Rabu. kelabu,sendu,Rindu.

14 1 0
                                    

06 : 10

Sekiranya pada pukul enam lewat sepuluh menit Dori tiba di sekolah. Terlalu pagi.

"eh,neng Dori. Pagi pisan ke sekolahnya." Pak Asep,sekiranya itu nama satpam yang setiap hari Dori sapa di sekolah. Tapi,hari ini ia sedang tidak bersemangat walau sekedar menyapa penjaga sekolah.

"Ia nih Pak,tadi gak liat jam pas berangkat sekolah. Jadi ya gitu, pantesan pas tadi nyampe gak ada siapa-siapa." Katanya seraya mencebikan bibir. Pak Asep yang melihat itu hanya tersenyum. "Yaudah pak,duluan yaa." Katanya seraya melambaikan tangan pada penjaga sekolah.

"yaelah,ini tuh gw yang kepagian apa orang-orang yang pada siang?" Dori menggerutu kesal,pasalnya ia hanya sendiri dan masih banyak penjaga sekolah yang sedang menyapu di pagi hari.

"Pagi neng Dori." Salah satu penjaga sekolah kini menyapa Dori hangat. "Pagi kembali pak Imam." Dori berusaha menampakan senyum 2 jarinya. Dori memang dikenal sebagai siswi yang selalu pertama menampakan diri disekolah. Meski jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah. Hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk sampai disini.

"Pagi pisan neng,kesininya." Pak Imam berkata seraya masih fokus pada sapu yang ia pegang "Ah si bapak,kaya gak tau aku aja." Katanya seraya terkekeh.

Dori berlalu seraya berdo'a agar hari ini baik-baik saja. Presentasi beberapa pelajaran kini membuat Dori kelimpungan sendiri. Semalam,boro-boro membuka buku, Dori tertidur lelap dari pukul delapan malam.

Sudah hampir seperempat jam Dori duduk dibangkunya,membuka semua aplikasi handphone nya. Membalas semua chat groupnya dan kembali menunduk. Kebiasaan disetiap pagi.

Belum ada yang datang.

Menunggu itu mengesalkan,Dori tidak suka menunggu.

Jika sudah baper seperti ini. Dori akan mudah ngantuk.

"Pagi Dora" ucapan itu membuat Dori menoleh ke sumber suara. Disana Pandu--Ketua kelas tetangganya sedang berdiri menampakan cengiran ke arah Dori

"Hallo Pandaaa!!" Dori bangkit dari duduknya dan berlari kecil kearah Pandu. Panda adalah panggilan sayang Dori pada Pandu. Temannya sejak SD. Pandu memutar bolamatanya jengah. " nama gw Pandu ya asal lo tau." Dori tidak peduli setidaknya,selama Pandu memanggilnya Dora,ia akan memanggil Pandu dengan Panda.

"Mau makan." Dori memegang lengan Pandu yang langsung diberi anggukan lalu menuju bangku Dori untuk membuka bekal Pandu. Yang sebenarnya khusus untuk Dori. Sahabatnya.

"Makan apa kita hari ini?" Dori mengangkat sendok dan garpu itu tinggi-tinggi. menunggu harap-harap cemas dengan mata berbiarnya. "kitaa,makaan Nasi goreng pagi ini.." Sorak Pandu bersemangat.

"Yeay!! Makanaan gratis dari Panda tersayang,makasih Panda." Katanya seraya tersenyum kearah Pandu. Yang mendapatkan senyum itu hanya mengacak rambut Dori gemas. "iyaa Doraa."

Hati Pandu menghangat. Setidaknya,Pandu tahu Dori tidak memikirkan masalahnya untuk saat ini.

Rindu.

Satu kata dan satu rasa yang kini sedang Dori alami. Kepada dia yang sebenarnya tak perlu Dori Rindukan. Diam,yang bisa Dori lakukan. Terlalu banyak hal yang ada dalam pikiran Dori. Dulu,kini,dan masa yang akan datang.

"Prakarya sekarang yang presentasi siapa dah?" Suara itu membuyarkan rasa rindu yang Dori rasa dan berganti menjadi kepanikan tersendiri. Ia belum sama sekali mempersiapkan apapun.

"Katanya gak efektif deh"

"nanti nonton yang main bola di SMA Airlangga." Perkataan yang lumayan menarik perhatian Dori. Sebenarnya. Tapi,diurungkan ketertarikan itu,ia harus berupaya untuk melupakan dia. Kevandra Angkasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CandramawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang