari itu, Rara tahu bahwa dia jugalah yang bisa membuat mood-nya membaik seketika. Seperti contohnya seribu bunga mawar yang kini memenuhi ruang tamu mereka sebagai permintaan maaf lelaki itu padanya.
"Yang harusnya kesal saat ini adalah aku! Bagimana bisa kau melupakan hari lahir kekasihmu sendiri!" teriak Venna. Namja di depannya mendengus tidak terima, "lalu karena itu apa kau pantas merayakannya dengan lelaki lain?" Venna menunjukkan layar ponselnya tepat di depan wajah namja itu. "Kami tidak hanya berdua disana. Ada banyak orang, kau lihat." Lelaki itu mencibirnya, membuat Venna memegang tengkuknya menahan kesal, namun sesuatu berantai perak menyapa indera perabanya. "Tak bisakah kau menungguku merayakannya? Aku berusaha mencari hadiah terbaik untukmu seharian kemarin. Apa kau suka? Aku memasangnya pagi tadi sebelum kau bangun." jelas kekasihnya riang.
Aroma musk tercium dari bilik kamar mandi lelaki itu. Membuat jemari Dena tergerak jahil untuk menganggunya. Tak tunggu lama, kenop pintu kini ada digenggamannya. Tinggal sekali tarikan dan lelaki itu akan menjadi miliknya. Pikiran mesum Dena terhenti begitu tangan seseorang dari dalam bilik itu tiba-tiba memegang pergelangannya. "Bukankah kau terlalu berani di kamar orang lain, Nona?" sahut orang itu. "M-mianhae, kupikir aku kebanyakan membuat sup rumput laut jadi aku hanya ingin berbagi dengan tetanggaku," alasan Dena. "Benarkah?" Kedua mata menyembul dari balik pintu itu, "sangeil chukae." Dena mengangguk segan. "Kau ingin hadiah apa?" Ingin sekali Denna mengatakan 'dirimu' kalau saja dia bisa. "Aku kan?" terka namja itu tepat sasaran. Tanpa menunggu respon Dena, lelaki itu langsung menarik paksa Dena memasuki bilik kamar mandinya.
FIN
Anjeer gatau mo bikin kayak gimana lagi. Kehabisan ide aing. Maaf yeh kalo ceritanya gajelas semua wkwk. Hbd buat para pasukan September ceria.
-Kak Yoyo-
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEPTEMBER] Staff Birthday Event
Fiksi PenggemarHappy birthday to you~ Happy birthday to you~ Happy birthday our beloved staff~ Happy birthday to you~ Buku ini hanyalah sebuah kumpulan cerita pendek dari kami, untuk kalian: @DenanaBaywaf_ @fiftyshadesofwinter @DionesiaCaroline @RatichaJeon @fakir...