kejadian-

490 20 4
                                    

Aku berjalan menyusuri koridor. Terdengar suara teriakan mezza yang sedari tadi memanggilku. Aku tak menghiraukannya. Aku terus saja berlalu menuju kantin sekolah.

Bukanya aku tega atau apa. Aku menghiraukannya dengan sebuah alasan. Aku tak ingin menjadi wakil kelas kelas untuk Expo got talent.

Aku tau, ia takan menyerah untuk membujukku. Makanya aku pergi meninggalkannya ke kantin. Untuk menenangkan hatiku.

Bisa bisanya teman sekelas ku menyuruhku untuk tampil sebagai perwakilan. Tapi aku sadar mau tak mau aku harus mengikutinya Krna jika tidak,aku bisa habis diomelin guru guru.

Aku menggerutu dan terus berjalan menuju kantin. Saat aku sedang berjalan tanpa melihat depan. Aku dikejutkan dengan kehadiran tubuh tegap di depanku.

Aku menghela nafas. Untung tidak menabrak nya. Ku angkat kepala dan melihat siapa orang di depanku ini. 
Ravail? Hm kenapa aku selalu berurusan dengannya.

"Hei kau menghalangi jalanku"

"Kau nona yang tak melihat saat berjalan"

"Terserah kau saja. Minggir,kau menghalangi jalanku"

Tanpa berkata Ravail berlalu dengan langkah cepat ia meninggalkanku. "Ia kembali dingin" ujarku. Aku tak menghiraukan nya. Aku melanjutkan jalanku.

Sesampainya di kantin aku langsung memesan makanan untukku makan.
Satu mangkok bakso dan jus melon yang kusukai.

Mungkin jus melon ini dapat meningkatkan moodku. Aku benar-benar menikmatinya. Belum lama aku merasa tak terusik. Suara cempreng itu memekakkan telingaku.

"Hei As, kenapa lu jalan cepet banget. Aku sampai lelah mengikutimu"

"Siapa suruh lu ngikuti gw"

"Lu bodoh atau apa hah. Aku terus memanggilmu tapi kau terus saja jalan."

"Yaya, kau mau bilang apa?"

"Tak bisakah temanmu ini kau tawari duduk atau apa hm?"

"silahkan duduk tuan putri"

Mezza hanya memutar bola matanya dengan malas. Aku pun menghela nafas dan bertanya tujuan ia mengejar ku.

"As kamu bisa ya jadi wakil kelas. Karna hanya kamu yang bisa memainkan alat musik"

"Kenapa aku sih mezz. Aku Pali nggak seneng kalau suruh begituan."

"Aelahh lu As. Gitu aja repot. Udah lumending turutin apa yang mereka suruh. Tinggal nyanyi sama sentuh tu tuts piano aja ribet."

"Yaya serah lu aja"

"Sip kamu terbaik nak"

"Nak nak. Emang lu ibu gue, Ayo cabut cepetan. Bentar lagi tuh guru masuk"

Aku dan mezza berjalan menuju kelas untuk mengikuti pelajaran yang akan dimulai. Setelah sampai dikelas aku langsung duduk dan membuka novel yang sebelumnya sudah kubaca.

Waktu jam pelajaran kurang tiga puluh menit. Setelah ini waktunya pulang. Hm aku sungguh lelah padahal aku tak melakukan suatu apapun. Tiba tiba ponselku berdering. Ku buka ponselku ternyata ada satu pesan dari Ravail.

From : Ravail

Nanti pulang sekolah pulang bersamaku.
-----------------------------------------------------------------

From: Asvira

Tidak bisa. Aku nanti ingin mampir ke Gramed buat beli novel.
------------------------------------------------------------

Kiss Me Before FligthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang